"Mama dedek beli ainan anyak" teriak Kenzie saat sampai di rumah
"Wow beli apa tu?" tanya Cilla yang melihat satu keresek mainan besar
"Beli balok cama obil kecil, ya kan papa?" tanya Kenzie pada Rega yang baru saja memasuki rumah dan duduk bersama Kenzie, dan Cilla
"Iya beli balok sama mobil" ucap Rega sembari mengelus rambut sang anak dengan sayang
"Oiya yang, aku beliin chatime juga nih buat kamu sama kabobs" ucap Rega kembali sembari menyodorkan dua keresek makanan
"Aw makaci mas suami" ucap Cilla sembari mengedipkan matanya
"Dih diajarin siapa begituan?" tanya Rega geli
"Di ajarin mas lah tadi pagi" ucap Cilla polos, Rega pun yang menyadari kelakuannya tadi pagi menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal
"Papa ini gimanalah pucing dedek ainnya" celetuk Kenzie yang kini tengah membuka mainan balok dan sudah berserakan kemana-mana
Rega pun segera menghampiri sang anak dan menemani Kenzie bermain
"Sama kaya dedek disekolah nak mainnya, cuman bedanya ini ukurannya ada yang besar ada yang kecil sama bentuk nya macem-macem" terang Rega
"Pantecan dedek bingung, coalnya di cekolah cuma dua bentuknya papa, cama endak banyak"
"Iya kalau ini banyak nak, dedek bisa buat mobil, buat rumah terserah dedek, nih ada gambarnya" tunjuk Rega pada berbagai macam gambar yang tersedia dalam mainan baloknya
"Wow dedek au uat obil papa" ucap Kenzie antusias
"Iya boleh, sini papa bantuin" Rega pun kemudian membantu dan menemani Kenzie bermain
.
.
.
.
.
Kini waktu sudah menunjukan pukul 9 malam, Kenzie sudah tertidur di kamarnya sendiri, dan kini kedua pasutri Cilla dan Rega tengh rebahan di atas kasur sembari menonton netflix"Mas" ucap Cilla berbisik
Rega pun menengok ke arah sang istri dan menaikan sebelah alisnya
"Aku ada hadiah loh buat kamu" ucap Cilla kembali berbisik
"Hadiah apa kan aku ga ulang tahun" heran Rega
"Jadi gamau?" tanya Cilla cemberut
Rega pun bangun dan duduk di atas kasur menatap Cilla dengan bingung
"Mau, emang apa hadiahnya?"
"Tutup mata dulu mas nya" perintah Cilla
Rega pun menurut dan segera menutup matanya
Lalu Cilla menyerah kan sebuah kotak ke tangan sang suami
Rega pun yang penasaran segera membuka matanya dan menatap Cilla seolah bertanya
"Buka aja mas" ucap Cilla
Tanpa ba bi bu Rega pun segera membuka kotak yang telah di berikan Cilla, dan saat ia buka mata Rega seolah memanas dan memeluk sang istri dengan erat
"Dari kapan sayang?" tanya Rega yang kini telah melepaskan pelukannya dan menatap sang istri
"Dari tiga hari yang lalu, aku aga mual pas gaada kamu terus muntah, aku pikir yaudah masuk angin cuman waktu liat tanggal di hp aku inget belum datang bulan, akhirnya aku cek dulu pake tespack dan hasilnya positif deh mas" ucap Cilla girang disertai senyumnya
"Makasih sayang makasih, nanti kita cek ya ke dokter" ujar Rega kemudian mengecup seluruh wajah sang istri
"Bentar lagi dedek udah di panggil abang yang" ucap Rega penuh haru
Cilla pun mengangguk dan memeluk kembali sang suami dengan erat
.
.
.
.
.
"Papa mama ana?" tanya Kenzie yang kini tengah sarapan bersama Rega hanya berdua, pasalnya tadi setelah subuh Cilla muntah-muntah hebat hingga badannya lemasAkhirnya Rega pun menyuruh sang istri agar beristirahat di kamar
"Mama lagi istirahat di kamar nak" ucap Rega sembari memberikan satu mangkuk sereal pada Kenzie
"Nanti dah mam dedek au liat mama ya" ujar Kenzie yang diangguki oleh Rega
Setelah sarapan selesai, Rega pun pergi ke kamar kembali bersama Kenzie di gendongan Rega
Ceklek
Dan terlihat lah Cilla yang tertidur dengan selimut yang membungkus tubuhnyaRega pun segera menurunkan Kenzie di atas kasurnya
"Mama" bisik Kenzie pada telinga Cilla
"Hnggggg" ucap Cilla tak jelas
"Sayang mau sarapan apa?" tanya Rega
"Gamau mual mas" rengek Cilla
"Kan harus tetep makan yang, kasian dedeknya nanti lapar" ucap Rega memberi pengertian
"Dedek ndak lapal kok kan dah mam" Celetuk Kenzie
Rega pun yang mengerti maksud omongan Kenzie menggaruk pelipisnya, ia lupa bilang pada Kenzie bahwa ia akan segera mempunyai adik
"Emm, Dedek mau punya adek ga?" tanya Rega hati-hati
"Dedek tu kaya adiknya bang Elang papa?" tanya Kenzie bingung
"Iya kayak adek bang Elang"
"Mau dedek mau punya adek bial ada temen ain di lumah ya kan mama" ucap Kenzie heboh dan berjingkrak-jingkrak di atas kasur
"Ehhh jangan loncat-loncat nak kasian mama" kemudian Rega mendudukan Kenzie di atas pangkuannya dan duduk di samping sang istri yang tengah berbaring
"Dedek bentar lagi mau punya adik, nanti punya dedek bayi" ucap Rega pelan agar Kenzie mengerti
"Dedek punya dedek?" tanya Kenzie polos
"Nanti dedek panggilnya Abang ya mulai sekarang, kan mau punya adik" ucap Cilla menimpali
"Telus dedek nya dimana?" tanya Kenzie kembali
"Ada di perut mama nak" ucap Rega sembari mengelus perut sang istri
"Napa dedek nya bica macuk pelut mama gimana calanya?"
Pertanyaan Kenzie sukses membuat Rega menggaruk kepalanya dan membuat pipi Cilla bersemu merah, ada-ada saja memang kelakuan anaknya ini
--Bersambung--
KAMU SEDANG MEMBACA
Lamaran Dadakan (End)
Historia CortaJangan lupa Vote & Comen ya meskipun ceritanya sudah End.. ✨ Tidak ada revisi karena aku males hehe, banyak Typoo juga, jadi kalau mau baca silahkan engga juga gapapa 🤗 Bayangkan gimana rasanya kalian tiba-tiba dilamar sama mantan kating kalian sek...