Gini gasih woi, kayak apa yang gue ketik di chap 2, rambut ijo, kayak orang kesamber petir awokawok
Naughty Submissive | NoMark
"AAAAA GAK MAUUU!".
"GAK MAUUU UNCLE, GAK MAU SAKITT".
"Uncle gamau, jangan perkodol Mark, sakit!"
Mark berteriak meraung raung tidak jelas, saat bajunya di tahan oleh Jeno karna anak itu akan berlari keluar, Jeno memandang jengah Mark yang melakukan perannya dengan cukup baik.
Si pria april itu hanya tersenyum tipis, padahal Jeno hanya menahan pakaian Mark dengan ujung jari telunjuk dan ibu jarinya, namun Mark berlagak seperti di tarik megalodon.
"Gak mau!".
Jeno berdecak pelan "kamu bersihin kasurnya, itu ada kotoran kucing" titah Jeno, Mark menatap Jeno dengan tatapan melas bak anak anjing lucu, menggelengkan kepalanya sambil memajukan bibirnya yang bawah, meminta kebaikan hati Jeno agar tidak menyuruhnya membersihkan kotoran kucing yang bersebaran di kasur mereka.
"Enggak mau, bauuu".
"kan ini kamu yang buat ulah duluan Mark, kalau sudah seperti ini kamu yang harus bertanggung jawab".
"Tapi Mark kan tanggung jawab uncle, jadi uncle aja yang bersihin, lagian kenapa gak suruh pembantu aja, buat apa punya banyak maid, buang buang uang secara percuma itu kalau maid gak disuruh suruh" tutur Mark sambil berkacak pinggang.
"Istri Lee Jeno gak boleh manja, dan nyusahin orang lain, maid disini bekerja untuk rumah dan kebutuhan kita, bukan ngurusin kucing liar oke, paham Lee Minhyung".
"Tapi bau uncle, cium deh eeknya bau".
Jeno menggelengkan kepalanya, membuat Mark merenggut, jadi tadi Mark menemukan anak kucing di depan gerbang mansion, bulunya bagus dan bersih, Mark tidak tau itu kucing milik siapa jadi dia bawa masuk saja dan di simpan di dalam kamar, agar tidak hilang berkeliaran di dalam Mansion, sudah tau Mansion ini besar yang ada kucing mungil itu tersesat lalu Mark juga yang kesusahan jadinya.
Mana kucingnya sudah di beri kalung nama oleh Mark lagi, namanya itu Dean, kucing mungilnya berjenis laki laki itu kata bodyguard di depan tadi. Mark sempat bertanya untuk melihat jenis kelamin bayi kucing itu, kata bodyguardnya kucingnya laki laki yasudah Mark pesan kalung untuk kucing bertuliskan Dean.
"Kalau belum kamu bersihin saya gak mau tidur bareng kamu lagi, biarin kamu tidur sama kucing itu mau?".
Mark mendelik horror, lalu bergelayutan di lengan kekar suaminya, hei masa dia di suruh tidur dengan kucing, apalagi kucingnya mungil sekali tidak asik, tidak ada yang bisa dia peluk nanti, tidak ada yang mengusap pinggangnya, dan dia tidak bisa menyentuh cacing alaska jumbo favoritnya nanti malam.
Mana bisa?!
"Awkay, aku bersihin tapi tidur bareng ya".
"Hm" Jeno tersenyum, menyentuh pucuk hidung Mark, pria april itu merundukkan sedikit kepalanya, menempatkan wajahnnya tepat di depan wajah Mark yang menatapnya dengan polos menggunakan mata boba berkedip itu.
Jeno mencium bibir mungil mengerucut Mark lalu menggusakkan hidung bangirnya pada pucuk hidung mungil Mark sampai Mark memejam geli dan tergelak sambil memegang lengan Jeno lebih erat "semangat my young wife, hm" bisik Jeno lalu menegakkan tubuhnya kembali dan mengecup kepala Mark lalu pergi begitu saja setelah menyuntikkan kalimat semangat untuk istri mungilnya.
Mark terdiam seperti semen yang mengering, pipinya merah merona, panas sampai menjalar ke kuping, lelaki manis itu melipat bibirnya kedalam menahan sunggingan senyum yang ingin tercipta malu malu.
Mark salting, oh iya jelas, bahkan lelaki manis itu sampai menjerit tertahan.
"Gua gak mimpi ini mah" ucapnya, lalu menari nari seperti penari balet memutar tubuhnya sambil bersenandung, lalu "Argh!" Mark memukul pillar besar yang menghalangi kebahagiaanya.
Dahi Mark jadi ikut memerah karna di cium pillar "siapa sih yang bikin pillar disini?! minggir coba, Youngha! pindahin pillarnya ya pindahin ke depan jalan raya aja jangan disini!" teriak Mark sambil menghentakkan kakinya kasar, gagal sudah acara malu malu babinya.
Lantas Mark segera pergi untuk menyelesaikan tugasnya membersihkan kotoran kucing seperti apa yang suaminya katakan, ck Mark sebal tapi demi bisa tidur dengan Jeno Mark harus menyelesaikannya.
Harus!
walau tidak yakin.
Naughty Submissive | NoMark
Jeno menoleh kesamping sudah lebih dulu menyadari kedatang Mark yang diam diam ingin mengagetinya namun Jeno tidak kaget, dan itu membuat Mark kesal dan memukul pundak Jeno, Mark menyentuh pundak kokoh suaminya, melingkarkan kedua tangannya dari belakang.
"Kenapa gak kaget?!" protes Mark.
Jeno diam namun lelaki itu tiba tiba saja bergerak "astaga Mark, kamu ngangetin saya" ujar Jeno sok shook, setelah itu kembali fokus dengan pacarnya lagi, menatap penuh cinta layar laptop itu rasanya Mark ingin menendang laptop tersebut tapi tidak jadi takut Jeno yang malahan menendangnya.
Mark memutar bola matanya jengah "kagetnya di pending dulu ya, ah gak seru!".
Jeno menyudahi kegiatannya menutup laptopnya "kamu udah selesai bersihin kasur dari kotoran kucing hm?".
"Udahh Uncle, gapercaya bisa kok di liat"
Pria april itu terkekeh "gaperlu soalnya udah kecium baunya".
Wajah Mark benar benar masam, joke om om sama sekali tidak keren yang ada malah memancing emosi, dan memancing perang ketiga, rasanya Mark mau menebar kotoran kucing ke laptop Jeno agar tau rasa.
"Maksudnya?".
"Bercanda, jangan ngambek oke".
Mark mendengus.
Naughty submissive | NoMark
KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty submisive | NoMark
FanfictionDominant nakal yang di nikahin paksa sama pria dewasa yang umurnya udah 30-an lebih. Jeno!dom seme Mark!bot uke