rain

15.3K 1.5K 108
                                    

agak drama kek apa ya




Naughty submissive | NoMark




Bruummmm. . .

Langit malam yang mendung di sertai angin yang sedikit kencang sebuah motor hitam besar melaju secepat kilat tidak peduli jika akan turun hujan deras, di jalanan yang lumayan renggang, pria tampan yang mengendarainya menatap kearah kaca spionnya melihat ada sebuah mobil yang mengikutinya.


pria berwajah datar yang mengendarai mobil sport itu, mengeraskan rematannya pada stir mobil, kakinya semakin menginjak pedal gas, untuk mengejar motor yang melaju dengan kecepatan diatas rata rata, jika saja jalanan macet tiba tiba di depan sana mungkin lelaki itu akan menabrak salah satu kendaraan karna mengerem mendadak.

telinganya terpasanga Airpod yang menyambung dengan Airpod yang di pakai oleh si pemilik kendaraan bermotor, "berhenti!" tegasnya.

suara kekehan dari sebrang sana terdengar bising.

Kalimatnya tidak di gubris membuat pria itu semakin emosi, urat lehernya terlihat.

"Saya bilang kamu berhenti".

"kejar dong kalau bisa" sahutnya.

"saya bilang berhenti sekarang, pinggirkan kendaraan kamu, kita bicara".

lalu tidak ada sahutan kembali, pria itu menggeram dan menyalip motor hitam tersebut, menghalangi perjalanan sang pemotor, dan hampir saja motor tersebut menabrak belakang badan mobil, motor itu berhenti ke pinggir di ikuti dengan mobil hitam yang ke pinggir juga, lelaki tampan itu membuka helmnya dan menatap dengan tatapan kesal melihat pria dewasa yang turun dari mobil hitam tersebut, dengan pakaian formalnya terlihat sekali jika pria itu memang super sibuk.

Pria itu menutup pintu mnobinya dan berjalan menghampiri pemilik motor hitam tersebut, dengan wajah datar dan rahangnya yang mengetat kuat sambil bersidekap dada melirik pemuda songong di atas motor tersebut.

"kamu turun sekarang, kita bicara serius" titahnya.

pemuda itu membanting helm ke tanah dengan kuat, lalu turun dari motornya dan memutar bola mata malas, yang lebih tua hanya bisa menghela nafas melihat kelakuan pemuda ini.

"Apa?" katanya ogah ogahan, mendongakan kepala menatap pria tinggi itu dengan wajah malas.

yang lebih tua menatap manik kelam itu dengan wajah marahnya, Jeno menggepalkan tangannya di sisi tubuh melihat Mark hanya merespon biasa biasa saja padahal lelaki itu tadi melakukan hal yang bisa membahayakan diri Mark sendiri dan calon anak mereka.

Jeno memijat pelipisnya pening "kamu bisa denger kata saya gak? saya bilang kamu istirahat saja di rumah, kenapa kamu nentang saya terus".

"karna aku bosen di rumah, rebahan mulu kayak orang lumpuh" ucapnya.

"kamu lihat kondisi kamu, kalo kamu tidak dalam kondisi seperti itu saya bisa bebasin kamu, asal kamu ingat minta izin pada saya sebelum melakukan apapun" jelas Jeno, membuat Mark memutar bola matanya jengah dan mendecih.

"sok perhatian, cih"

"Mark jaga mulut kamu ya, saya khawatir sama kamu".

Mark menatap Jeno dengan wajah sengak.

"kenapa uncle gak setiap saat di rumah, aku bosenn di rumah harusnya uncle ada temenin aku yang sendirian, kalau khawatir kenapa gak selalu di samping aku! kenapa?!" marah Mark, mendorong pundak Jeno dengan wajah kecewa.

Jeno menahan tangan Mark "jangan ngelantur Mark Jung! jangan memutar balikkan fakta, selama ini saya selalu mendapat kabar kalau kamu suka berkeliaran setiap malam, balapan motor kamu ada niat untuk bunuh calon anak kita hm?"

Mark menggeram "gak ada niat aku kayak gitu, aku gak licik sampai berpikir jahat, aku begini karna aku bosen, semua orang sibuk, uncle sibuk, papa, ka jaehyun, ka mingyu, mama! semua punya hidupnya sendiri, aku di lupain!" tegasnya.

Pria april itu tersenyum miring dan tertawa sumbang "dengan alasan kayak gitu kamu harus ngelakuin hal menantang kayak gini, gak masuk akal".

"karna uncle jahat!".

"Kenap-"

"Uncle, pergi dan bilang harus keluar kota, tapi apa nyatanya uncle ketemuan sama Yeonjun beberapa kali, Apa?! mau ngelak jangan kira aku gak tau" ucap Mark saat Jeno ingin menyuarakan pendapatnya.

hujan langsung menjatuhkan dirinya ke bumi, membasahi tanah yang panas, Jeno dan Mark saling terdiam, Jeno memegang lengan Mark.

"saya cuma ketemu biasa sama dia, gak harus saya jelasin alesannya ke kamu, sekarang pulang masuk mobil, hujan" ucap Jeno lalu segera berlari menuju mobilnya, meninggalkan Mark yang terdiam sambil mengeratkan jaketnya dengan wajah sendu, tangan Jeno terhenti saat ingin masuk ketika sudah membuka pintu mobilnya, pria itu menatap istri mungilnya masih bergeming disana tidak melangkah kemana pun, Mark bergetar tidak ingin ikut dengan Jeno, menurutnya Jeno sudah menyakiti hatinya karena sama sekali tidak ada penjelasan yang membuat hatinya tenang.

mood Mark mudah berubah rubah, dia sensitif jika dibentak sedikit dan ucapan jeno barusan membuatnya kecewa, Jeno menutup kembali pintu mobilnya dengan bantingan kuat, lalu menghampiri Mark yang masih diam dengan tubuh basah kuyup.

"kita pulang" Jeno memegang pergelangan tangan Mark, namun Mark menarik lengannya segera menghiraukan Jeno yang berdiri di depannya.

"Mark, maaf-

"uncle pulang duluan aja, Mark bisa pulang sendiri".

Jeno mengangkat dagu Mark, melihat mata Mark yang terpejam dengan bibir bergetar, pria itu menarik tengkuk Mark menundukkan kepalanya melumat bibir basah yang dingin tersebut, walaupun tidak ada balasan dari Mark seperti biasanya, Mark hanya diam namun tidak lama meremat pakaian yang Jeno pakaikan dan terisak pelan membuat Jeno sangat merasa bersalah jika memang dia lah yang salah.

Naughty submissive | NoMark

Ngakak sepuas puasnya ya. Gaje^^

Naughty submisive | NoMarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang