Aw so sweet

21.8K 2.1K 169
                                    


Naughty submissive | nomark

"Apa lo, pucek!" nyinyir Mark, ketika Dongpyo dan Chenle masuk ke ruangan suaminya, kebetulan Mark sedang duduk santai di bawah, beralaskan karpet berbulu lembut, dengan snack snack berantakan, dan juga minuman dingin, setelah ribut di lantai 4 Mark lelah, letih, lesu, letoy, lebay, intinya 5L, sehingga Jeno harus menjadi babu Mark, menggendong Mark ke kantin, katanya lelaki manis itu lapar.

Alhasil Mark memborong disana, untung suaminya kaya, kalau tidak kaya, ya tidak mungkin Mark mau menikahinya.

Dongpyo dan Chenle hanya menunduk, keduanya merapalkan doa, saat Jeno hanya diam menatap keduanya, rasanya seperti mereka sedang di sidang atas kesalahan mereka yang fatal, tolong Dongpyo dia mau loncat saja dari atas gedung.

"Maaf pak boss, tugas kita sudah selesai semua" Dongpyo menyerahkan map tersebut pada Jeno,meletakkan diatas meja lelaki itu begitu juga dengan Chenle.

Jeno berdeham dan menerimanya "kalian boleh pergi, nanti saya cek, kalau buruk harus di revisi lagi saya informasikan"

Chenle dan Dongpyo mengangguk, pamit pada Jeno dan Mark, lalu pergi, ruangan yang begitu mencekam, untung saja mereka selamat.

Setelah Dongpyo dan Chenle keluar, Mark tertawa terpingkal pingkal sampai makanannya menyembur keluar " tadi gagah, sekarang lemah, cih berani beraninya mereka" ujar Mark.

"Makan yang benar, karpetnya kotor nanti" tegur Jeno, melihat makanan Mark yang tumpah di karpet, Mark menoleh menatap tajam Jeno, lalu melempar chiki kearah lelaki dewasa itu "apa berani, awas aja nanti malem" sungut Mark.

Iya nanti malam Mark mau membuat Jeno begadang semalaman sambil berendam di dalam air dingin, kalau suaminya banyak tingkah.

Jeno menghela nafas. benar kata Renjun cari pasangan itu bukan liat umurnya muda atau tua, tapi nyari yang waras, Jeno gak masalah menikah sama anak umur 14 tahun, biarin dia di bilang pedofil, asal pasangannya bener tidak sengklek seperti yang dia dapatkan ini.

•••

Mark tengah berdiri di hadapan handphonenya, lelaki manis itu sibuk dengan aplikasi yang sedang booming, Jeno memanggilnya saja dia cuek.

"Mark saya manggil kenapa kamu gak nyaut" Jeno menyerah sedari tadi dia menunggu di ruangan sebelah sambil memanggil lelaki manis itu, namun Mark tidak ada respon.

Lihat. Mark masih memutar mutar tubuhnya mengikuti irama lagu tidak menjawab Jeno, entah apa yang di lakukan anak itu, membuat kepala Jeno semakin pening, apa ini efek usianya yang sudah lebih dari tiga puluh tahun, di tambah memiliki istri yang masih bau minyak telon.

Seharusnya Jeno menolak tawaran Yunho, yang repot repot memperkenalkannya pada sang putra bungsu, ini karna tingkah gegabah Jeno yang baru menginginkan seorang pendamping, setelah lama menjadi pria workaholic, gila akan kerja, bahkan mamanya terus mengomel dan melempari Jeno barang barang ketika Jeno pulang ke rumah kedua orangtuanya.

"Mark".

Mark masih fokus.

"Mark lee?".

Anak itu mengerenyit sinis tidak suka Jeno menganggu kegiatannya, karna Jeno memanggil fokusnya jadi hilang dan harus mengulang lagi.

"Mark saya panggil, lihat sini".

"Bentar uncle, berisik banget" omelnya.

"Sayang".

Eh, Mark berbalik badan dan tersenyum tiba tiba,mengerjapkan kedua mata bulatnya, berjalan kearah Jeno, menarik kerah suaminya, lalu mengerutkan hidung nakal, Jeno memanggilnya sayang dengan deep voice, "uncle tangkep ya, aku mau pinksun dulu".

Mark berlagak pingsan tapi Jeno yang bingung harus bagaimana malah diam saja tidak ada niatan untuk menangkap Mark, membuat Mark hampir terjatuh jika tidak cepat cepat mencengkaram kerah dan dasi Jeno.

"Uncle oon, aku mau jatuh bukannya di tangkep malah diem aja".

"Yang penting kamu gak jatuh kan sekarang", Mark memutar bola matanya kesal.

"Ups!".

Mark sengaja menjatuhkan diri supaya Jeno kaget, Jeno reflek meraih tubuh lelaki manis itu, menahan punggung Mark yang hampir bersentuhan dengan lantai, jika tidak dia tahan mungkin tubuh Mark akan terbanting di permukaan keras tersebut, keduanya jatuh dalam posisi yang ambigu, Mark terlentang di bawah Jeno sementara Jeno dengan tangan kanan yang menahan tubuh Mark dari bawah, dan tangan kirinya sebagai penopang tubuh agar tidak menimpa Mark, menatap datar bocah nakal ini.

Mark mengulum senyum "aw khawatir ya" tukas Mark, jari telunjuknya menyentuh pucuk hidung mancung Jeno. Jeno hanya diam, pria itu mengangkat tubuh Mark untuk berdiri.

"Iya saya khawatir, kalo kamu jatuh gimana, nanti kamu sakit siapa yang susah".

"Ouh, gitu boong aja".

"Ya terserah kamu, Mark saya dari tadi manggil kamu kenapa kamu diemin saya".

Mark melepaskan diri dari Jeno, berjalan kearah handphonenya yang masih menyala lalu, meraih benda persegi tersebut, menggerakannya pada Jeno "joget tiktok yuk" ajak Mark.

"Enggak makasih. Mark papa kamu telphone tadi, telphone dia balik" ujar Jeno.

Lelaki manis itu mendengus kesal, hanya itu ck gak guna, dia kira ada urusan penting apa "yaudah aku mau nelphone papa, dadah Daddy~" Mark melambaikan tangannya lalu pergi.

•••

Double up berarti harus rajin vote ya sama komennya kalo perlu👏

Naughty submisive | NoMarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang