[Part 35] Remembering The Promise 💒✨

530 66 4
                                    

Happy Reading 📖

.

.

.

.

❣️❣️❣️

Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya telah tiba selama dua hari kemarin menjadi hari yang sedikit berat bagi Dahyun maupun Sana, sebab permintaan Yukito yang tidak mengizinkan mereka untuk bertemu
sebelum hari pernikahan tiba. Namun kini dan detik ini juga, tepat pukul sebelas siang Dhayun dan Sana akan melakukan janji pernikahan mereka di atas altar sebuah gereja yang berada di pusat kota Osaka.

Wajah tegang dan bahagia pun sudah tergambar jelas di wajah Dahyun sedari tadi yang kini tengah menunggu kedatangan calon istrinya di atas altar bersama dengan seorang pendeta. Pintu gereja telah terbuka hingga menampilkan sosok Sana dengan balutan gaun pengantin nya sambil membawa buket bunga mawar putih yang berada di genggaman kedua tangannya, dan tak lupa juga ada Yukito sang Bibi yang menggandeng lengan Sana di samping nya untuk segera berjalan menghampiri Dahyun di atas altar

Cantik.

Kata itulah yang keluar dari bibir Dahyun saat melihat wajah sempurna Sana saat ini, sampai pandangannya tak pernah ingin lepas menatap calon istrinya yang kini sudah berjalan semakin dekat ke arahnya, keduanya saling melempar senyum satu sama lain saat mereka berdua sudah berdiri saling berhadapan,
Bahkan kini Yukito sudah meletakkan lengan kiri Sana untuk diserahkan pada Dahyun

"Kim, mulai hari ini Bibi serahkan Sana pada mu, tolong jaga dan bahagia kan dia. Kalian berdua harus hidup selamanya bersama-sama" Ujar Yukito dengan lembut sambil menatap wajah Dahyun dan Sana satu persatu

Dhayun tersenyum lalu mengangguk yakin
"Aku pasti akan melakukan itu Bibi, terimakasih banyak"

Yukito mengangguk dan tersenyum lalu kembali berjalan menuju kursi dan duduk di samping putrinya Yuriko untuk segera menyaksikan janji pernikahan Dahyun dan Sana. Bahkan saat ini wajah Sana mulai berkaca-kaca saat Dahyun menuntun lembut lengan gadis itu untuk berdiri di tengah-tengah seorang pendeta

"Apakah saat ini kalian sudah bersedia untuk melakukan janji pernikahan?" Tanya pendeta untuk meyakinkan

"Ya, kami bersedia" Jawab Dahyun dan Sana secara bersamaan

Seorang pendeta itu mengangguk dan tersenyum lalu mulai meminta keduanya untuk berdiri saling berhadapan agar menatap wajah satu sama lain, hingga setelah mendengarkan doa-doa yang di ucapkan oleh pendeta itu kini giliran Dahyun yang akan mulai mengucap kan janji pernikahan nya di hadapan Sana dengan lengan kanannya yang sudah terangkat

"Minatozaki Sana, Saya mengambil engkau untuk menjadi istri saya, saling memiliki dan menjaga sekarang dan selamanya, pada waktu susah, senang, kelimpahan, kekurangan, sehat maupun sakit. Sampai maut memisahkan, dan inilah janji setia ku yang tulus." Ucap Dahyun dengan lantang sambil menatap lekat dua netra coklat terang milik Sana yang sudah semakin berkaca-kaca menatapnya

Kini mulai Sana yang mengangkat lengan kanannya dan akan mengucapkan balasan janji pernikahan itu

"Kim Dahyun, Saya menerima engkau untuk menjadi suami saya, saling memiliki dan menjaga sekarang dan selamanya, pada waktu susah, senang, kelimpahan, kekurangan, sehat maupun sakit. Sampai maut memisahkan, dan inilah janji setia ku yang tulus."  Ucap Sana dengan tenang dan lembut hingga di akhir ucapan nya itu satu tetes air mata Sana jatuh membasahi pipinya

Fake But Enuine Marriage [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang