13

8 6 8
                                    

Follow Instagram:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Follow Instagram:

@whegsh_
@xo.lxveli

****

Gerald, duduk diam di pinggiran ranjang nya dengan tangan kanannya yang memegang sebuah kertas kecil bergambar. Matanya terus memandang ke arah foto kecil itu.

Selembar kertas yang menampilkan wajah ibunya--Jihan dan seorang pria yang berdiri tegap disebelahnya. Jihan merangkul tangan pria itu. Di foto itu, terlihat perut Jihan membuncit seperti sedang mengandung.

Karena itu, sejak tadi Gerald tak henti-henti nya terus bergulat dengan pikirannya. Hati nya gundah.

Sudah lama ia ingin menanyakan soal ini pada Jihan, tapi menunggu waktu yang tepat. Tetapi sepertinya ini adalah waktu yang tepat setelah setengah mati ia berfikir untuk memutuskan bertanya atau tidak.

Gerald memantapkan dirinya untuk menanyakan siapa pria itu. Ia sudah muak setiap malam sejak ia menemukan foto itu, di tidurnya selalu dihantui kedatangan pria itu yang mengaku sebagai ayahnya.

Keadaan di rumah sedang sepi. Papanya belum pulang, sedangkan Gebriella sedang tidur siang dikamar nya. Jihan sedang merapikan tanaman hiasnya di taman belakang rumah. Maka dari itu, ini adalah waktu yang tepat.

"Huhh" Gerald menghembuskan nafasnya perlahan. Jantung nya mulai berdetak lebih cepat, ia takut apa yang ia duga itu benar.

Gerald diam sejenak untuk menormalkan detak jantung nya. Setelah merasa siap, ia segera keluar dari kamarnya menuju halaman belakang dimana Jihan berada.

***

Angin sepoi-sepoi berhembusan pelan menyejukkan di siang hari yang terik. Naomi meminum sebotol air mineral yang ia beli tadi. Hari ini sangat melelahkan.

Saat ini Naomi berada di taman didekat pasar. Naomi baru saja selesai mengantar pesanan katering mama nya, lalu setelah itu ia segera pergi ke pasar untuk membeli bumbu bumbu dapur yang mulai habis dan juga bahan makanan serta kebutuhan pribadi untuk sehari-hari.

"Capek banget" gumam Naomi seraya mengelap keringatnya yang menetes menggunakan punggung tangan nya. Beruntung angin sepoi-sepoi yang lewat dapat menyejukkan nya.

Naomi melihat kearah samping kiri belakang, ia melihat seorang badut berkostum beruang. Naomi melihat badut itu sepertinya sedang kelelahan setelah melayani banyak anak-anak yang ingin berfoto dengan nya dan beberapa orang dewasa pun juga ikut.

Kebetulan sekali Naomi membeli dua air mineral. Ia berniat ingin memberikan air mineral itu kepada badut beruang tadi. Naomi berdiri dari duduknya lalu segera beranjak menghampiri badut beruang itu.

Our DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang