Bagian 5

1.1K 94 11
                                    

Tay meletakan badan New pelan, setelah dia menggendong nya dari sofa ke tempat tidurnya.

Tay menaikan selimut ke badan New yang sudah tertidur setelah menangis lama di pelukannya.

Tay jongkok menghapus sisa air mata New yang masih ada di wajahnya. Tay pegang erat tangan New sembari melihat New yang sedikit sesegukan di dalam mimpinya.

Hah.

Tay mengehembuskan nafasnya keras. Kemudian dia keluar dari kamar New.

Tay langsung duduk di sofa tadi lagi dan meminum kopi yang sudah dingin itu, sebenarnya Golf sudah memberi kode agar dibuatkan yang baru, tapi Tay menolak.

"bagaimana menurut kalian?" tanya Tay yang tentu saja ketiganya paham maksud dari pertanyaan Tay itu.

"saya merasa sedih karna, lelaki semuda New harus mengalami hal seberat itu" jawan Foei.

"saya juga tuan, New adalah anak yang baik, dia masih muda, dan sebenarnya dia ceria. Sekarang New mengalami depresi yang kuat" jelas Golf.

Tay menatap Off yang hanya menunduk diam.

"saya, saya merasa marah ke orang orang yang telah membuatnya seperti ini" jawab Off akhirnya.

Tay menangguk sekali, dia paham karna walaupun ketiga pegawainya ini mempunyai sifat yang keras, tapi sesungguhnya mereka punya sifat yang lembut dan baik, begitu juga Tay.

"tuan Tay, mohon bujuk New agar mau tetap tinggal dan menerima bantuan dari kami, kami ingin membantu New. Saya pikir hanya tuan yang bisa membujuk New" pinta Golf.

Off dan Foei nampak setuju.

Tay mengangguk.

"aku tidak bisa menolak permintaan kalian kan. Akan aku coba" jawab Tay.

"saya tau anda sudah mempunyai rencana kan Tuan?" tebak Off yakin.

Tay tersenyum tipis.

New terbangun dengan kondisi hidung memerah, dan mata yang bengkak, dia keluar kamar nya untuk mencari orang orang.

"sedang mencari siapa?" tanya seseorang mengejutkan New.

New langsung melihat ke sumber suara dimana dari arah dapur, pemandangan mengejutkan disana, Tay yang masih mengenakan kemeja putihnya yang lengannya dia gulung, terlihat sedang memasak sesuatu.

New menghampiri nya.

"oh itu yang lain kemana ya tuan?" tanya New sembari menunduk.

"mereka pergi"

New mengangguk.

"apa kamu lapar? Aku memasakan sesuatu untuk mu" kata Tay yang masih membelakangi New, dan terlihat sibuk sendiri.

"ehm seharusnya tuan tidak perlu melakukan ini. Saya bisa sendiri" New menautkan jemarinya, sembari tetap menunduk.

"dan berakhir kayak Off sama Golf makan nasi goreng keasinan" kata Tay terlepas terkekeh.

New membulatkan bola matanya kaget.

"tuan Tay tau?"

"ehm, iya. Bahkan aku pun tau kopi mereka berdua asin bukan manis" Tay kembali terkekeh.

New menutupi wajahnya, malunya gak terkira.

Tay yang semula membelakangi New langsung menghadap New saat mendengar gerutuan kecil New.

Tay berjalan di depan New dan membuka telapak tangannya yang menutupi wajahnya itu.

Tay melihat wajah kulit putih itu memerah malu, New sangat manis sekali, dan Tay langsung terpesona saat melihat tahi lalat di ujung hidung nya yang begitu sangat lucu.

Man Who Hold Me That NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang