Bagian 1

2.4K 133 5
                                    

New berlari sangat kencang, tidak memperdulikan kaki nya yang tak beralas itu tertusuk duri dan ranting, serta mengabaikan rasa takut karna bisa saja terjadi hal hal yang tidak diinginkan seperti bertemu binatang buas, ini hutan, dan sekali lagi New tidak peduli.

Disini begitu gelap, tak ada sinar lampu, bahkan bulan pun tidak terlihat karna saat ini sedang turun hujan yang lebat.

New terus saja berlari dengan nafas yang terengah, sambil sesekali melihat ke belakang, tepat ke beberapa orang yang terus memanggilnya dan menyuruhnya berhenti.

New sungguh lelah, rasanya dia ingin menjatuhkan diri ke jurang saja, tapi dia tidak mau mati seperti ini, dia ingin tau siapa yang membuat nya menjadi semenderita ini setelah 17 tahun kehidupannya begitu baik baik saja bersama papahnya.

New tersandung, dan tersungkur, dia menangis, tidak terlihat mana air mata dan mana air hujan yang penuh di wajahnya, mengingat kembali kehidupannya yang berat membuat nya lemah. Apakah ada yang akan membantunya ?.

Suara mobil terdengar bersamaan juga dengan suara langkah kaki orang orang yang mengejar New, New langsung saja berlari ke arah jalan raya itu mencegat mobil yang akan lewat.

New terlalu senang melihat lampu mobil yang melewati jalan aspal di hutan itu, New berjalan ke tengah dan melambaikan tangan berharap dia di tolong penumpang di mobil hitam mewah itu.

Mobil itu terlihat berhenti, tapi New terlalu lemah, niat awal mau langsung mengetuk jendela, malah jadi tersungkur di depan mobil, lampunya menyoroti dia yang terbatuk batuk.

Seseorang keluar dari mobil itu, New mendongak ke atas karna posisinya sudah terduduk di tanah. Dia melihat 2 orang, yang satu memayungi dan yang satu dipayungi.

New sedikit merangkak ke arah seseorang yang dipayungi tadi.

"Tuan tolong saya" kata New lemah, dia mencium sepatu hitam mengkilap yang terciprat air hujan.

New melihat sekali lagi orang itu sebelum kehilangan kesadarannya, tapi tak sepenuhnya hilang, New masih merasakan sekitar.

Beberapa menit sebelumnya.

"Tuan Tay, perusahaan yang anda minta sudah di urus sesuai permintaan anda" kata seseorang yang mengenakan jas hitam yang duduk di depan, Tay yang diajak ngobrol hanya diam, dia melihat hujan dari balik jendelanya.

"em, terimakasih Off" kata Tay akhirnya setelah beberapa saat.

Off terlihat menyenggol seseorang yang duduk disampingnya yang sedang memegang stir.

"Foei, kumat tuh orang" kata Off tanpa ada suara.

Foei hanya diam dan memberi kode untuk diam saja, jangan menggangu bos mereka yang sedang melihat jalan gelap ini.

"eh eh apa itu" Foei langsung memberhentikan mobilnya.

"jangan jangan perampok, modusnya kan suka gitu" tebak Off.

"ada apa?" Tay terlihat celingukan ingin melihat apa yang membuat Foei memberhentikan laju mobilnya.

"maaf Tuan Tay, tapi di depan ada seseorang yang melambai kemudian tersungkur" jelas Foei formal.

"biar aku yang ngecek" usul Off.

"biar aku saja" kata Tay yang membuat Foei dan Off menengok ke belakang.

Off menanggukan kepalanya, diambilnya payung lipat hitam dan dibuka, dia keluar dan membukakan pintu untuk Tay keluar dan segera memayunginya, tak peduli jas nya Off basah, yang penting tuannya tidak.

Tay langsung berdiri tepat di depan lelaki tadi, dia amati dan hanya diam.

Lelaki tadi kemudian melihatnya, Tay terkejut namun wajahnya masih menunjukan ekspresi biasa.

Man Who Hold Me That NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang