Hai hai 👋
Apa kabarSEBELUM BACA🤚🤚, SPAM KOMEN YANG BANYAK DULU YA READERS MELODYRAMA 😉✌️
—00—
"seiring berjalannya waktu, pada akhirnya kita tidak perlu saling menuntut untuk menjadi lebih baik. Cukup saling menerima"
MELODY ANDROMEDA
—00—Amanda berjalan, lalu duduk di samping ibu Bisma.
"Tante Amanda turut berduka cita Hiks" lirih Amanda memeluk tubuh ibu Bisma.
Mata Amanda terus menatap jasad yang sudah dibalut kain kafan.
Aku sedikit memberikan senyuman kecil pada laki-laki didepanku. Dia Rama.
Tiba-tiba datang seorang laki-laki paruh baya berpakaian muslim lengkap dengan peci, sepertinya dia ustadz.
"Maaf bu, bagaimana kalo makamkam saja Almarhum?" tanya ustadz itu.
Suasana duka semakin terasa, rasanya masih seperti mimpi.
"I—iya pak Hiks" jawab ibu Bisma terbata bata.
Ustadz itu kemudian memanggil bapak bapak yang lain untuk membantu mengangkat jasad Bisma.
—00—
Hari ini ternyata sekolah diliburkan karena Rama yang meminta, padahal aku sudah memakai baju seragam putih abu.
Di jalan kami semua melantunkan Lailahaillah untuk mengantar jasad Bisma ke Liang Lahat.
Setiba di area pemakaman, Bisma langsung dimakamkan dengan dibantu para teman-temannya termasuk Rama.
Ibu nya Bisma tampak lemas dan tidak berhenti meneteskan air mata.
Selesai dimakam kan, semua nya mendoakan Bisma di pimpin oleh ustadz tadi.
"Bu kalo gitu saya pamit. Sekali lagi saya turut berduka cita, saya tidak menduga Nak Bisma secepat itu berpulang." ujar Ustadz itu
"Makasih ya pak" jawab Amanda, mewakili ibunya Bisma.
"Cha lo bawa ibu Bisma pulang" titah Rama pada Icha teman Bisma.
Icha pun membantu menuntun Ibu Bisma agar pulang dan istirahat.
"Hiks, Bisma kamu janji katanya gak akan tinggalin hiks hiks" isak Amanda sambil jongkok, memeluk batu nisan bertulisan Bisma.
Aku pun ikut berjongkok dan berusaha menenangkan Amanda.
"Suttt. Udah kamu sabar ya, kalo kamu nangis terus nanti Bisma juga ikut sedih Manda." ucap ku
"TAPI KAMU GAK TAHU RASANYA KEHILANGAN SESEORANG YANG KITA CINTAI MEL!" teriak Amanda.
Deg!!
Aku sangat terkejut mendengar ucapan itu, justru aku sangat tahu rasanya kehilangan.
Rama yang melihat itu langsung mengajak ku pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELODYRAMA [REVISI]
Teen Fiction#MELODYRAMA Cinta yang dulu bersama dan kini harus berpisah. Kisah semasa SMA yang takan ku lupakan, Rama Wijaya Zelvaron. "Bingung..." Aku terkejut karena tiba-tiba ada yang duduk di samping ku, dan berbicara. Aku menoleh ternyata Rama. "Bingun...