Asahi termenung. Pada sebuah ruangan pribadi khusus miliknya. Dulu, kejadian awal terjadinya sebuah insiden yang berdampak pada Yoshi hingga kini terjadi di sini. Dengan Asahi yang terbaring lemah sebab demam yang melanda.
Saat itu Asahi butuh seorang yang berada di sampingnya, seorang yang akan merawatnya seperti yang sosok Yoshi lakukan dulu saat mereka masih sangat akrab.
Dan harusnya Asahi senang, sebab orang yang datang menemuinya adalah sosok Yoshi itu sendiri. Sosok yang pernah ia anggap sebagai kakak kandungnya sendiri. Seorang yang pernah menjadi pos surat sakit hati Asahi, menerima semua keluh kesah Asahi.
Tapi, Asahi tak suka. Asahi tak senang. Banyak kenangan indah hingga kini sosok Yoshi menjadi orang yang paling Asahi benci adalah alasannya. Sosok itu tidak pernah jahat pada Asahi. Namun, kenapa Asahi melakukannya?
Asahi melihatnya. Menyadarinya. Dan tau bahwa yang salah di sini adalah dirinya. Bukan Yoshi. Asahi ingin berteriak senang saat tau fakta bahwa Jaehyuk menghajar habis-habisan sosok Yoshi.
Tapi tak sepenuhnya diri Asahi seperti itu. Beberapa bagian dalam hati Asahi seolah memberontak, mengambil alih pita suara hingga lidahnya hanya ingin mengatakan fakta bahwa Yoshi tidak bersalah. Otak Asahi bahkan dengan lancang memutar kembali kisah lama milik Asahi dan Yoshi.
Tapi di saat seperti itu mengapa Asahi kehilangan kesadaran? Mengapa Asahi malah mengambil alih para member untuk menjenguknya dan meninggalkan Yoshi untuk menangis dengan rintihan. Sendiri pada ruang yang luas. Ruang sunyi. Ruang yang membuatnya kehilangan semangat untuk menjalani kehidupannya.
Sejak kapan Asahi menjadi orang yang lemah. Bukankah orang lain mengetahui fakta bahwa Asahi merupakan orang yang misterius, penyendiri, dan punya sifat tangguh. Setiap kali kata-katanya selalu menjadi belati hingga banyak orang terluka.
Tapi lihat! lihat apa yang di lakukan Asahi kemarin. Dengan tidak manusiawi Asahi jatuh pingsan untuk lari dari masalahnya. Harusnya saat itu Asahi bisa menghentikan semuanya, harusnya Asahi bisa mencegah perbuatan Jaehyuk. Harusnya Asahi bisa menyelamatkannya! iya harusnya Asahi bisa!
"Kau puas?" Asahi mendonggak tanpa ekspresi pada seorang member yang masuk tanpa permisi ke dalam kamarnya.
Bang Yedam. Seorang dengan sifat paling misterius yang Asahi tau. Beberapa kali ia terlihat marah dan benci pada Yoshi, namun beberapa kali ia terlihat mendukung Yoshi.
"Apa maksudmu?" tanya Asahi bingung. Dengan semua yang sedang Asahi pikirkan, Yedam langsung masuk dan mengacaukan segalanya. Bahkan dengan pertanyaan yang Asahi tak mengerti betul artinya.
"Tentang Yoshi hyung."
Hanya itu. Hanya itu yang keluar dari mulutnya, tapi telah mampu membuat Asahi diam mematung pada tempatnya. Terhenyak. Mungkinkah? Mungkinkah ia tau membaca pikiran seseorang?
"A-Apa maksudmu Dam?"
"Di saat Yoshi hyung sedang menangis dan hancur karena diri mu, kau malah bertanya maksudku Hyung?" sarkasnya. Penuh intimidasi dan tatapan nyalang. Seakan menyudutkan Asahi pada ruang pengap tanpa udara.
Asahi bahkan tak bisa bernafas dengan bebas. Nafasnya tertahan di kerongkongannya, dan yang Asahi bisa hanya berbohong. Menyangkal apa yang Yedam katakan.
"Karena aku?" Asahi balik bertanya. "Apa kau tidak melihat nyatanya, dia yang membuatku seperti ini—"
"Aku bukan anak kecil Hyung, aku juga bukan para member yang mudah terpecaya oleh kata-katamu hanya karena terselubungi asap kebencian."
Asahi tertohok. Takut akan tatapan dan suara Yedam yang mengintrupsinya. Namun rasa ego tak bisa Asahi hilangkan, sebesar apapun itu. Asahi tak akan mengatakan yang sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[TERBIT] Yoshi Dan Kata Maaf
FanfictionYoshi juga manusia, Yoshi juga bisa merasakan sakit dan kesepian.