Mas ?🕊️

37.1K 2.1K 1
                                    

Kini Cilla dan Rega sudah menjalani aktivitas nya seperti biasa, Cilla yang fokus mengerjakan skripsiannya, dan Rega yang fokus dengan kantornya serta usaha cafe nya yang baru saja buka sehingga membuatnya sangat sibuk akhir-akhir ini.

namun itu semua tidak menjadi alasan untuk tidak meluangkan waktu berdua, karena sesibuk apapun mereka akan sempat kan memiliki quality time berdua, seperti mengobrol tentang kegiatan yang telah dilakukan saat akan tidur dan masih banyak lagi

apalagi mereka hanya tinggal berdua, karena kini Cilla dan Rega sudah menempati rumah baru yang memang sudah Rega siapkan sebelum melamar Cilla

"Kak sarapan dulu" ucap Cilla menghampiri Rega yang tengah bersiap untuk pergi ke kantor

"Ayok sayang, ini udah selesai kok" kemudian Rega pun memeluk pinggang sang istri dan pergi ke dapur untuk sarapan berdua

"Kamu hari ini bimbingan?" tanya Rega setelah selesai dengan sarapannya

"Iya kak, do'ain ya semoga revisian nya ga banyak" keluh Cilla dengan nada pesimisnya

"Iya sayang, tanpa kamu minta juga saya akan selalu do'akan kamu"

"Ih kok saya saya an lagi sih" marah Cilla

"Maaf sayang ga sengaja" cengir Rega

"Yaudah pokonya semangat, kalau ada revisian jangan ngeluh ada aku yang siap bantuin kamu 24 jam, aku kan lulusan sarjana manajemen juga kalau kamu lupa" Ujar Rega mengingatkan

"Iya baginda raja yang hasilnya juga cumlaude, awas aja ga bantuin istrinya dosa tau karena udah dzolim" ancam Cilla

"Dih maksa" ucap Rega dengan nada mengejek

"Awas kalau gamu bobo di luar pokonya"

"ngancem nya gitu mulu sih, dosa tau gitu sama suami. mau masuk neraka kamu karena udah ngancem suami tidur diluar?" tanya Rega dingin

"maaf" sesal Cilla dengan menunduk jujur ia takut dengan nada dingin Rega yang baru kali ini ia dengar

"pffttttt aku becanda kali yang" Ucap Rega tak tahan melihat ekspresi istrinya

"sini peluk" Ujar Rega merentangkan tangannya

Cilla pun segera menubruk dada bidang sang suami dan memeluknya erat

"Hiks hiks jahat" Ucap Cilla menangis

"Eh eh ko sampe nangis gini sih sayang?" tanya Rega dengan kaget, dan mengusap air mata sang istri yang keluar dengan lembut

Cup cup

Rega pun mencium kedua mata sang istri yang sembab

"Syutt udah ya maafin aku, takut ya tadi hmm? jangan takut ya aku becanda sayang" ucap Rega memeluk sang istri dengan erat dan mengusap punggung sang istri yang masih sesenggukan, Rega takut istrinya akan mengingat nada dinginnya yang malah membuat istrinya nanti menjadi takut padanya dan menjaga jarak padahal ia niatnya hanya menjahili istrinya saja

Cilla pun hanya mengangguk, dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang sang suami

"Udah ya nangisnya, sekarang kita pergi ke kampus kan kamu mau bimbingan nanti telat loh" Ucap Rega membujuk istrinya yang masih setia memeluk dirinya

Cilla pun melepaskan pelukannya dan merapihkan penampilannya

"Kamu sih ishh aku jadi berantakan lagi kan. Make up aku juga ishh sebel" Ucap Cilla marah

"Yaudah benerin nya di mobil aja yuk, aku bawain make up kamu dulu ke kamar ya, tunggu sebentar" Rega pun beranjak untuk mengambil keperluan sang istri dan kembali ke dapur menghampiri istrinya

"Yuk kita berangkat, nih barangnya kamu pegang" Rega pun menyerahkan sebuah pouch yang berisikan make up-make up Cilla

"Makasih mas" Ucap Cilla

"Hah apa?" tanya Rega memastikan

"makasih" Ucap Cilla lagi

"engga sesudah itu tadi kamu bilang apa?"

"Ma--ss?" tanya Cilla kikuk

"Kamu manggil aku mas?"

Cilla pun mengangguk malu

"Kenapa ga suka ya?" tanya Cilla sendu

"No, no, aku suka teruskan ya kamu manggil aku mas" ucap Rega disertai senyumannya

"Makasih mas, jujur aku dari dulu pengen banget kalau manggil suami pake sebutan mas, tapi awal-awal aku malu dan canggung kalau manggil kamu dengan sebutan mas, tapi akhirnya sekarang aku beraniin hehe" Ucap Cilla panjang lebar

Rega pun tersenyum, ada-ada saja memang kelakuan istrinya ini yang membuat Rega bahagia dan salting di setiap harinya ucap Rega membatin.

--Bersambung--

Lamaran Dadakan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang