Happy Reading 📖
..
.
.
10.35 Waktu Korea Selatan
Sana masih terus memasang wajah cemberut nya saat memasuki mobil bersama Dahyun, ya mereka akan pergi bersama menuju kosan lama Sana untuk mengambil baju gadis itu. Tapi entah kenapa perasaan Sana menjadi lebih sensitif sekarang dia mudah sekali marah jika bersama dengan Dhayun mungkin karena pria itu suka bertindak seenaknya dan mampu membuat Sana sebal dengan pria tampan yang kini sudah duduk tenang di kursi mobil disebelahnya
"Nanti kau tinggal beri tau saja di mana alamat kosan mu itu" Ujar Dahyun sambil fokus menyalakan mobil
"Hmm" Sana hanya bergumam tanpa mengalihkan pandangannya pada Dahyun, lagi-lagi gadis itu lebih memilih menatap ke luar jendela mobil daripada menatap pria tampan di samping nya
Dahyun sudah menyadari jika Sana masih sedikit marah karena tidak memperbolehkan nya keluar jika tanpa dengannya. Tapi Dahyun bukan ingin bersikap protektif pada gadis itu, melainkan pria Kim itu takut jika Sana kembali di culik atau di bawa oleh para anak buah wanita gila yang ingin menjadi kan Sana wanita bayaran saat malam itu. Sebab entahlah pria dingin ini pun tidak tau kenapa bisa sampai bersikap seperti itu pada Sana, sejak pertama kali menemukan Sana pada malam itu membuat Dahyun merasa ingin selalu membantu nya atau bahkan jauh dalam pikirannya jika Dahyun ingin terus melindungi gadis berdarah Jepang ini.
"Yak.. Kau tidak memiliki niat untuk menjalankan mobil mu Kim? Dan kenapa malah menatap wajah ku seperti itu?" Suara yang terdengar datar mampu membuyar kan lamunan Dahyun ternyata Sana menyadari jika pria di samping nya itu tengah menatap nya sedari tadi
"Anni, aku hanya ingin bilang jangan terus memasang wajah cemberut seperti itu kau terlihat seperti hamster. Bahkan kau sampai lupa memasang sletbet bahaya jika tidak memasang nya bisa saja tubuhmu akan terbentur ke depan" Ucap Dahyun beralibi bahkan kini lengan kekarnya refleks menarik sletbet di samping pintu mobil lalu memasangkannya pada tubuh Sana
Karena memang benar Sana belum memasang sletbet itu, tapi kini mendapat perlakuan seperti itu dari Dahyun membuat gadis itu terdiam bahkan jarak mereka begitu dekat sekarang saking dekatnya aroma parfum menyegarkan yang di pakai Dahyun dapat tercium pekat oleh Sana hingga membuat gadis itu mematung sesaat
"Sudah, kita pergi sekarang" Kata Dhayun setelah selesai memasang kan sletbet itu
Tak lama mobil mewah milik Dahyun itu mulai melaju meninggalkan parkiran bestmen apartment, sedangkan Sana masih diam bergeming karena hari ini gadis Jepang itu merasa jika pria Kim ini memiliki sikap yang berubah ubah kadang Dahyun bisa bersikap baik lalu beberapa menit kemudian bisa bersikap menyebalkan. Sana bahkan terus memikirkan apakah gadis itu bisa jika harus tinggal dengan Kim Dhayun dan menjalani pernikahan palsu dengan nya?
.
.
.
.
"Kau tinggal di tempat seperti ini?" Tanya Dahyun sambil melirik pada Sana
"Jika iya lalu kenapa? baru tiga hari aku tinggal di tempat ini dan sekarang sudah mau pergi lagi" Balas Sana sambil memperhatikan bangunan yang tidak terlalu besar di depannya itu
Dahyun tertawa pelan mendengar ucapan gadis di sampingnya "Seharusnya kau bersyukur, karena ku kau tidak lagi tinggal di tempat seperti ini"
"Nde, antara bersyukur dan tidak, yasudah kau tunggu di mobil mu saja aku yang akan masuk ke dalam mengambil baju juga berpamitan pada ibu kos" Ujar Sana lalu berjalan untuk memasuki area kosan itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake But Enuine Marriage [END]
Romance"Untuk membalas kebaikan ku, maka kau.. harus menikah dengan ku" Kata si pria sambil menatap teduh wanita di sampingnya "Hey.. kau bicara apa tadi? kau tampan tapi kau gila baru saja kita bertemu beberapa jam yang lalu dan kau sudah mau menikahi ku...