Happy Reading 📖
.
.
.
.
02.18 a.m.
"Ooeekk.. Ooekk..!"
Suara itu bagai sebuah alarm yang bisa membangun kan seseorang di saat tengah nyenyak-nyengak nya tertidur. Tangisannya yang sedikit melengking mampu membangun kan Sana dan membuat wanita itu tersentak kaget dan mulai membuka kedua matanya yang masih terasa lengket untuk terbuka. Di lihatnya sang suami masih terlelap dengan nyenyak di sampingnya sambil memeluk tubuh Sana begitu erat, maka dengan begitu perlahan Sana menyingkirkan lengan kekar Dahyun dari atas pinggang nya lalu bangkit dari atas ranjang
Luka jahitan di perut nya masih begitu terasa perih dan linu hingga Sana begitu hati-hati untuk turun dari atas ranjang, bahkan pergerakan nya itu dapat di rasakan oleh Dahyun
"Sayang.. wae?" Tanya Dahyun dengan suara khas bangun tidur nya ketika merasa pergerakan Sana mampu membangun nya
Sontak hal itu membuat Sana yang ingin turun dari ranjang menjadi terhenti lalu beralih menatap wajah suaminya "Eoh, aku tidak tau Jinni atau Jinsol yang menangis Kim, tapi seperti nya mereka haus"
"Ah jinjja? Baiklah, kau tunggu di sini biar aku yang menggendong mereka" Ujar Dahyun dan langsung bangkit dari atas ranjang dan berjalan cepat menuju tempat tidur bayi
Sana hanya bisa mengaguk dan tersenyum ketika melihat Dahyun menghampiri kedua putrinya dengan kedua mata yang masih terlihat mengantuk
"Nde.. Dady tau kalian haus bukan, eoh Jinsol-ya ternyata kau yang menangis sayang.. jja biar Dady yang menggendong mu lebih dulu kajja.." Ucap Dahyun sambil meraih tubuh kecil si adik kembar dari dalam box bayi nya
Pria Kim itu sudah tidak kaku lagi saat menggendong bayi nya, bahkan kini suara tangisan Jinsol telah mereda karena gendongan sang Ayah juga tepukan lembut di bokong nya
"Jinni-ya.. sebentar ya sayang Dady harus menggendong adik mu terlebih dulu dan memberikan nya kepada Mommy, lalu setelah itu baru Dady akan menggendong mu, nde?" Kata Dahyun sambil menatap wajah Jinni yang ternyata ikut terbangun karena tangisan adiknya
Sana yang masih menyadarkan tubuhnya di kepala ranjang tak bisa menghilangkan senyumannya ketika wanita itu mendengar perkataan Dahyun yang tengah berbicara dengan kedua putri kembar nya, hatinya terasa begitu menghangat melihat pemandangan baru di depannya kini
"Apa Jinni tidak menangis Kim?" Tanya Sana ketika melihat Dahyun berjalan menghampiri nya
Sontak Dahyun tersenyum sambil menggelengkan kepalanya menatap Sana "Dia tidak, Jinni hanya menggerak-gerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Mungkin dia terkejut juga karena mendengar adiknya menangis"
"Hemm, dia Kakak yang baik. Yasudah berikan Jinsol pada ku, seperti nya dia yang sudah merasa haus lebih dulu. Dan bawalah Jinni kemari untuk membaringkan nya bersama kita di atas ranjang"
"Nde, jja Jinsol-ya.. minumlah ASI dengan Mommy mu nde, Dady harus menggendong Unnie mu juga" Ucap Dahyun dengan perlahan memberikan Jinsol pada gendongan Sana
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake But Enuine Marriage [END]
Romance"Untuk membalas kebaikan ku, maka kau.. harus menikah dengan ku" Kata si pria sambil menatap teduh wanita di sampingnya "Hey.. kau bicara apa tadi? kau tampan tapi kau gila baru saja kita bertemu beberapa jam yang lalu dan kau sudah mau menikahi ku...