Bagian 28

688 66 42
                                    

Tay terlihat tidak fokus di meja kantornya, dokumen terbuka, laptop pun terbuka menayangkan data, tak membuat nya fokus akan pekerjaannya.

Untuk pertama kalinya seorang Tay Tawan Vihokratana tidak fokus kerja, hal apa yang bisa membuatnya tidak fokus, tentu saja karna New.

Tay menghembuskan nafas lelah, dia lepas kacamatanya, dan sedikit membanting punggungnya ke sandaran kursi nya yang empuk, memijat pelipisnya pelan.

Tay pusing karna merasa akhir akhir ini New sedang dalam kondisi yang aneh. Kucing manisnya berubah menjadi kucing garong yang menyebalkan.

Dia akan mengabaikan Tay, pulang malam, dan tidak mengobrol dengan Tay, bahkan tidak memijit kepalanya atau mengacau pekerjaan nya.

Dia akan masuk kamar, telfonan dengan teman nya atau phi Earth 'nya', dan seperti biasa Tay akan memberikan segelas susu, dia meminum dan langsung tidur.

Jarang ke kantor, Tay tidak mempermasalahkan itu, masalahnya New tidak mau ngobrol kayak dulu, setiap kali Tay ajak ngobrol, dia pasti akan menyambungkan nya dengan Ink.

Entah apa maksudnya, contohnya ketika Tay mengajaknya makan diluar, New akan menjawab 'daddy pergi aja sama tante Ink' dengan nada yang begitu menyebalkan di telinga Tay.

Se peka peka nya Tay, bahkan dia tidak tau apa yang diminta New saat ini. Dan hal itu membuatnya emosi, hal sialan apa yang telah Tay perbuat.

Seseorang terlihat memasuki ruangan Tay dengan santainya tanpa mengetuk pintu.

"hallo Tay, lagi frustasi gara gara kerjaan?" tanya wanita dengan dress ala kantoran dan langsung duduk di kursi depan Tay.

Tay menegakan badannya, dia tatap wanita itu

"bukankah lebih baik jika kamu mengetuk pintu dulu Ink"

"ayolah Tay, kayak sama siapa aja"

"oh ya Tay, Pub mu apa kabar ?"

Tay tak menaggapi. Dia langsung menutup kertas nya dan laptopnya, memasukan di tas kerja hitam yang sangat elegan itu, berdiri, memasang jas nya yang sempat dia sampirkan di kursinya dan berjalan keluar.

"hei Tay, mau kemana?"

"pulang"

"bukan kah masih sore"

"aku bosnya, aku bisa pulang kapan aja"

Tay keluar dan bertemu Golf di lift. Dia meminta agar mengurus semuanya karna dia mau pulang lebih awal, yang segera diangguki Golf.

Tay melihat jam ditangannya yang masih menunjukan pukul 4 sore. Mengecek ponselnya, New berkata akan pulang sekitar jam 7 an.

Tay mengendari mobilnya dan mampir ke supermarket. Dia membeli beberapa bahan belajaan untuk dia isi di kulkasnya, dan beberapa snack dan eskrim untuk New.

Setelah sampai condonya, Tay menggulung kemeja hitamnya hingga ke siku, mencuci tangan dan menata beberapa bahan tadi di kulkas nya.

Kulkasnya sudah penuh, walaupun isinya kebanyakan snacknya New.

Tay mulai memasak, bahkan dia memasak talas goreng kesukaan New, dan membuat cookies. Berharap New mau ngobrol dengannya malam ini di meja makan.

Tay sempat khawatir saat dulu New merengek mau talas goreng yang dijual di pinggir jalan, karna takut membuat New sakit.

Setelah semua sudah matang, Tay membersihkan dapurnya dan ke kamarnya mengganti seprai, bahkan mengganti pengharum ruangan yang dulu bau kopi, tapi sekali lagi New merengek minta diganti vanila, dan sekarang Tay mengantinya dengan bau bunga yang segar dan tidak menyengat, sama seperti parfum New.

Man Who Hold Me That NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang