gue boy, bisa bisanya di tebak cewek, memang yang ada di wattpad yang jadi author wp hanya kaum betina, tidak ada kaum jantan, mana di suudzonin gue uke anjim, baywan sini lu
Naughty submissive | Nomark
"uncle, hiks"
Jeno menghampiri Mark yang tiba tiba menangis di atas kasur, tidak ada yang membuat Mark menangis karna Mark menangis begitu saja, sementara Jeno baru menemui Jaejoong yang barusan mengatakan pada Jeno jika lelaki manis itu akan menginap disini.
"hei, kenapa menangis ada yang sakit?" tanya Jeno, duduk di pinggir ranjang mengusap air mata berlinang yang membasahi pipi sedikit gembil tersebut.
Mark melengkungkan bibirnga, mengucak ucak kedua matanya, mata seperti boba berkilau itu bersedih.
Mark menunjuk bayi laki laki yang menangis di sampingnya, padahal Mark sudah berusaha untuk menenangkan putranya tapi bayinya masih saja menangis dengan kuat hal itu membuat Mark ketakutan, takut takut dia menyakiti bayinya.
"hiks, dia gak mau berhenti nangis huwee"
"kamu apain?" tanya Jeno menatap wajah Mark dengan tatapan lembutnya, bukannya menenangkan malah membuat Mark salting dia kan lagi nangis, tidak lucu kalau jadi malu malu kucing.
"gak aku apa apain, tadi dia tidur terus bangun, aku lari nyamperin dia terus dia gak mau diem, mungkin dia laper, tapi aku kasih apel dia gak mau, kasih anggur juga enggak mau apalagi aku kasih jeruk, dia maunya nangis, hiks" tangisnya.
Jeno terdiam otaknya yang pintar ini seakan di permainkan, lelaki tampan itu mengulas senyum tipis pada Mark "ingat kata mama kamu, kalau dia lapar di kasih apa" Mark mengusap air matanya tampak sesenggukan.
"eum hiks dada aku?"
"menurut kamu apa, my little wife" Jeno jadi gemas sendiri.
"hiks masa dada aku di caplok, emangnya apaan, geli hiks nanti uncle juga mau, masa aku kasih dedek bayi aja hiks, nanti mau gantian uncle"
Yang lebih tua menghela nafas pelan, sembari menggaruk alisnya bingung "gak perlu gantian, itu cuma buat bayi aja sekarang kasih ya, saya keluar biar kamu leluasa"
Mark menatap Jeno yang ingin bangkit lelaki manis itu menahan tangan Jeno "jangan tinggalin hiks, uncle keluar kenapa, takut sange?" pertanyaan polos itu keluar begitu saja dari bibir Mark.
"Mark. . .jangan bicara seperti itu, ada bayi"
"yaudah disini aja"
Jeno menurut dan lebih memilih untuk tetap disini menemani Mark memberikan sumber kehidupan bagi bayi mereka yang di beri nama Jion, tadinya Mark ingin memberi nama Keju saja tapi tidak jadi saat tau Keju itu adalah panggilan untuk baby bumpnya, namun bayi di dalam perutnya kini sudah keluar dan harus memiliki nama baru.
Naughty submissive | Nomark
"kok gede bat tete lu kak, pake silikon"
"mulut lo gue engkol ya!"
"kenapasih emosian aja gue kan nanya"
"ya lu nanya gak berfaedah, makanya biar gede tuh suruh lakik lu sedot deh"
"ih kan buat bayi susunya"
"gak ada larangan buat orang dewasa malah nambah gizi, lo liat suami gue nambah tiang bendera dia"
"hm, nanti deh"
ya seperti itulah pembicaraan adik kakak yang tidak tau apa manfaatnya membuat topik vulgar tidak jelas seperti itu, sementara Mingjae malah di biarkan mengemut kaos kakinya sendiri karna Jaehyun tidak tau bayinya meraih kaki dan menarik kaos kakinya sendiri.
Mark melirik keponakan gembulnya yang sibuk mengemut kaos kaki.
"kak anak lo sakit?"
"hah?"
"dia pemakan segalanya, tuh liat doyan banget sama kaos kaki"
Jaehyun menoleh melihat troler bayinya, benar saja jika Mingjae anteng sedari tadi karna mengemut kaos kaki, lelaki gembul itu segera mengambil kaos kaki yang sudah basah karna liur bayi gendut tersebut.
ini karna Mingyu, sang penebar benih yang jika gabut mengiggit gigiti sesuatu, bahkan sedotan air minum saja di gigit, jika di tanya kenapa selalu seperti itu pasti Mingyu menjawab, ada rasa tersendiri kalau sedang menggigiti sedotan.
Mingjae mengamuk karna kaos kakinya di rebut begitu saja, dia sudah santai sedari tadi tetapi malah di ganggu.
