Bagian 6

1.1K 101 36
                                    

New terbangun, ketika dia akan berdiri, dia tersadar bahwa ada sebuah tangan besar yang memeluknya erat, dan New baru sadar juga di hadapannya ada sebuah dada bidang.

New tersenyum, dia menghadap ke atas melihat seseorang yang memeluknya itu.

Pipi New sedikit memerah malu, apa dia dipeluk Tuan Tay semalaman, tidakkkkkkk.

Pantas saja New bermimpi indah dan dia bisa tidur nyenyak tidak terbangun. New terharu, tuan Tay begitu baik sekali kepadanya, dia benar benar seorang malaikat.

"pagi New" sapa Tay dengan suara serak khas bangun tidur.

New gelagapan, ketahuan melihat Tay.

"pa pagi tuan"

New mencoba keluar dari pelukan Tay dan segera duduk, disaat Tay masih meregangkan badannya.

"bagaimana tidur mu?"

"nyenyak sekali. Saya tidak terbangun"

"senang mendengarnya. Mandilah aku akan memasakan sesuatu"

"eh tapi"

"saya tunggu di meja makan" kata Tay yang langsung pergi dari kamar.

New menghembuskan nafasnya kasar, dan segera menuju ke kamar mandi.

New keluar dari kamar setelah badannya sudah segar, New langsung saja berjalan ke arah meja makan yang berhadapan dengan dapur.

New duduk perlahan dan melihat pemandangan dimana Tay yang mengenakan celemek coklat itu terlihat sibuk di depan kompornya.

New terpaku, dia tidak menduga tuan besar seperti Tay bisa masak, kayak di novel aja, tapi ini nyata dan rasanya begitu indah.

"apa ada yang salah?" tanya Tay tanpa berbalik.

New langsung gelagapan, sekali lagi dia ketahuan melihat Tay.

"Tuan Tay tau saya sudah disini?" tanya New yang terdengar aneh di telinga.

"iya, kenapa?"

"oh tidak, eh saya bantu siapkan piring dan gelas nya"

"kali ini tidak usah, duduk sebentar"

Tay mematikan kompor nya dan langsung menuju rak piring, mengambil nya dan meletakan nasi goreng yang sudah lengkap dan matang itu dan membawa nya di depan New dan di kursinya.

Dia kembali lagi ke rak dan mengambil gelas dan menuangkan segelas susu yang dia letakan di New.

Tay kembali ke dapur untuk membuat kopi dan kembali ke meja makan. New melihat semuanya, Tay terlihat tenang tidak sepertinya.

"selamat makan" kata Tay.

New mengangguk dan memakan nasi gorengnya.

Setelah sesuap masuk di mulutnya, dia langsung ingin menangis, mengingat nasi goreng nya yang dulu begitu asin.

"bagaimana rasanya?" tanya Tay tersenyum kecil, karna dia tau apa yang dipikirkan New.

"enak sekali tuan Tay, jelas tidak bisa dibandingan dengan punya saya" kata New yang benar benar akan menangis.
Tay terkekeh kecil, dia belai kepalanya New.

"tak apa, kamu bisa berlatih memasak nanti. Mau aku ajarin ?" tanya Tay dengan tatapan menggoda.

New tersenyum malu. Tapi dia mengangguk kecil, dan keduanya kembali melanjutkan sarapan dengan tenang.

Setelah makan New langsung buru buru mengambil piring dan gelas Tay yang kosong.

"aw aku saja yang nyuci, kamu kan udah mandi" kata Tay.

Man Who Hold Me That NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang