Quality time bersama🌜

13K 821 1
                                    

Hari ini Rega sudah beraktivitas seperti biasa, bekerja dan menemani sang anak bermain kembali setelah seminggu pemulihan kemarin

Dan saat ini Rega tengah menemani sang anak berenang di kolam renang rumahnya, Kenzie memang sangat senang berenang mungkin karena sudah dibiasakan sejak dulu ia bayi selalu berenang jadilah hingga saat ini anak itu sangat suka berenang

"Papa cini lah cepet" ucap Kenzie sembari menyiprat-nyipratkan air dengan tangan mungilnya

"Engga males" ucap Rega yang kini tengah duduk di pinggir kolam dan memperhatikan sang anak yang sedang berenang dengan pelampung kuningnya

"Ndak acik" malas Kenzie

"Heh tau dari mana itu pake bilang ga asik segala" heran Rega, ada saja memang kalimat baru yang selalu Kenzie ucapkan dan ulah nya pasti dari Andra yang tak lain adalah kaka ipar Rega, tepatnya om nya Kenzie

"Dali om Andla dong" polos Kenzie

tuh kan benar dugaan Rega, sepertinya memang Kenzie harus di jauhkan dari om nya itu

"Udah ah ayok mandi udah lama loh abang berenang nya nanti di marahin ibu negara" ujar Rega

"Ibu negala capa lah?" tanya Kenzie bingung

"Itu mama Kenzie mama Cilla" jelas Rega di sertai kekehannya

"Apa nih pada ketawa-ketawa" ucap Cilla kemudian duduk di samping Rega dengan kaki di masukan kedalam kolam renang

"Awas kepeleset ah yang ngeri" peringat Rega yang ngeri sendiri jika sang istri akan terpeleset apalagi dengan Cilla yang kini tengah mengandung

"Ngga dong papa aku hati-hati" yang sukses membuat Rega bersemu merah karena di panggil papa oleh Cilla

"Dih salting" goda Cilla

"Engga" ucap Rega sembari memalingkan mukanya

"Dih ambekan kaya abang Kenzie"

"Aaaa sayang diem" rengek Rega kemudian memeluk sang istri dari samping

"Mam dulu yu bang" ajak Cilla pada Kenzie dengan tangan fokus mengelus   rambut Rega yang kini tengah bersandar dibahunya

"Nanti mama abang maci mau belenang"

"Tinggalin aja ma, bandel anaknya ma" adu Rega pada Cilla

"Ndak abang ndak bandel" teriak Kenzie dari arah kolam renang

"Eh ko teriak-teriak anak mama, ga boleh gitu dosa loh sama papa" nasihat Cilla

"Papa na nakal hiks hiks hiks" tangis Kenzie pun pecah dengan tubuh yang masih mengambang dengan pelampungnya

"Mas ih samperin tuh anaknya nangis di tengah kolam" suruh Cilla pada Rega

"Yaampun bocil ada-ada aja emang" gerutu Rega, dan

BYURRR

Rega pun masuk kedalam kolam renang  dan segera membawa Kenzie ke gendongannya untuk di bawa ke tepi kolam dengan Kenzie yang masih menangis sesenggukan

"Syut udah ah malu nangis terus, papa becanda bang" ujar Rega sembari menghapus air mata Kenzie dengan pelan

"Papa na na-kal hiks hiks" ucap Kenzie dengan terbata

"Iya-iya maaf ya, mandi bareng yuk sama papa yuk pake bebek seru kayanya bang" bujuk Rega pada sang anak

Kenzie pun mengangguk tanda setuju

Setelah menghabiskan waktu kurang lebih dua puluh menit untuk mandi dan memakai baju, Rega, Cilla, dan Kenzie pun kini tengah bersantai di ruang keluarga menonton bersama

Dengan Kenzie yang berada di pangkuan Cilla dengan mata yang sudah mengantuk karena habis berenang

Dan Rega yang duduk di samping Cilla dengan mata fokus menonton tv serta cemilan di tangannya

"Abang tidur sayang?" tanya Rega yang heran melihat Kenzie yang diam saja di pangkuan Cilla

"Iya mas, kecapean kayanya abis berenang" sembari mengusap-usap rambut Kenzie

"Sini yang sama aku aja abangnya, takut kena dedek bayi ntar abangnya" ucap Rega dengan tangan hendak membawa Kenzie namun segera di tahan Cilla

"Nanti aja mas kesian takut kebangun, ga kena dedek kok abangnya" ujar Cilla sembari tersenyum

"Oke deh mama" ucap Rega sembari mengecup pipi sang istri pelan 

"Abang makin gede makin ganteng ya sayang" ujar Rega tiba-tiba sembari memperhatikan sang anak yang tertidur dengan damainya

"Iya mas kayanya udah gedenya jadi inceran cewe-cewe nih" ucap Cilla di sertai kekehannya

kemudian Cilla dan Rega pun mengecup pipi Kenzie secara bersamaan dengan pelan agar tidak membangunkan sang anak

"Sayang abang" bisik Rega di telinga sang anak

Kemudian Kenzie pun tersenyum di tengah tidurnya seolah-olah mendengar ucapan sang papa barusan

--Bersambung--

Lamaran Dadakan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang