Hai hai 👋
Absen dulu sini, yang baca dari part awal.
Hiks bentar lagi cerita ini ending guysss, jujur gak berasa banget.
Hari semakin kesini semakin cepet ya, kalian masih rebahan aja??
YU keluar dari zona nyaman dan ciptakan sesuatu yang baru
Maaff ya saia jadi sok bijak gituww😭😭😝
Guyss kira kira menurut kalian akhir cerita ini akan seperti apa apakah sad ending atau Happy ending??
kira-kira mau ada EXTRA PART gakk nihh kalo iya kalian harus vote komen sebuanyakkk buanyakkk nya ya.
SEBELUM BACA🤚🤚, SPAM KOMEN YANG BANYAK DULU YA READERS MELODYRAMA 😉✌️
—00—
"tidak banyak berharap hanya menjalani apa yang saya miliki sekarang"
~MELODY ANDROMEDA~
—00—"Wah, tante masak banyak banget" ucap ku
"Iya kan mau makan malam bareng seseorang yang istimewa" jawabannya
"Dito nya kemana, tante?" tanya ku
"Ada, nanti dia kesini mungkin lagi siap siap" sahut tante Mia, nama ibunya Dito
Benar tak lama, Dito muncul dan ikut gabung dengan kami.
"Lama banget To" cetus Tante Mia
Sebelum makan tiba-tiba ayahnya Dito kembali bertanya tentang jawaban Dito yang melamarku.
"Gimana, Mel jawabannya?" tanya Om Wira,, nama ayahnya Dito
Aku memang sudah mempunyai jawaban yang aku terus pikiran sedari tadi sebelum mandi. Aku terus saja disebutkan dengan pertanyaan Terima enggak, terima enggak terus berulang kali hingga berakhir di kata Terima.
Apakah kisah cinta ku berakhir bersama sahabat kecil ku?.
"Yah, mungkin Melody masih mikir atau butuh waktu" ucap Dito
"A—aku terima kok To" lanjut ku
Semuanya menatap ku dan memberi senyuman, termasuk mamah yang ikut tersenyum bahagia sepertinya.
"Alhamdulillah, akhirnya kalian bisa bersama nantinya untuk selamanya" ucap tante Mia
"Mel, aku mau ngomong" ucap Dito
Aku mengangguk, lalu aku mengikuti Dito yang berjalan keraah belakang rumahnya.
"Mau ngomong apa To?" tanya ku
"Kamu yakin terima lamaran nya?" tanya Dito
"Iya" jawab ku
"Rama?" tanya Dito
"Aku gak tahu" ucap ku
"Bukanya kalian belum putus?" tanya Dito
KAMU SEDANG MEMBACA
MELODYRAMA [REVISI]
Ficção Adolescente#MELODYRAMA Cinta yang dulu bersama dan kini harus berpisah. Kisah semasa SMA yang takan ku lupakan, Rama Wijaya Zelvaron. "Bingung..." Aku terkejut karena tiba-tiba ada yang duduk di samping ku, dan berbicara. Aku menoleh ternyata Rama. "Bingun...