Boy and boy 🌠

15.7K 981 1
                                    

"Papa ndak kelja?" tanya Kenzie yang heran melihat sang papa belum bersiap ke kantor padahal Kenzie sudah menggunakan seragam sekolah kobernya

"Enggak, papa pokonya mau nemenin dedek seharian ini, mau anter dedek sekolah nunggu dedek sampe pulang sekolah terus kita jalan-jalan terserah dedek mau beli apa aja bebas. Tapi mama ga ikut" ucap Rega

"Loh napa ndak ikut?"

"Enggak pokonya ini urusan laki-laki atau boy and boy" ucap Rega diakhiri kekehannya

"Dih malesin ya dek" celetuk Cilla

Kenzie pun mengangguk polos mengiyakan ucapan sang mama

"Sebenernya kamu team siapa sih dek papa atau mama?" heran Rega

"Mama" ucap Kenzie pendek

"HAHAHAHA" tawa Cilla pun menyembur dengan keras

"Oh berarti gamau jalan-jalan sama papa nih?"

"Mau papa" ucap Kenzie memelas

"Dih sama papa ada maunya doang nih" ujar Rega

"Ndak kok" bela Kenzie

"Udah ah ayok pergi sekolah nanti telat, pamit dulu sana sama mama"

Kenzie pun segera menghampiri Cilla dan menyium punggung tangan Cilla

"Dedek tunggu di depan dulu ya papa mau bawa kunci mobil dulu" ucap Rega yang di angguki Kenzie

Rega pun mengambil kunci di atas nakas kemudian menghampiri Cilla

Cup

Cium rega pada bibir Cilla yang sukses membuat pipi Cilla bersemu merah

"Aku berangkat dulu ya mama" pamit Rega pada Cilla dengan mengedipkan sebelah matanya
.
.
.
.
.

"Nanti pulangnya mau jalan-jalan kemana?" tanya Rega dengan mata fokus menyetir

"Mau ke mall yang ada tempat mainnya papa"

"Time Zone?" tanya Rega kembali

"Iya tim don"

"Hahahaha time zone nak"

"Cucah papa" cemberut Kenzie

"Hahaha iya deh, gih masuk udah sampe papa tunggu di mobil ya nak"

Kemudian Kenzie pun menyalimi tangan Rega, dan pergi masuk ke kelas

Satu jam berlalu, anak-anak mulai berhamburan ke luar sekolah karena sekolah telah usai, memang Kenzie hanya bersekolah satu jam saja itu pun hanya bermain bersama-sama namun permainannya memang dapat  mengedukasi untuk anak seusia Kenzie

Rega pun sudah stand by di depan mobil dengan tangan bersidekap dada, tidak jarang ibu-ibu muda pun melirik Rega secara terang-terangan apalagi kali ini Rega hanya memakai crewneck hitam polos beserta celana pendek berwarna creamnya yang menambah kesan tampannya

"Papa" teriak Kenzie menghampiri Rega

Rega pun menyambut Kenzie dengan merentangkan tangannya dan membawa Kenzie ke gendongannya

"Gimana seru ga sekolah nya? tadi dedek main apa aja?" tanya Rega beruntun

"Celu papa, tadi dedek main lumah-lumahan dali balok, dedek bikin lumah besal" ucap Kenzie antusias

"Wah pinternya anak papa, dedek mau beli balok engga buat main di rumah?"

"Mau papa mau" ucap Kenzie semangat

"Yaudah sekarang kita sekalian beli balok juga ya buat dedek main di rumah"

"Maacih papa, dedek cayang papa banyak-banyak"

Cup

Kenzie pun mencium pipi Rega dengan pelan

"Papa juga sayang dedek banyak-banyak" dan membalas mencium pipi Kenzie dengan sayang
.
.
.
.
.
"Udah mainnya?" tanya Rega sembari mengelap dahi Kenzie yang sudah berkeringat, karena keasikan main di time zone

"Udah papa au beli balok aja" jawab Kenzie

"Mau mam dulu engga nak?"

"Ndak au, mam lumah aja"

Rega pun mengangguk dan segera membawa Kenzie ke salah satu toko mainan yang berada di mall untuk membeli permainan balok

"Gih pilih, dedek mau yang mana" ucap Rega pada sang anak

Mata Kenzie pun berbinar dan segera memilih mainan balok yang ia inginkan

"Au yang ini papa boyeh?" tunjuk Kenzie pada mainan satu set balok yang berukuran besar

"Boleh nak, sini papa ambilin berat" kemudian Rega pun segera mengambil mainan tersebut dan menaruh nya di keranjang

"Mau apa lagi?"

"Au obil yang kecil-kecil papa"

Rega pun mengangguk dan membawa Kenzie ke area mobil-mobilan

"Itu papa itu" tunjuk Kenzie antusias pada mainan yang berisikan berbagai macam jenis mobil dalam ukuran kecil

Rega pun mengangguk dan mengambilnya

"Udah?" tanya Rega

"Udah papa maacih" ucap Kenzie disertai senyuman

"Sama-sama anak papa"

Rega pun segera pergi menuju kasir untuk membayar mainan-mainan Kenzie

"Semuanya lima ratus dua puluh ribu rupiah pak" ucap sang kasir

"Kembaliannya ambil saja" ucap Rega setelah memberikan uangnya dan segera pergi meninggalkan toko mainan tersebut dengan Kenzie di gendongan Rega

--Bersambung--

Lamaran Dadakan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang