Happy reading 📖
.
.
.
.
Namun seperkian detik senyum nya itu hilang saat pandangan Dahyun terpaku pada sebuah sepatu pria lain yang berada di dekat sofa, namun bukan hanya sepatu tapi baju kemeja juga celana milik pria itu tergeletak begitu saja di atas lantai, dan yang membuat Dahyun semakin sesak adalah.. saat melihat pakaian dalam wanita yang juga ikut tergeletak di depan pintu kamar milik kekasih nya
Masih dengan menahan gemuruh di dalam hatinya Dahyun mulai berjalan pelan menghampiri pintu kamar sang kekasih, hingga kini langkahnya telah dekat namun malah membuat tubuh Dahyun seperti terlempar ke dasar yang paling dalam ketika telinganya mendengar dengan jelas suara desahan panjang dari seseorang di dalam kamar. Dengan cepat Dahyun membuka pintu kamar itu hingga menimbulkan suara yang cukup keras sampai membuat dua orang yang tengah berpelukan di atas ranjang kamar terlonjak kaget
Dan bagi Dahyun, pemandangan di depannya kini bagaikan sebuah belati yang menancap dadanya begitu dalam, sakit dan terasa begitu perih saat melihat dua orang yang Dahyun sayangi malah mengkhianati dan mengecewakan nya seperti ini
"Ki-Kim?"
Dahyun mengetatkan rahangnya sambil meremas kuat buket bunga di genggaman nya hingga patah saat mendengar suara dari kekasihnya itu, nafasnya pun sudah terlihat naik turun menahan emosi. Kini setelah menatap wajah kekasihnya dengan tatapan sendu yang tersirat di sana, Dahyun menghempaskan barang yang di bawanya tadi ke lantai lalu berbalik dan berlalu pergi
"Kim!.. Kim.. Kim Dahyun tunggu!" Nancy berjalan memanggil Dahyun dan kini wanita yang mengenakan bedrobe untuk menutupi tubuh telanjangnya itu berhasil mencekal lengan Dahyun
"Lepaskan tangan mu itu dari lengan ku!" Ucap Dahyun dengan nada begitu datar tanpa mau menatap wanita yang kini berdiri dibelakangnya yang membuat langkah nya terhenti
"Andwae, aku tidak akan melepaskan nya sebelum kau mau mendengarkan penjelasan ku Kim, Jebal.. dengarkan aku dulu" Balas Nancy dengan tatapan memohon nya
Perlahan Dahyun berbalik untuk melepaskan cekalan tangan nya dari wanita itu dan kini wajah pria Kim itu sudah menatap tajam wajah Nancy di depannya
"Mwo? Sebuah kebodohan seperti ini yang ingin kau jelaskan kepada ku? Tapi aku bukanlah pria bodoh Nancy-ya, jadi tanpa kau jelaskan pun aku sudah bisa mengerti dan memahami apa yang telah kau lakukan dengan nya di dalam kamar tadi, bahkan selama kita berhubungan aku tidak pernah berani untuk menyentuh mu. Aku.. selalu memperlakukan mu layaknya seorang ratu, dan semua yang telah ku berikan kepada mu apakah ini balasan mu untuk ku?" Ujar Dahyun lagi tapi kali ini perkataannya begitu penuh dengan penekanan
Nancy tertegun mendengar ucapan pria di depannya wajahnya pun tersirat rasa penyesalan di sana, Nancy ingin kembali meraih lengan Dahyun namun pria Kim itu menjauh kan lengannya masih dengan tatapan yang begitu tajam
"Kim.. Aku mohon jangan tinggalkan aku.. sebentar lagi kita akan bertunangan dan aku pun melakukan itu ka-"
"Tapi sekarang sudah berbeda!, lupakan tentang pertunangan itu karena mau bagaimana pun aku tidak akan pernah melakukan nya dengan mu setelah apa yang telah kau perbuat, dan asal kau tau Nancy-ya! mungkin jika kau melakukan nya dengan pria lain aku tidak akan merasa sesakit ini, tapi kenapa kau malah melakukan nya dengan adik kandung ku sendiri Nancy-ya!!" Tak di sangka air mata Dahyun telah jatuh saat pria itu mengucapkan perkataan tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake But Enuine Marriage [END]
Romans"Untuk membalas kebaikan ku, maka kau.. harus menikah dengan ku" Kata si pria sambil menatap teduh wanita di sampingnya "Hey.. kau bicara apa tadi? kau tampan tapi kau gila baru saja kita bertemu beberapa jam yang lalu dan kau sudah mau menikahi ku...