3

14 8 5
                                    

Queenlya Naomi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Queenlya Naomi

****

Langit cerah dihiasi awan putih yang indah. Matahari dipagi hari sangat bagus untuk kesehatan. Suara riuh para siswa siswi saat bertemu dengan teman temannya membuat pagi ini semakin cerah dengan antusias dan semangat mereka.

Sekumpulan siswa siswi memasuki gerbang sekolah. Melangkah dengan semangat, kecuali salah satu seorang siswa berjalan dengan pelan tanpa ekspresi. Pandangannya kosong. Ia adalah Queelya Naomi, atau bisa dipanggil Naomi.

Kini langkahnya sudah sampai di koridor kelas X. Hampir sampai ke kelas nya hanya tinggal belok kiri di depannya sana.

Saat akan berbelok tanpa melihat sekitar, tiba-tiba tubuhnya terpental sehingga membuatnya jatuh. Kepalanya terbentur terseret ke lantai, mengakibatkan keningnya sedikit lecet.

"Auuu" ringisnya mencoba duduk seraya mengibas-ngibaskan tangan nya membersihkan debu yang menempel. Kepalanya  sedikit nyeri, ia mengusap kepalanya hati-hati. Mengecek apakah ada yang luka.

Naomi merasakan goresan kecil di keningnya. Melihat ke tangan nya, ia menemukan darah yang menempel. Sesekali ia memejamkan matanya ketika mendapati serangan kecil di kepalanya. Agak perih tapi tak apa-apa.

"Sorry, ga sengaja" ucap seseorang memegang pundak Naomi.

Naomi mendengar suara berat dari seseorang, seperti nya ia laki-laki. "Gapapa kok ini salah aku juga yang ga hati-hati".

Laki-laki itu memegang pergelangan tangan Naomi yang memegangi keningnya. Menarik lembut tangan Naomi yang menghalangi keningnya. Matanya melihat luka goresan di kening Naomi. Dia merasa bersalah.

Mendapati tangan nya yang di pegang laki-laki itu mengalihkan pandangannya. Naomi melihat seorang laki-laki tampan didepannya. Wait, apakah ia sedang bermimpi? Bagaimana mungkin ada seorang malaikat disini?.

Selama beberapa detik Naomi hanya diam memperhatikan setiap pahatan di wajah laki-laki itu. Sangat indah menurut nya. Rahang kokoh dan hidung mancung membuat laki-laki itu semakin tampan. Kulitnya juga putih bersih.

Naomi melihat ke sekitar leher. Terdapat jakun yang menonjol. Naomi suka. Dan tentunya Naomi tau siapa laki-laki didepannya ini. Dia Gerald Alvalleno, cowok tampan keturunan Korea kelas XI yang membuat para kaum hawa ketika melihatnya menjerit tergila-gila.

Lambaian tangan seseorang didepan wajahnya menyadarkan nya selama beberapa saat sampai matanya bertemu Gerald membuat nya mematung kembali. Mereka saling bertatapan.

Tiba-tiba Naomi merasakan sesuatu yang berdetak kencang. Bahkan suara detakan itu terdengar jelas ditelinga. Ia merasakan detakan itu berasal dari jantung nya. Rasanya ia ingin pingsan. Karena sudah tak sanggup lagi akhirnya Naomi mencoba menyerah. Ia memundurkan kepalanya yang hanya beberapa cm mengenai hidung mereka masing-masing.

Our DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang