Abang Kenzie 🌠

12.5K 893 1
                                    

Kini waktu sudah menunjukan pukul 6 pagi, Rega pun mulai terusik dengan cahaya matahari yang mulai memasuki kamarnya melalui celah-celah gorden, dan saat Rega membalikan badannya kesamping, ia melihat Kenzie sudah terbangun dan duduk di atas kasur...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini waktu sudah menunjukan pukul 6 pagi, Rega pun mulai terusik dengan cahaya matahari yang mulai memasuki kamarnya melalui celah-celah gorden, dan saat Rega membalikan badannya kesamping, ia melihat Kenzie sudah terbangun dan duduk di atas kasur dengan muka polos nya

"Abang ngapain?" tanya Rega heran yang melihat Kenzie seperti linglung di pagi hari

Kenzie pun melihat Rega dan menggeleng, kemudian merebahkan badannya kembali dan tertidur

"Lah ngelindur pagi buta begini"

saat Rega ingin melanjutkan tidurnya kembali Rega mendengar orang yang sedang memuntahkan makanannya, dan sudah pasti itu adalah Cilla, Rega pun segera berlari ke kamar mandi untuk menghampiri sang istri

"Sayang" panggil Rega pada Cilla yang kini tengah berjongkok di depan closet nya

"Pusing hikss" tangis Cilla mulai terdengar, dan Rega pun segera membawa Cilla ke dalam pelukannya

"Udah muntah nya atau mau lagi?"

"Udah" ucap Cilla lemas

Rega pun segera menggendong Cilla di depan seperti koala menuju ranjang kembali

saat akan merebahkan sang istri, Cilla malah mengeratkan pelukannya alhasil kini Cilla duduk di pangkuan Rega di atas kasur

Rega akui kehamilan istrinya yang kedua ini memang jauh lebih sulit, Cilla yang sering muntah, sering mengeluh pusing dan itu semua membuat Rega cemas dan khawatir di setiap saat

"Mau apa hm biar ga mual?" tanya Rega lembut pada Cilla yang kini menyandarkan kepalanya di dada bidang Rega

Cilla pun hanya menggeleng lemah

"Kan dedek nya harus makan sayang, mam buah mau?" tawar Rega

"Mau tapi nanti aja, pengen gini dulu" dan mengeratkan pelukannya pada Rega dengan tubuh yang masih di pangkuan sang suami

"Mama napa duduk citu?" ucap Kenzie tiba-tiba yang ternyata sudah terbangun kembali

"Mamanya lagi pusing nak, abang diem ya jangan rewel kesian mamanya" ucap Rega pada sang anak

"Iya papa, nanti abang mau gocok gigi cama papa ya" ucap Kenzie yang kini menyandarkan kepalanya di punggung Cilla otomatis Rega menahan dua badan sekaligus di tubuhnya

"Iya nak, nanti gosok gigi sama papa dan mandi sama papa ya" tawar Rega pada Kenzie

"Ote papa ciap"
.
.
.
.
.
"Abang cepetan nanti telat sekolahnya" ujar Rega pada anaknya

pasalnya dari tadi anak nya itu malah santai-santai menonton si kotak kuning di tv padahal ia telah rapi menggunakan seragam kobernya

"Cepetan abang Kenzie yang ganteng" ucap Rega gemas

"Bental papa lame pilem nya"

"Gamau sekolah mau papa marah?" ucap Rega mulai tegas

"Ndak, maap papa ayok kita cekolah" ucap Kenzie buru-buru bangun dari rebahannya dan menghampiri Rega

"Jangan kaya gitu ya nak, apalagi kalau papa kerja abang gaboleh nakal, abang harus jadi anak baik, apalagi mama lagi ngandung dedek bayi, kesian kalau abang rewel nanti mama pusing" nasihat Rega pada sang anak yang kini tengah duduk anteng di dalam mobil

"Iya papa, ndak lewel lagi maap" ucap Kenzie menunduk

"Gapapa, papa ga marah sama Kenzie papa cuman ngasih tau aja sama Kenzie" ucap Rega sembari mengelus kepala Kenzie dengan sayang

"Iya papa" jawab Kenzie kemudian tersenyum manis ke arah Rega
.
.
.
.
.
Tak membutuhkan waktu lama kini Rega dan Kenzie pun sudah sampai di sekolah, Rega membantu sang anak membuka seat belt  dan membantu Kenzie turun dari mobilnya 

"Abang nanti papa jemput lagi ya, kalau papa belum sampe abang jangan kemana-mana ya nak" nasihat Rega pada Kenzie

"Iya papa camikum" lalu Kenzie mengecup punggung tangan Rega

"Waalaikumsalam anak papa yang sholeh" Rega pun tersenyum memandang anaknya yang memakai celana kotak-kotak khas PAUD yang mulai memasuki kelasnya

--Bersambung--

Lamaran Dadakan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang