Naughty submisive | NoMark

kecelakaan

Naughty submissive | NoMark

Jeno memakai helm milik Mark, motor yang di gunakan juga punya Mark atau lebih tepatnya motor pembelian dari Jeno yang laki laki itu beri pada Mark, karna si manis merengek meminta motor baru.

Jam tangan rolex gold itu bersinar, mengkilap saat lampu jalan menyoroti dirinya dan jam mahal pada pergelangan tangannya, pria itu masih terbalut pakaian formal namun duduk angkuh diatas motor besar yang dia naiki sekarang.

Suara geberan motor saling beradu, tidak mau kalah satu sama lain, Yeonjun melirik dari ekor matanya, pria yang akan menjadi lawannya tampak tenang dan sedikit memanaskan mesin motor dengan tangan yang terus menarik gas sehingga menciptakan suara ribut.

Yeonjun tersenyum miring, merasakan hawa hawa kemenangan untuk malam ini, dia tidak tau siapa laki laki yang tiba tiba menantangnya, dan menolak tentang Mark yang akan menjadi pelacurnya karna kalah, Yeonjun tidak masalah toh lawannya orang profesional sekalipun, dia tetaplah yang nomer satu.

Di pinggiran trotoar, lengan Mark di tahan oleh Haechan, lelaki itu menarik sedikit kasar pergelangan tangan Mark, Yangyang juga ikut menatap Mark penuh dengan tanda tanya besar tentang lelaki yang di ketahui namanya Jeno.

"Itu om om siapa!".

Mark diam tidak bisa menjawab, tak seharusnya identitas Jeno terbongkar sekarang. mungkin nanti saja ketika Jeno memenangkan pertandingan.

Yangyang menarik pundak Mark "lo hutang cerita sama kita" ucap Yangyang, Mark menatap Haechan dan Yangyang dengan wajah ragu.

Kini giliran Changbin yang berada di tengah tengah, antara motor Mark dan Yeonjun dengan bendera di tangannya, memberi aba aba bersiap pada kedua lelaki berbeda usia itu.

Yeonjun fokus pada arah di depan, begitu juga dengan Jeno, kemeja panjang itu di linting sampai ke siku untuk memudahkan pergerakan.

"Kalian berdua siap?".

"gue hitung mundur"

"Tiga"

"Dua"

"Satu"

"Go!".

Seruan keluar dari mulut Changbin, bendera itu diangkat keatas, dengan kecepatan tinggi kedua motor tersebut melesat meninggalkan garis start, suara heboh pendukung Yeonjun mendominasi, sementara yang mendukung Jeno sama sekali tidak ada, bukannya tidak suka dengan Jeno, hanya saja mereka di kelilingi kebingungan, tentang siapa itu Jeno.

kenapa lelaki itu tiba tiba berada disini, melihat style pria kantoran yang begitu sibuk dengan pekerjaan, tidak mungkin mampir begitu saja mendatangi kerumunan para remaja, terkadang ada yang berfikir jika Jeno adalah agen polisi yang memata matai aktifitas balapan liar ini.

Motor keduanya melesat membelah jalanan, saling beradu kecepatan, tarikan gas semakin cepat, ingin mengetahui siapa pemenang malam ini.

Yeonjun, berdecak pelan matanya terus saja melirik motor yang kini menyeimbangi lajunya, bahkan jarak motor itu sedikit lebih jauh beberapa meter dari motornya, Yeonjun tidak tau jika pria dewasa ini bisa menyaingi skill balapannya, dia kira Jeno adalah pria songong kaya raya, yang akan melakukan apapun dengan uang, bisa saja Mark di beli menggunakan uangnya.