[Part 22] Angry

566 61 1
                                    

Happy Reading 📖

.

.

.

.

23.59 Waktu Korea Selatan

Waktu sudah akan menunjukkan tengah malam dan pesta pun telah berakhir, setelah berpamitan kepada seluruh tamu dan juga para sahabatnya Dahyun dan Sana kini sudah berada di dalam kamar hotel VVIP yang sengaja telah di pesan oleh Jihyo untuk mereka berdua bermalam di hotel itu hingga mau tak mau Dahyun dan Sana harus menerimanya. Saat ini pria yang masih mengenakan tuxedo nya itu tengah melamun di sofa kamar hotel sambil memandang kosong tempat tidur king size yang di taburi kelopak bunga mawar merah berbentuk hati di atas sprei putih, mungkin hal itu memang sudah di siapkan oleh para pegawai hotel untuk menyambut kedatangan pasangan pengantin yang baru saja mengadakan pesta pernikahan nya

Namun justru Dhayun bukan tengah memikirkan hal itu, melainkan pria Kim ini melamun karena masih membayangkan kejadian tadi saat di mana Sana memintanya untuk membukakan resleting gaunnya hingga mau tak mau pria Kim itu harus membantu Sana untuk membukakannya, dan punggung putih mulus milik Sana yang terekspos di depan matanya itu yang saat ini masih terbayang di pikiran Dahyun, karena hanya dengan melihat punggung indah milik Sana itu mampu membangkitkan gairah dalam diri Dahyun

"Mungkin jika aku mabuk malam ini, maka pasti aku akan melanggar batasan itu Sana-ya" Batin Dhayun

Clek

Pintu kamar mandi hotel terbuka hingga menampilkan Sana yang baru saja keluar dan sudah mengganti pakaiannya dengan piyama tidur di atas lutut berwarna biru muda, entah tidak tau baju itu milik nya atau bukan tapi yang jelas semua pakaian Sana juga Dahyun sudah tersedia di dalam lemari kamar hotel itu

Sontak pandangan gadis Jepang itu langsung teralihkan pada Dahyun yang tengah duduk di sofa yang saat ini sudah menatap ke arahnya begitu lekat

"Kim? Kau sudah mengantuk?" Tanya Sana sambil berjalan menghampiri Dahyun

Tapi pria Kim itu belum menjawab masih terus memperhatikan tubuh Sana dari atas hingga bawah, karena sungguh penampilan Sana malam ini membuat tubuh Dahyun terasa begitu lemas, tapi untung saja piyama tidur Sana tidak terlalu terbuka dan tembus pandang mungkin jika iya, Dahyun tidak tau masih bisa mengendalikan nafsunya atau tidak.

"Kim, wae?"

"Ah anni.. ke- kepala ku hanya sedikit pusing saja" Alibi Dahyun sambil membuang pandangannya ke arah lain agar tak terlalu kentara jika pria itu tengah memperhatikan setiap lekuk tubuh Sana

"Jinjja? Apa kau sakit?" Sana mendekat lalu duduk di sofa tempat di samping Dahyun

"A- Aniyo.. gwenchana, aku akan mengganti baju ku dulu, kau pergilah tidur ini sudah malam" Ujar Dahyun sambil bangkit dari duduknya lalu berjalan untuk mengganti pakaiannya

Sedangkan Sana malam mengkerut kan kedua alisnya merasa aneh dengan sikap Dahyun yang kembali terlihat kaku

"Ada apa lagi dengannya?"

****

Tak perlu menghabiskan waktu satu jam di kamar mandi kini Dhayun sudah keluar dengan mengenakan celana pendek di bawah lutut juga kaos putih polosnya. Bahkan kini setelah  membuka pintu kamar mandi sorot mata Dahyun sudah menangkap sosok Sana yang tengah membaringkan tubuhnya di atas ranjang yang sekarang sudah tidak lagi di penuhi oleh taburan kelopak mawar karena bunga itu sudah Sana buang hingga berakhir di tempat sampah

Fake But Enuine Marriage [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang