Abang berulah ☀️

12.4K 880 0
                                    

"Abangggg" teriak Cilla di seluruh penjuru rumah namun nihil suara anaknya itu tak kunjung terdengar

setelah pulang dari Mall tadi Kenzie bermain di ruang keluarga sendirian, karena Rega tiba-tiba harus ke kantor ada pekerjaan mendadak yang tidak bisa di tunda, lalu Cilla pun ijin mandi pada Kenzie dan sekarang anaknya malah tidak ada entah kemana yang membuat Cilla khawatir

"Ih abang kemana sih" ucap Cilla dengan suara yang mulai serak akan menangis

Cilla bergegas ke luar rumah untuk mencari Kenzie di sekitaran rumahnya siapa tahu anaknya itu bermain dengan anak tetangganya

"Misi bu, ada Kenzie engga ya?" tanya Cilla ramah pada tetangganya yang tidak lain adalah rumah nya Elang atau yang biasa Kenzie panggil abang El

"Engga ada Cill, Elang juga lagi tidur ga kemana-mana" ucap Fani mama Elang

"Oh makasih ya bu, kalau lihat Kenzie tolong kasih tau saya ya"

"Iya Cill, tapi coba lihat di rumah nak Dino siapa tahu Kenzie disana soalnya anak-anak suka pada ngumpul disana karena punya banyak kucing jadi suka pada betah main" 

"Oh disebelah mana bu rumahnya?" pasalnya Cilla memang jarang sekali main-main ke luar rumah dan Kenzie pun jika bermain di luar rumah pasti hanya di rumah Elang namun sekarang anaknya itu entah kemana

"Itu Cill, di depan yang rumah nya no 25 cat abu-abu"

"Oiya makasih banyak ya bu, kalau gitu Cilla permisi dulu"

Cilla pun segera pergi ke rumah yang tadi bu Fani beritahukan siapa tahu anaknya itu memang kesana dan setelah sampai ternyata memang banyak sekali anak-anak kecil ngumpul disana untuk melihat kucing dan anak-anak kucing yang memang sangat menggemaskan

"Permisi ada Kenzie engga ya nak?" tanya Cilla pada kumpulan anak-anak itu

"Ada mama Kenzie, itu di belakang lagi lihatin anak kucing mandi" jawab salah satu anak kecil

Cilla pun menghela nafas lega, meskipun dalam hati ia ada rasa kesal karena Kenzie membuatnya khawatir

"Oh iya makasih ya" Cilla pun menuju taman belakang melewati garasi yang tersedia di rumah tersebut

"Misi ada Kenzie engga ya?" tanya Cilla pada seorang laki-laki yang mungkin usianya sekitar 20 tahun

Orang tersebut pun menengok dan melihat ke arah Cilla, namun belum sempat orang itu menjawab teriakan sang anak pun terdengar oleh Cilla

"MAMAAAAA" teriak Kenzie berlari dari dalan rumah tersebut

"Abang kemana aja ayok pulang nak" ajak Cilla pada Kenzie

"Abis liat dedek kucing mandi mama lucu hihi" ucap Kenzie polos sembari tertawa padahal Cilla dari tadi khawatir mencarinya

"Yaudah yuk pulang dulu udah sore nanti papa keburu pulang loh" ucap Cilla yang di angguki Kenzie

"Abang Kenzie pulang dulu ya dadah" pamit Kenzie pada laki-laki yang tadi Cilla temui

"Iya hati-hati Kenzie"

"Saya permisi dulu" ucap Cilla ramah pada laki-laki tadi dan segera pergi dari rumah tersebut
.
.
.
.
.
"Abang ih kok ga bilang kalau mau main ke luar, mama panik nyariin abang" marah Cilla pada Kenzie yang kini tengah berjalan pulang ke rumah

"Maaf mama" sesal Kenzie pada Cilla, namun saat tak mendengar jawaban dari sang mama membuat Kenzie sedih dan mulai menangis sesenggukan sembari berjalan

saat sampai rumah ternyata mobil Rega sudah terparkir rapih di garasi, itu artinya Rega sudah pulang dari kantor

Ceklek
saat Cilla membuka pintu, terlihat lah Rega tengah duduk dan menengok ke arahnya dengan muka cemas

"Sayang hey dari mana aku cariin kamu gaada Kenzie juga gaada, pintu ga di kunci terus kamu juga engga ijin aku khawatir" ucap Rega dengan nada cemas

"Ini nyari Kenzie pergi keluar rumah ga ijin sampe aku pusing nyari dia" ketus Cilla

Rega pun mengalihkan pandangannya ke arah Kenzie yang kini tengah berdiri di samping Cilla dengan menunduk serta air mata yang membasahi pipi chubby nya

"Abang kenapa nangis hmm?" tanya Rega kemudian membawa Kenzie duduk di pangkuannya

"Abang nakal hiks hiks" lalu terdengarlah tangis Kenzie yang sedari tadi ia tahan di sepanjang jalan

"Abang kenapa ga ijin sama mama kalau mau main hm? kesian loh mama nya pusing nyari Kenzie, mamanya cape sama dedek bayi nyari abang Kenzie" ucap Rega lembut sembari mengelus punggung Kenzie yang masih bergetar karena menangis

"Tadina abang ndak mau main hiks telus waktu abang kelual lumah liat dedek kucing yang di bawa sama abang Dino telus abang ikut kalena mau liat kucingna hiks hikss telus abang lupa ndak bilang mama" jelas Kenzie sembari sesenggukan

"Yaudah gapapa, nanti jangan di ulang ya nak mama sama papa khawatir sama abang, nanti abang minta maaf ya sama mama udah buat mama khawatir" bisik Rega di telinga Kenzie kemudian Kenzie pun mengangguk dan memeluk leher Rega erat kemudian menyembunyikan wajahnya di sana

--Bersambung--

Lamaran Dadakan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang