1.5

1.7K 280 15
                                    

Hanya itu saja. Yoshi merindukan senyum khas para member yang di tujukan padanya tanpa rasa dendam

Yoshi terbangun dengan tubuh yang menggigil. Kepalanya sudah tidak terlalu pusing seperti kemarin, tapi rasa sakit di ulu hatinya masih membekas. Dia menatap pada jam yang ada di dinging kamarnya, sebelum terpenjat kaget.

Waktu disana menunjukkan pukul 7 pagi, ia melupakan jadwal syuting predebut mereka akan di lakukan hari ini. Dia mengacak-acak rambutnya, menyesal sebab tidak menyetel alarm terlebih dahulu kemarin malam.

Dia berjalan menuju ke arah kamar mandi, bergegas, menyalakan keran air dan bersiap untuk mandi. Namun, saat keran air itu sudah terputar sepenuhnya, air sama sekali tidak mengalir bahkan saat itu ia sudah membuka bajunya.

"Apa lagi ini." Ujarnya kesal. Di ceknya selang besi yang terhubung langsung ke keran airnya. Namun tidak terlihat ada masalah disana.

Ia mendengus kesal. Memilih keluar dari kamar mandi lalu memanggil melalui ponsel satu-satunya orang yang bisa ia hubungi.

So Junghwan.

"Halo hyung, kau dimana?! Kau tidak sarapan?"

Yoshi sempat menjauhkan ponsel dari telinganya. Suara Junghwan sungguh menggelegar. Dia sampai-sampai merasa kalau telinganya akan pecah.

"Junghwan, apa air di kamarmu menyala?"

"Ha? Memangnya kenapa hyung?"

Yoshi menggaruk tengkuknya. "Air di kamarku mati."

"Mati?" Junghwan bertanya, dan demi apapun suaranya cukup keras. "Tapi member lain sudah di sini dan mereka sudah selesai mandi semua, tidak ada yang mengalami air mati, bagaimana bisa hanya kamarmu yang airnya mati?"

"Kenapa hanya air di kamarku yang mati?" Tanya Yoshi. Dia tidak ingin memikirkan yang tidak-tidak, tapi, apa mungkin ada yang sengaja melakukannya?

"Hyung, kau bisa menggunakan kamar mandi di kamarku jika kau mau."

Kamar Junghwan dan Yoshi saling bertolak belakang. Tempatnya cukup jauh satu sama lain, itu artinya Yoshi harus melewati ruang tamu untuk sampai di sana.

Sebelum menjawab ia juga berpikir, tidak ada waktu lagi untuk mempertimbangkan ini, jadi dia harus menerimanya.

"Hwan, apa kamarmu terkunci?"

Yoshi bisa mendengar dengan jelas bahwa saat menjawab "tidak hyung," mulut Junghwan sedang terpenuhi oleh makanan.

"Aku meminjam kamarmu ya,"

"Pakai saja hyung, aku akan menyuruh manager hyung memeriksanya," katanya dari seberang sana.

Yoshi kemudian menjawab "Baiklah aku kesana sekarang, terima kasih Junghwan." dengan cepat dan langsung mematikan panggilannya tanpa menunggu Junghwan membalas perkataannya.

Ia tau Junghwan akan marah setelah ini, bukan marah dengan bersungguh-sungguh, mungkin hanya kesal saja. Tapi, ia juga terburu-buru sekarang.

Saat kakinya melangkah cepat menuju kamar Junghwan, yang jelas harus melewati ruang tamu terlebih dahulu, Para member yang ada di ruang tamu langsung menatapnya jengah. Terutama Hyunsuk dan beberapa gerombolannya.

"Lihatlah si bodoh ini, dia bahkan belum mandi," mulai Hyunsuk.

Jihoon langsung membalas dengan, "Aku tidak tau apa yang dia pikirkan, awalnya ku kira dia akan merasa bersalah setelah kemarin."

"Benar, setidaknya dia harusnya merubah prilaku buruknya kan, seperti jangan bermalas-malasan, tapi apa ini." Mashiho terkekeh mengejek setelah mengatakannya. Tidak tau bahwa apa yang baru saja dia katakan telah berhasil melukai hati Yoshi sekali lagi.

[TERBIT] Yoshi Dan Kata Maaf Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang