Hai hai 👋
APA KABAR SEMUANYA?
SEBELUM BACA🤚🤚, SPAM KOMEN YANG BANYAK DULU YA READERS MELODYRAMA 😉✌️
[CHAPTER 21 : SKALA]
"Karena pada dasarnya kalian dipertemukan hanya untuk saling membahagiakan sesaat"SKALA DEWANGGA
--00--1 minggu berlalu, juga 7 hari masa pacaran ku dengan Rama.
Kini aku kembali masuk sekolah setelah kemarin libur hari minggu.
"Morning mah....?" sapa ku.
"Morning too dear, oh ya mamah itu seneng banget Mel" ucap mamah dengan raut wajah tersenyum bahagia.
"Bahagia kenapa?" tanya ku penasaran.
"Jadi kemarin tuh di butik mamah banyak banget yang belanja jadi untungnya bertambah 5kali lipat" turur mamah
"Wah, Mel kebagian kan?" ucap ku
"Pasti dong. Kamu mau beli apa?" tanya mamah
"Maksudnya Mel mau tabung aja deh buat masuk perguruan tinggi" jawab ku
"Ooh kalo itu gak perlu khawatir mamah pasti bisa kok, kamu jangan pikirin. Emang kamu mau terusin kemana sayang?" tanya mamah
"Eum. Aku mau ke UI atau UGM, kayaknya mau ambil jurusan sastra deh mah boleh gak?" jawab ku
"Mel, kamu kan pinter menurut mamah kamu bakal lulus kok kali ambil jurusan kedokteran" ucap mamah.
"Gimana nanti deh, Mel berangkat ya takut telat" aku pamit untuk berangkat sekolah.
"Yaudah Hati hati" jawab mamah
Aku berjalan menuju parkiran, untuk meminta mang ujang mengantarkan aku berangkat.
"Eh non Mel, mau berangkat sekarang?" tanya mang ujang
"Iya nih takut telat" jawab ku
"Lest go!"
--00--
Akhirnya aku tiba di sekolah, setelah turun dari mobil aku berjalan menelusuri koridor.
BRUK!!
Aku tak sengaja menumbruk dada bidang seseorang. Kemudian aku melihatnya.
Dia tersenyum pada ku, sedangkan aku mengerutkan dahi karena tidak pernah melihat wajahnya.
"Maaf ya, kamu murid baru ya?" tanya ku.
"Iya, Skala Dewangga" ucap Dia
"Aku, Melody Andromeda" balas ku.
"Boleh minta tolong anter aku ke kelas gak?" pinta Skala pada ku
"Emang kamu kelas berapa?" tanya ku
"12 IPA 2" sahut Skala
KAMU SEDANG MEMBACA
MELODYRAMA [REVISI]
Teen Fiction#MELODYRAMA Cinta yang dulu bersama dan kini harus berpisah. Kisah semasa SMA yang takan ku lupakan, Rama Wijaya Zelvaron. "Bingung..." Aku terkejut karena tiba-tiba ada yang duduk di samping ku, dan berbicara. Aku menoleh ternyata Rama. "Bingun...