Bagian 15

761 70 8
                                    

New membanting tas nya ke lantai dan langsung merebahkan badannya di kasur.

Lama lama dia sudah mulai muak dengan peneroran ini. Sudah 1 minggu lalu kejadian saat Earth di pukuli.

"Kay, aku tau kamu pelakunya" kata New sendirian dengan wajah yakin.

Dia memasang wajah marah.

Karna jelas pas itu Earth sempat menonjok orang yang akan menculiknya, dan Kay punya luka itu disudut bibirnya dan waktunya sangat pas dan jangan lupakan secara postur pun sama kayak Kay.

Bukti lain adalah Kay selalu memerhatikan New dengan tatapan serius. Dia akan melihat sekeliling dengan aneh. Bahkan dia selalu emosian kalau New dengan Earth.

Eh ngomong ngomong tentang Earth, hubungan New dan Earth kini semakin dekat saja, lebih dekat.
New pasti akan telfonan dengan Earth ketika malam, kadang juga vidiocall.

Earth memberikan perhatian lebih, selalu menjaga New karna dia takut New kenapa kenapa. Dia selalu melucu, memberi semangat dan membantunya belajar.

Dan Tay,
New menghela nafasnya berat. Tay adalah seseorang yang sekarang dia panggil Daddy. Seseorang yang juga melindunginya, memberinya tempat berteduh, pendidikan dan makanan jangan lupakan Tay selalu memberi uang jajan yang katanya buat satu hari tapi kayaknya cukup untuk 1 bulan.

Tapi jika hubungan mereka hanya anak dan ayah, lalu hubungan ranjang itu apa ? Mereka saling memuaskan satu sama lain, New tetap memanggilnya daddy, saat lelaki itu memasukan 'punyanya' ke New dan saat New mencapai klimaksnya.

"sial sial sial" umpat New kesal, padahal tadi dia memikirkan Kay kenapa jadi Tay, apa karna nama mereka terdengar mirip.

New menutupi wajahnya dengan bantal, jujur saja dia mempunyai debaran aneh ke Earth, itu sudah jelas kan, dan New malas membahas lagi apa yang membuatnya kadang berdebar dan bertingkah salah tingkah di depan Earth saat kakak tingkatnya itu memberi pujian atau tersipu saat memberi perhatian.

Tapi aneh nya jantung New pun tak mau kalah berdebar kencang saat melihat Tay.

Tay adalah lelaki dewasa, matang, dan penuh perhatian. Tay selalu membebaskan New memilih, dia perhatian, dan bahkan dia tidak mempermasalahkan Earth menelfonnya setiap saat.

"daddy mungkin hanya mau tubuhku saja, dia sepertinya tidak ada perasaan lebih untukku" New murung tentu saja, tapi dia segera melupakan hal itu.

Karna saat ini yang terpenting adalah penerornya.

New membulatkan tekad akan menangkap sendiri orang itu. Walaupun itu terdengar mustahil.

***

"daddy, New tau siapa orangnya" kata New tiba tiba di meja makan malam itu.

Tay yang baru akan memasukan pasta kemulutnya terhenti,

"siapa memangnya?" katanya yang setelahnya memasukan pasta tadi.

"Kay" jawab New histeris, ada noda saus di sudut bibir New karna dia histeris tadi.

Tay mengusap noda saus itu dengan jempolnya dan langsung memasukan nya ke mulutnya "bukannya dia teman kamu?"

"iya tapi dia aneh, inget kan yang New ceritaiin masalah luka disudut bibir"

"itu kan hanya teori kamu New, apa kamu punya bukti lain?"

"ya kalo bukti sih belum ada"

"kalau belum ada, jangan nuduh sembarangan baby, itu tidak sopan"

"tapi daddy. Bukannya kita harus curiga sama orang disekitar kita"

"iya benar, tapi bukan seperti itu caranya, kamu tidak punya cukup bukti. Itu hanya cocoklogi yang ada di kepala mu saja"

Man Who Hold Me That NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang