9

12 5 0
                                    

Follow Instagram:
@whegsh_
@xo.lxveli

****

Tepat sekali hanya tinggal 1 menit lagi adalah hari yang paling ditunggu-tunggu oleh setiap orang di setiap tahunnya. Hari spesial dimana seseorang menambah umurnya 1 tahun.

Sebentar lagi Naomi akan menambah satu usianya. Ia duduk di tepi ranjang miliknya. Menatap lurus pada layar ponsel nya. Hanya tinggal beberapa detik lagi, akan menunjukkan pukul 00.00.

5, 4, 3, 2, 1. Jam sudah menunjukkan pukul 00.00, dengan segera Naomi mengucapkan selamat ulang tahun untuk dirinya.

"Happy birthday Naomi!" gumam nya tersenyum.

Tok.. tok.. tok..

Suara ketukan pintu mengalihkan pandangannya, Naomi melihat seseorang memasuki kamarnya sambil membawa kue yang tak begitu besar dengan beberapa lilin di atasnya.

"Happy birthday sayang!" ujar Nadina menghampiri putrinya dengan tersenyum.

"Thank you mom" balas Naomi memeluk Nadina, Nadina pun membalas nya dengan gembira.

"Tiup dong lilinnya, tapi sebelum itu make a wish dulu" suruh Nadina.

Naomi mengangguk, menutup matanya, membaca do'a didalam hati nya. Setelah selesai berdo'a, ia membuka matanya, meniup semua lilin yang ada sampai padam.

"Sekarang umur Naomi sudah bertambah 1, anak mama udah besar ternyata. Semoga panjang umur, sehat selalu, berbakti kepada orang tua, dan menjadi orang yang sukses ya sayang"

"Amin"

"Ga berasa anak mama udah sebesar ini, perasaan kemarin masih kecil, masih merangkak-rangkak, makan masih disuapin" ujar Nadina mengelus lembut kepala Naomi, tiba-tiba setetes air bening meluncur lolos dari matanya. Ia tak menyangka, ia terlalu bahagia sampai sampai meneteskan air mata nya.

"Mama jangan nangis" gumam Naomi menghapus air mata yang menempel di pipi Nadina.

"Ya ampun maaf ya sayang, mama terlalu bahagia" ucapnya mengedipkan matanya beberapa kali, lalu ia tersenyum menatap Naomi.

"Mau makan kue nya?" tanya Nadina. Naomi tersenyum mengangguk semangat mengiyakan.

***

Saat ini Naomi sedang berada disebuah taman, terduduk diam di salah satu kursi. Wajahnya lesuh, ia melamun selama beberapa saat.

Naomi sedikit kecewa karena tak ada ucapan selamat ulang tahun untuknya dari orang yang sudah ia nantikan. Padahal ia sudah bilang ke orang itu kalau hari ini dia ulang tahun. Siapa? siapa lagi kalau bukan Gerald.

Teman-teman yang lain nya sudah tentu mengucapkan selamat ulang tahun untuk nya, bahkan kakak kelasnya pun juga ikut mengucapkan. Sejak masuk SMA, kakak kelas terutama kaum Adam berbondong-bondong mendekatinya seperti ibu ibu yang merayu agar harga sembako menurun.

"Huhh" Naomi menghela nafas. Melihat sekeliling dari kejauhan terlihat ada beberapa keluarga kecil yang bahagia. Ada juga beberapa sepasang kekasih yang asik dengan dunianya sendiri. Tertawa bersama orang yang di sayangi. Serasa dunia milik berdua.

Naomi sengaja memilih duduk agak berjauhan dari keramaian karena tak ingin melihat kebahagiaan orang orang disekitarnya dari dekat.

Pandangan Naomi jatuh kebawah. Ia mengayun-ayunkan kakinya pelan. Tangan nya bertumpu pada pinggiran kursi.

Tiba-tiba ada sepasang kaki yang berdiri tepat didepannya. Naomi mendongak melihat siapa orang yang datang menghampirinya.

Ternyata seorang badut dengan perut buncit memakai baju garis-garis biru, merah, kuning dan putih di bagian bawahnya. Sedangkan bagian atas polkadot.

Our DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang