[Part 55] I'm Still Here

548 61 6
                                    

Happy Reading 📖

.

.

.

.

07.18 waktu korea selatan

Sana sudah lebih dulu menyantap sarapan pagi nya di meja makan tanpa ingin menunggu Dahyun yang masih berpakaian di dalam kamar. Karena ternyata wanita hamil itu masih mendiami suaminya hingga saat ini, suara sepatu yang beradu dengan lantai marmer di panhouse mewah itu mulai terdengar siapa lagi jika bukan Dahyun yang baru saja keluar kamar dengan balutan pakaian kantor nya yang kini tengah berjalan menghampiri Sana

Cup!

Satu kecupan mendarat di pipi kiri Sana ketika langkah pria itu sudah berada di samping kursi yang istrinya duduki, namun Sana tidak merespon wanita itu tetap asik dengan makanan di depannya. Melihat hal itu sontak membuat Dahyun menghembuskan nafasnya pelan dan berjongkok di samping kursi yang Sana duduki sambil mengelus perut istrinya

"Mommy mu sedang marah pada Dady sayang, bahkan Mommy tidak memberikan morning kiss pada Dady saat bangun tidur tadi. Dady harap kau pun tidak ikut marah, nde?"

Dhayun mengajak bicara bayi dalam kandungan Sana seakan-akan janin yang baru berusia dua bulan sepuluh minggu itu mampu mendengar dan menjawab perkataan nya

"Duduklah, dan makan sarapan mu" Pinta Sana dengan nada datar nya

Suara itu menghentikan gerakan tangan Dhayun yang masih mengelus lembut perut Sana, dan kini mulai menatap wajah istrinya yang masih saja cemberut hingga memilih untuk menuruti perintah Sana duduk di kursi tepat di depannya

"Aku harus menjelaskan bagaimana lagi agar kau tidak marah sayang. Sana ayolah.. wanita itu tidak ada hubungan apa-apa dengan ku, bahkan aku dengan nya baru kemarin bertemu jad-"

"Lalu kau akan jadi pergi makan siang bersama dengannya?"

Sana dengan cepat memotong perkataan Dhayun sehingga pria itu selalu menarik nafasnya berulang kali melihat sikap cemburu istrinya

"Jika itu.. aku akan tanyakan terlebih dulu pada Sowon, karena jika jadwal ku hari ini tidak padat maka aku akan bertemu dengan nya. Tapi tentu saja aku bertemu dengannya karena untuk membicarakan tentang kerja sama itu" Ujar Dahyun dengan mata yang menatap lekat wajah istrinya

Sedangkan Sana tidak cepat menjawab karena masih mencerna apa yang baru saja di katakan oleh suaminya, namun saat melihat tatapan meyakinkan dari sorot mata Dhayun Sana mau memahami itu

"Geure, sekarang habiskan sarapan mu" Balas Sana seraya menganggukkan kepalanya pelan

"Berarti kau sudah tidak marah?" Tanya Dhayun masih tak pernah lepas menatap Sana

Sontak wanita itu menggeleng pelan "Aku memang tidak marah"

"Tapi kenapa saat bangun tadi kau tidak memberikan morning kiss padaku, bahkan wajah mu selalu terlihat cemberut seperti itu"

Sana menghembuskan nafas beratnya kala mendengar ucapan seperti itu dari Dhayun bahkan kini telah balik menatap suaminya "Mood ku sedang tidak baik pagi ini, mungkin karena hormon kehamilan yang membuat mood ku cepat sekali naik turun"

"Benarkah? Mau ku buat mood mu menjadi lebih baik?" Kata Dahyun namun langsung mendapat gelengan kepala dari Sana

"Anni, tidak perlu"

Pria Kim itu malah tertawa pelan dan tidak mau mendengarkan penolakan Sana karena kini Dhayun mulai bangkit dan berjalan menghampiri istrinya lalu mengangkat tubuh Sana ala bridal style dengan begitu ringan

Fake But Enuine Marriage [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang