Bagian 34

789 58 20
                                    

Dear everyone

Earth POV

"maafkan ibu dan ayah Earth, kita terlibat hutang dan terpaksa menjual mu ke Boss Besar"

Pandangan ku terarah ke 2 orang, yang ku panggil ayah dan ibu yang telah tidak bernyawa itu akibat lilitan tali di lehernya.

"ayo ikut kami" tarik lelaki dengan tubuh besar itu.

Aku hanya mengangguk.

*

"jadi kamu yang namanya Earth?"
Aku mengangguk pelan, dengan kepala menunduk, di depan ku ada orang yang dipanggil boss besar itu berdiri gagah dengan rokok yang dijepit di mulutnya.

"ulurkan tangan mu"

Cesss, panas dan sakit, telapak tangan ku di gunakan untuk mematikan putung rokoknya. Tapi walau begitu aku tak mengeluh.

"kamu cukup pintar, aku izinkan kau tetap melanjutkan kuliah mu, melanjutkan kehidupan normal mu, tapi tentu saja akan kuberi kau tugas"

*

Dengan nafas terengah, sekali lagi berhasil lolos dari kejaran polisi yang hampir mengetahui aksiku yang menjual narkoba ke orang lain.

Pekerjaan yang sudah dilakukan hampir 3 tahun lamanya, di pagi hari di kampus aku akan jadi Earth yang periang namun saat malam, berubah menjadi bandar narkoba.

Muak tentu saja, tapi ini lah tebusan dari semua utang orang tua ku.

*

"ada tugas untuk mu Earth"

"saya siap boss"

"di fakultasmu akan ada 1 anak baru, namanya New, tahun pertama, dekati dia dan celakai dia, teror hingga hidupnya tidak tenang"

Sekali lagi aku tidak bisa menolak.
New Thitipoom, ku pikir sangat mudah menjalani tugas ini, karna nyatanya sangat mudah mendekatinya, walaupun aku harus berjaga, dia dibawah Vihokratana, walaupun aku tidak tau apa hubungan keduanya, dan dia secara khusus dijaga oleh Kay.

Kay yang sepertinya sudah tau siapa aku nyata nya tidak bertindak, dan membuat ku semakin mudah mendekati New, cukup jauhkan saja New dengan Kay, buat New membenci Kay.

Gagal, hampir saja berhasil menculik New, namun gagal karna Kay. Kay memang harus diurus dulu, tapi ternyata tidak semudah itu. New yang awalnya tidak percaya Kay justru berbalik membela penuh Kay setelah kejadian di kafe yang membuat peluru hampir membunuh Kay.

Hari berganti, tidak ada titik terang di misi ini, namun yang paling ku benci adalah perasaan aneh saat dengan New. Bukan perasaan benci yang harusnya tumbuh, tapi perasaan cinta.

New sangat indah saat tersenyum, dia hangat, lucu, dan sukses selalu membuat ku berdebar begitu kencang. Memikirkan nya saja membuat ku tersenyum senyum. Menyakitkan, jatuh cinta dengan seseorang yang harus menjadi targetmu.

*

Club malam itu terasa menyenangkan, aku bisa menari dengan New walaupun aku kehilangannya, iya kehilangan saat tau bahwa New sedang menikmati ciuman dengan Tay Tawan Vihokratana, jadi itulah hubungan keduanya, meninggalkan dengan senyum itu lebih baik.

*
"sialan" boss besar membanting gelas berisi wine mahalnya ke lantai begitu saja saat tau berita Mook meninggal, membuat semua yang disana merinding ketakutan.

"wanita tak berguna" makinya lagi.

Aku bergerak gelisah saat tau, boss segera ingin aku membawa New, tentu saja New tidak akan baik baik saja saat sudah di tangan boss. Dengan segenap rasa cinta, nyawa kali ini ku pertaruhkan.

Man Who Hold Me That NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang