Keluar dari rumah sakit dengan tertatih-tarih, ia tampak berusaha sebaik mungkin untuk memberikan senyumannya sekalipun ini terasa begitu berat untuknya. Ia hanya harus pulang kemudian bertemu para member untuk meminta maaf atas kesalahannya hari ini.
Keadaan tadi terlampau kacau, mereka semua meninggalkan Yoshi karena amarah entah pada siapa, mereka membiarkan Yoshi berjalan seorang diri dengan kondisi yang sangat mengenaskan.
Beruntung penyamarannya hari ini tidak ada yang mengetahuinya. Topi yang di gunakan serta masker dan kacamata mampu membuat orang yang ia temui tak mengetahui siapa dia sebenarnya. Sekalipun melihat secara asli, mungkin mereka tidak akan mengenal Yoshi secara detail. Treasure belum resmi debut dan mereka masih belum memiliki nama di korea. Masih jarang orang yang mengetahui-nya. Terkecuali itu sasaeng fans yang memang mengikuti mereka sebelum resmi debut. Beruntung hari ini tidak ada sasaeng atau apapun itu.
Semua berjalan lancar. Yoshi bahkan berhasil pulang ke dorm dengan selamat setelah melakukan pemeriksaan. Dia sempat menekan beberapa digit angka sebelum pintu di depannya terbuka.
Keadaan hening menyambutnya di ruang tamu. Bukan karena tidak ada member disana, tapi mereka tampak sedang tertekan dan kecewa. Tiap member memiliki tekanan mereka sendiri-sendiri. Terutama tekanan untuk mereka debut. Mereka rela pisah dari keluarga mereka bukan untuk bertahan sebagai traine, tapi menunjukkan pada dunia bahwa mereka pantas bersinar.
Yoshi jadi berpikir, mungkin impian debut itu hanya akan menjadi angan-angan saja. Semua terlalu berat jika ada dirinya. Dia meresa bahwa dirinya hanya akan menjadi noda perusak.
"Kau dari mana hyung? aku mengirimu panggilan beberapa kali, tapi itu tidak masuk." Yoshi berusaha memberikan senyumannya, sewaktu Junghwan, member paling kecil, menghampirinya dengan nada marah tapi tatapan khawatir.
Di angkatnya ponsel yang ada di tangannya hingga ponsel itu berada sejajar dengan mata Junghwan, menunjukkan bahwa ponselnya telah mati total.
"Kau selalu lupa mengisi daya ponselmu tiap malam hyung, harusnya kau tidak seceroboh itu." ucap Junghwan sedikit kesal. "Kau dari mana saja?"
Senyum kecil berusaha Yoshi berikan. Dia juga mengangkat tangan sebelahnya dimana beberapa obat ada disana, "Aku membeli ini."
"Kau sudah memeriksakannya, apa kata dokter?"
"Hanya asam lambung biasa. Setelah minum obat aku akan baik-baik saja."
Junghwan menghela nafas. "Harusnya kau tidak memaksakan dirimu hyung, jika sakit katakanlah sakit."
"Maaf hyung tidak bermaksud melakukan itu," ucap Yoshi menyesal. Mengerucutkan bibirnya bak anak kecil.
Junghwan adalah member paling muda di antara semua, namun tidak bisa di pungkiri, Junghwan adalah member yang paling pengertian. Dia selalu mengkhawatirkannya. Dia adalah satu-satunya orang yang membuatnya merasa di sayangi dengan begitu dalamnya.
"Sudahlah, sebaiknya kau istirahat hyung, ada banyak hal yang akan kita lakukan besok," ujar Junghwan sambil menepuk-nepuk punggung Yoshi.
Yoshi kemudian memberikan senyum kecilnya. Mengangguk pelan, lalu mengatakan, "Kau juga Istirahatlah."
"Iya aku akan istirahat setelah ini, tapi sekarang aku lapar hyung."
Yoshi tersenyum. "Baiklah, isilah perutmu itu."
"Kau juga hyung, asam lambungmu naik pasti karena terlambat makan." Peringat Junghwan.
"Sayangnya aku sudah makan di luar tadi, jadi kau tidak perlu khawatir."
Junghwan mengangguk. "Jika begitu aku pergi hyung."
Yoshi beberapa gerombolan member tampak mendekatinya dengan tatapan penuh kebencian dan pandangan remeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
[TERBIT] Yoshi Dan Kata Maaf
FanfictionYoshi juga manusia, Yoshi juga bisa merasakan sakit dan kesepian.