Dengan langkah yang masih terpincang dan kepala yang di lilitkan perban, Yoshi berjalan pelan ke arah ruang tamu dorm. Ia menatap ke arah beberapa member yang duduk di sana menunggunya, pula manager hyung yang tampak-- marah?
Tidak perlu bertanya alasannya, Yoshi sudah tahu pasti apa yang membuat manager hyung seperti ini.
"Yoshi sudah datang hyung," gumam Haruto, menatap Yoshi dengan pandangan yang sulit di artikan. Ia takut manager hyung berbuat hal yang di luar nalar jika Yoshi mengikuti apa yang ia katakan.
Tapi disisi lain dari hal itu, ia takut akan konsekuensi yang ia dapatkan jika ternyata Yoshi mengatakan yang sebenarnya.
Sementara member lain— Hyunsuk, Jihoon, Doyoung, dan Jaehyuk— hanya diam membeku tanpa berbiat menatap ke arah Yoshi.
Dan ketika Yoshi sudah berada disana, ia langsung di persilahkan duduk oleh sang manager.
Lalu, sang manager berbasa basi, hanya untuk bertanya keadaan, pula meredakan emosi yang kemungkinan membuat otaknya tak bisa berpikir dengan jernih.
Dan di saat seperti itu, ia ingin selalu berada di posisi yang netral, memperlakukan kedua belah pihak dengan netral. Sebelum ia menuju inti dari pertemuannya.
"Kau tidak ingin menjelaskan sesuatu Yoshi?"
Kepala Yoshi terangkat, saat Manager-hyung berbaa-basi ia hanya menundukkan kepalanya saja dan tersenyum kecil ketika namanya di sebutkan. "Menjelaskan apa hyung?"
Hyunsuk terlihat gemetaran, matanya bergerak liar, begitu pula, Jaehyuk, Jihoon Doyoung, dan Haruto.
"Jelaskan semua tentang mengapa kau bisa seperti ini!" Manager menghela nafas.
Jaehyuk yang mulai tak sabar langsung bersuara, "Hyung untuk apa bertanya lagi, jelas disini dia sudah salah, dia dengan sengaja pergi saat Asahi sedang sakit, lalu menolak datang ke rumah sakit saat kami meminta karena ia sedang berada di bar saat itu!"
"Jaehyuk diam lah, aku sedang bertanya pada Yoshi!"
Jihoon menggenggam tangan Jaehyuk dengan kuat, lalu melebarkan mata saat Jaehyuk menatap ke arahnya. Mengisyaratkan Jaehyuk untuk menutup mulutnya sebentar.
Sementara Yoshi menunduk lesu, air mata mengumpal di matanya, tapi dengan susah payah ia tahan. Ia begitu terkesan dengan bagaimana member lain membuat sebuah jebakan untuknya. Bagaimana member lain membuat alasan untuk melindungi mereka dan menjadikan Yoshi tumbal.
Rasanya sakit. Sampai Yoshi ingin berteriak bahwa itu tidak benar. Namun, semua seolah terhenti ketika matanya menangkap bagaimana Haruto menatapnya dengan tatapan memohon.
"Aku akan membantumu jika hyung mau mengatakan kebohongan pada manager hyung."
Yoshi menghela nafas, semoga itu bukan janji yang terucap di mulut saja.
"Yoshi, katakan padaku semua kronologis kejadiannya," pinta sang manager lagi. Tapi kala itu Yoshi masih terdiam.
Beberapa kali ia membuka mulutnya, namun kemudian ia menutupnya kembali. Seolah ragu dengan setiap kalimat yang akan ia berikan sebagai jawaban akan pertanyaan sang manager.
"Kanaemoto Yoshinori!" panggil sang manager sekali lagi. Hanya untuk membuat Yoshi menghela nafas dengan panjang.
"Penjelasan apa lagi yang harus ku burikan hyung? bukankah member lain telah memberikan semua penjelasannya? bukankah pendapatku tidak di perlukan disini?"
Sang manager mengepalkan tangan diam-diam. "Jadi benar apa yang di katakan oleh Jaehyuk? benar bahwa kau pergi ke bar saat Asahi sakit? benar bahwa kau memiliki pergaulan bebas?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[TERBIT] Yoshi Dan Kata Maaf
FanfictionYoshi juga manusia, Yoshi juga bisa merasakan sakit dan kesepian.