Mark ngelonte

22.4K 1.4K 118
                                    




Naughty submissive | Nomark

"Sejam, kasih aku 2 unit apartemen"

sekarang mereka sedang berbicara empat mata, sebenarnya ini bukan pembicaraan empat mata, namun pembicaraan memaksa, karna tadi Mark memukul mukul pintu kamar mandi dengan brutal meminta Jeno yang masih mandi di dalam untuk membuka pintunya, alhasil Jeno yang belum sepenuhnya membersihkan diri harus segera memakai bathrobe dan mempersilahkan ibu negara masuk kedalam kamar mandi.

Mark masuk begitu saja tanpa rasa bersalah seolah olah dia tidak membuat keributan tadi.

Anak itu lalu duduk diatas wastafel sambil mengayunkan kedua kakinya, dan melambaikan tangan memanggil Jeno untuk mendekat dengan kedipan matanya, lalu lelaki manis itu ingin menarik tali bathrobe yang Jeno pakai, namun lelaki yang lebih tua menahannya dan menggelengkan kepala.

Mark mendecak dengan bibir mengerucut.

Jeno menatap istri mungilnya ini, acara mandinya harus tertunda karna tawar menawar yang diadakan oleh Mark "buat apa Apartemen baru, saya kasih punya saya aja 2 unit kan?"

Mark mencebik, masa dia dikasih yang bekasan, tidak ada dalam kamus Mark, di berikan hal hal bekas orang lain.

"gak mau itu bekas uncle, euwh" ujarnya mengalihkan pandangan seolah olah dia mual.

"tapi sejam gak mungkin semahal itu, ini namanya kamu meras saya".

"loh, kan emang gitu cara kerjanya, yaudah tambah sejam berarti tambah 3 unit lagi plus mobil, deal?" sebenarnya Jeno ini sedang berbicara dengan istrinya atau wanita yang suka memeras uang para lelaki kaya, istri cerdiknya ini memang suka sekali menghabiskan uang Jeno dalam sekejap mata.

Padahal Jeno memberikan kartu hitamnya pada Mark untuk membeli barang barang yang anak itu butuhkan namun melihat total pengeluaran yang Jeno dapatkan sampai miliaran rupiah, lelaki tampan itu benar benar tidak habis pikir, apa yang Mark beli sampai menghabiskan sebanyak itu, jawabannya adalah lelaki manis itu membeli sebuah rumah.

Astaga Mark.

"Mark, are you serious?"

tentu saja Mark serius dengan ucapannya, lelaki manis itu menganggukan kepala, sembari menatap kuku kuku mengkilapnya yang cantik dengan jari jari lentik.

"emang aku keliatan lagi bercanda"

"tapi berlebihan itu".

Mark menatap Jeno dengan mata mengerjap nakal, lalu kedua kakinya diangkat dan di renggangkan, omong omong Mark memakai kemeja hitam Jeno, dengan 4 kancing sekaligus yang dia buka, dan juga tanpa memakai dalaman apapun untuk menutup bagian bawahnya.

Walau agak kesusahan akibat perutnya yang membesar, namun punggung lelaki manis itu menyandar pada cermin di belakangnya, terlihat pula dari cermin mata Jeno yang langsung terfokus pada lubangan pink berkerut yang sengaja Mark kedutkan.

Pria tampan itu tampak menghela nafas dan mencoba untuk berfikir jernih.

Mark tersenyum licik dalam hati, tidak mungkin om om kelebihan hormon itu lebih mempertahankan image tidak pedulinya jika sudah melihat lubang surgawi ini, karna itu mustahil.

Mark menatap Jeno telinga pria itu terlihat memerah padam, bahkan uh Mark bisa melihat ada yang menonjol dibalik bathrobe putih tersebut, atau lebih tepatnya mengeras dan memberontak ingin segera di bebaskan.

Anak itu terkekeh "sepadan kok sama apa yang aku minta, dengan begitu aku bakal kasih pelayanan paling luar biasa selama 2 jam, uncle yakin nolak, bahkan bool aku ini bakalan ngeremes kuat penisnya uncle" ujar Mark, lalu memajukan diri mengusap usap rahang Jeno.

dengan keyakinan seratus persen, Mark pasti akan mendapatkan apa yang dia mau dari Jeno, dengan cara menjual diri seperti ini, karna strategi marketing.

"enggak, 3 ronde tanpa kamu pamrih, karna ngelayanin suami itu adalah tugas istri"

Mark melotot tidak jadi mengusap rahang Jeno, lelaki manis itu mendengus menatap tajam suaminya "loh mana bisa gitu, enak di uncle doang berarti".

"tapi selama ini kamu nikmatin permainan saya kan" Mark tergagap mencoba mencari alasan agar kemauannya tidak gagal, tidak mungkin menjadikan Keju alasan, karna Mark tidak mau anaknya berbohong saat sudah dewasa, padahal Keju tidak ingin apa apa.

"Y-ya tapi, kalo 3 ronde Kejunya kesakitan, apalagi uncle kan, mainnya kasar, sakit semua" balasnya tidak mau kalah.

"yaudah, selama kamu hamil kita stop dulu berhubungan badan, saya gak mau anak saya kenapa napa".

Mark semakin terkejut mendengar penuturan Jeno, om om satu ini emangnya kuat gak berhubungan badan sampai 3 bulan kedepan.

"yakin kuat?" tanya Mark dengan alis terangkat sebelah, Jeno tersenyum tipis "kecuali kamu gak mancing saya" balas Jeno, mengecup bibir Mark secara tiba tiba sampai anak itu membeku di tempatnya selama beberapa detik, karna belum ada persiapan apa apa dengan jantungnya jika Jeno melakukan hal yang membuat jantungnya berpacu lebih cepat.

sudah tidak heran lagi dengan kelakuan om om di depannya jika melakukan hal beradrenalin seperti itu suka mendadak, kan Mark jadi kaget.

Mark tersenyum miring "aku bakalan godain daddy setiap hari" ujarnya, lalu menggalungkan kedua tangannya di leher Jeno, dengan kaki yang bergerak mengusap usap betis keras suaminya.

"oh sure" balas Jeno, memegang pinggang Mark sampai perut keras lelaki itu menyentuh perut buncit Mark.

"Tapi ada syaratnya".

"What?".

"5 jam, 2 blackcard" bisik Mark, mengecupi sudut bibir Jeno, pria 36 tahun itu mengangguk "deal, but harus pelayanan terbaik dan memuaskan, kalau enggak bisa bikin saya keluar 2 kali dalam sejam, kamu cuma bisa milikin 1 blackcard".

"deal, daddy".

Naughty submissive | Nomark

Marknya kurang binal gak nih

Naughty submisive | NoMarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang