Bagian 16

718 63 19
                                    

1 bulan lalu.

Terlihat seorang wanita dengan menggunakan dress hitam pendek, memasuki sebuah rumah yang terlihat seperti mansion, dan dipenuhi penjaga itu.

Dia diberi kode penjaga disana untuk menuju ke salah satu ruangan di lantai 1. Suara ketukan dari sepatu tingginya yang memasuki ruangan itu membuat lelaki yang duduk di meja kerja nya itu memutar tubuh nya.

Dia tersenyum saat mengetahui siapa yang datang.

"ah Nyonya Vihokratana, silakan duduk"

Wanita tadi, ya dia Mook langsung duduk di depan lelaki tadi, hanya ada meja kerja kayu yang tebal yang menjadi pembatas diantara mereka, dan Mook menyimpan tas mahal nya disana.

"ada apa Nyonya Vihokratana menemuiku, bukankah itu akan membuat masalah jika tuan Tawan mengetahui ini" lelaki tadi menunjukan wajah paniknya, yang tentu saja dibuat buat.

Mook memutar kedua bola matanya.

"sialan, bukan kah kita sudah bahas ini di pub. Jangan basa basi"

Lelaki tadi tertawa kencang.

"sebentar, kamu, wanita secantik kamu dikalahkan lelaki muda. Ayolah Mook, apa benar perlu bantuan ku untuk menyingkirkan dia"

"bukan kan kita sudah setuju akan hal itu, kamu juga menginginkan kematian New kan, begitu juga denganku. Lagian aku tidak sebodoh itu melawan Tay dengan terang terangan"

"lalu apa bayaran nya. Kau tau aku perlu sedikit usaha untuk menyingkirkan New. New sekarang berada dibawah Tay. Dan itu membuat ku sedikit gila karna susahnya"

"apapun yang kamu mau sialan, berhentilah berbasa basi"

"aw baik baik. Hem perusahaan Tay saat ini sedang di puncak, dia saingan besar ku. Jadi aku mau kamu menghancurkan perusahaan Tay, itu penawaran ku. Dan aku akan berusaha membuat New segera pergi dari dunia ini.  Bukan kah itu harga yang seimbang?"

"hem baiklah setuju. Dan biarkan aku memberi mu bonus terlebih dahulu"

Mook berjalan mendekati lelaki tadi dan langsung duduk di pangkuannya.

Lelaki tadi tertawa kecil, dia klik remote yang ada di mejanya dan seketika pintu ruangan tadi terkunci otomatis.

***

Semalaman New tidak mau pulang dari rumah sakit. New meronta dan menangis kencang karna mau nungguin Kay yang belum sadar juga.

Beruntungnya peluru tadi tidak menembus jantungnya, tapi miris, hanya beberapa centi saja. Dan operasi berjalan dengan lancar.

Setelah dikabari Off, bahwa New mengalami kejadian seperti itu, dia beserta Foei langsung pergi meninggalkan rapat dan menyerahkan sisanya ke Golf.

Tay sebenarnya sudah memaksa New untuk pulang, karna demi Tuhan, New membuat para dokter dan semua perawat jadi bingung sendiri, karna New yang teriak teriak memanggil nama Kay dan terus berkata ke dokternya untuk menyelamatkan Kay.

Akhirnya New bisa tenang malam itu saat diberi tau bahwa peluru di badan Kay sudah hilang, dan tinggal menunggu Kay sadar aja.

Tapi dia masih maksa bermalam disana, yang mau tak mau diangguki Tay, karna ketika Tay akan berkata tidak, New sudah akan menangis lagi.

Tay sampai pusing sendiri, akhirnya dia membiarkan New duduk menunggungi Kay yang terbaring dan belum sadar hingga siang ini. Ya intinya dia akan menangis kalau dia di suruh pergi. Jadi untuk menjaga kedamaian, Tay iyain aja.

"daddy" panggil New.

Tay tersenyum, akhirnya New mau berbicara.

"apa baby?"

Man Who Hold Me That NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang