patuh sama Raja

32.1K 2.4K 144
                                    


Naughty submissive | nomark

bantal-bantal berserakan di dekat pintu, akibat ulah Mark, selimut yang semulanya sudah di rapihkan oleh Jeno di tendang kembali oleh Mark hingga jatuh kebawah, mendengus kesal dengan sorot mata penuh kekesalan, Mark mengerang, melempar guling sampai Jeno keluar dari kamar mandi, begitu terkejut pria itu mendapati kamar yang tadi ia rapihkan sudah berantakan lagi, Jeno menoleh kearah Mark, pria mungil itu juga menatapnya dengan wajah intimidasi.

Jeno mengangkat alisnya, intimidasi darimana? bibir Mark yang terlipat kedalam, hidungnya mengerut dengan alis yang bertaut, itu yang dinamakan intimidasi, tidak sama sekali, Jeno tidak pernah takut oleh tatapan orang lain apalagi tatapan anak singa seperti itu.

Mark dengan pakaian oversize sampai selututnya itu mengalihkan wajah, kakinya terbuka lebar, tanpa memakai celana dalam ataupun celana pendek, Mark polos tidak memakai apa apa, yang menutupi tubuhnya hanya pakaian oversizenya ini saja.

"Ini berantakan, siapa yang mau beresin?" tanya Jeno, kepada pemuda yang duduk di kasur itu.

Si agustus mendengus "oh ternyata masih punya mulut buat ngomong" batinnya julid.

"Lo aja lah, gua kan lagi sakit" tutur Mark, melanggar apa yang Jeno ucapkan hari itu, Mark tidak boleh menggunakan kalimat lo-gua, apalagi jika Mark mau meminta sesuatu pada Jeno.

"Alasan"

Mark menoleh melihat Jeno yang berbicara begitu entangnya, pria itu bersidekap dada tidak menghiraukan kekesalan Mark.

"Lu mau gua tonjok?! orang gua lagi sakit! Lagi ES ASA KA IKI TE , SAKIT! ngerti gak?!"

"Udah tau kamu sakit, tapi malah berantakin kayak gini bikin kerjaan jadi nambah 2 kali, saya gak nyewa pembantu karna saya kira kamu gak akan senyusahin ini" ujar Jeno sambil berbicara ini itu, membuat Mark tambah kesal.

"nye nye nye nye, kayak bapak gua aja, ngoceh mulu"

Naughty Submissive | Nomark

"Jeno! uncle Jeno maksudnya sorry" teriak Mark dari dalam kamar, menggunakan Toa yang kebetulan Mark bawa dari rumah, dia hanya berjaga jaga saja, kata papanya, Jeno itu kaya raya, tajir melintir, lebih dari hotman paris, apalagi sisca kohl, mansionnya mewah seperti kerajaan kesultanan brunei.

Kebayang semegah apa, dan sesusah apa ketika ada orang yang mau nyari Jeno, gimana kalo ada tukang cilok lewat depan sana pasti gak kedengeran.

Pintu kamar terbuka, disana Jeno dengan kacamatanya yang bertengger di hidung mancung itu beserta kemeja polos dengan kancing atas terbuka, menatap Mark kaget, melihat suami tengilnya memegang toa, pantas saja terdengar ribut dari dalam kamar.

Jeno menghela nafas.

"Ada apa? kenapa memanggil?"

Mark tersenyum, "uncle bantuin mau berdiri, ini unclenya bloon banget sih, orang aku tuh lagi sakit boolnya malah di tinggal tinggal" dumal Mark.

Lelaki tampan itu menggeleng pelan "hole kamu sudah saya kasih salep dari beberapa jam yang lalu, seharusnya sakitnya sudah berkurang "

"Enak aja kalo ngomong, situ gak ngerasain aja, sakitnya, uncle kalo eeknya keras pas di keluarin pasti sakit pernah rasain gak?! Ini empat kali lebih sakit dan perih!" Emosi Mark, dasar gak guna, cuih enaknya aja yang nahan sakit siapa.

Awas saja, Mark trauma cuma karna lubangnya di bor pakai rudal panjang dan besar milik Jeno bukan cuma sih, tapi emang trauma, benar kan ukurannya Extra Large, no pap! privacy hanya untuknya saja.

Durasinya cepat karna Mark menangis terus menerus berakhir Jeno tidak tega dan menyudahi kegiatan mereka.

Yang lebih tua mengangguk paham, lebih baik menuruti apa kata pemuda nakal ini dibanding Jeno harus terus bersabar menghadapi tingkah ajaib si bungsu milik Yunho.

Jeno berjalan kearah ranjang, bersiap untuk membantu Mark bangun, namun kedua lengan Mark malah melingkar apik di lehernya, mata bulat itu sedikit menyipit dengan kedua sudut yang tertarik keatas, Jeno bingung.

"Gendong."

Masih mempertahankan di posisi itu Jeno mengangkat sebelah alisnya, menatap yang lebih muda.

"Katanya mau di bantu berdiri"

Mark berdecak "tinggal gendong aja sih, emang harus di bilangin, gak peka" alhasil Jeno mengangkat tubuh Mark, membenarkan posisi mereka, mengendong Mark ala bridal style, lelaki tampan itu memegang erat pinggang ramping si agustus, kedua mata mereka saling bertatapan beberapa detik sebelum Jeno memutus kontak mata mereka berdua terlebih dahulu dan membawa Mark keluar dari kamar.

"pelan pelan! pantat aku sakit tauk, kena lengan!" omelnya, setelah mereka berjalan beberapa langkah keluar dari kamar, Jeno menghela nafas pelan, dan berdeham.

Naughty submissive | nomark

Naughty submisive | NoMarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang