19

4 2 0
                                    

Yang udah sampai sini dan masih jadi siders kita musuhan loh ya!
Tolong hargai karya seseorang!.

***
Siapa yang kangen sama Gerald?
Tunjuk tangan!✋

***Siapa yang kangen sama Gerald? Tunjuk tangan!✋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

"Felix!" panggil Naomi seraya berlari kecil menghampiri Felix.

Bel pulang sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Naomi buru-buru keluar dari kelas ketika melihat Felix yang sudah tak ada di kelas. Dan untung saja Felix belum pergi dengan motornya.

"Kenapa?"

"Em.. lo sibuk ga?"

"Ngga" jawab Felix menggeleng kan kepalanya pelan.

"Temenin gue ke pantai yuk, mau ga?"

Felix tampak berfikir sejenak, sedetik kemudian akhirnya ia mengangguk setuju. "Pakai helmnya" ujarnya memberikan helm cadangan yang ia bawa.

Naomi mengangguk tersenyum. Setelah memakai helmnya ia langsung naik ke motor Felix dan Felix pun mulai menjalankan motor nya menuju tempat tujuan.

***

Hembusan angin kencang menerbangkan dedaunan pohon kelapa yang tumbuh di pinggir pantai. Ombak yang tak begitu besar tergulung dengan indahnya.

Naomi merentangkan tangannya merasakan angin yang menabrak kulit halus nya. Memejamkan matanya sejenak sambil menghirup udara sejuk khas pantai.

Felix tersenyum tipis ketika melihat wajah Naomi yang tampak berseri ketika melihat hamparan laut luas di depan sana. Ia jadi teringat dimana pertama kalinya ia bertemu Naomi.

"Duduk di sana yuk Na" suara ajakan Felix menyadarkan Naomi, segera ia membuka matanya lalu mengikuti langkah Felix menuju tempat duduk yang terbuat dari batang pohon kelapa.

"Udara nya sejuk, pengen ngeliat sunset" ujar Naomi.

"Mau air kelapa?" tanya Felix kepada Naomi ketika melihat kos kecil yang menjual air kelapa.

"Mau!"

"Ya udah tunggu sebentar" ucap Felix yang dibalas anggukan dari Naomi.

Naomi melihat kepergian Felix sebentar, sampai akhirnya perhatian nya beralih pada sosok anak perempuan dan anak laki-laki.

Anak perempuan itu sedang membuat istana pasir, sedangkan anak laki-laki nya sibuk mengambil air pantai lalu menyiram istana milik anak perempuan itu. Hal itu tentu saja membuat anak perempuan itu begitu marah. Sang anak laki-laki hanya tertawa senang tanpa memperdulikan amukan si anak perempuan.

Our DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang