𝙿𝚛𝚘𝚋𝚕𝚎𝚖

1.2K 150 21
                                    

Terbangun dipagi hari yang cerah, ia terbangun dari tidurnya, ia tertidur di sofa yang berada dikamarnya yang isinya hanya ada alat musik dan game.

Ia menguap sambil mengucek kedua matanya "jam berapa nih?" Tanyanya kepada dirinya sendiri, ia melihat jam yang berada di dinding kamar tersebut "oh masih jam 6 pagi, mandi ah jam 7 gue ada kelas." Ucapnya lalu beranjak dari ranjangnya menuju kamarnya dan kamar Jennie.

Ia menyiapkan bajunya sendiri, Jennie masih tidur dan ia tidak mau membangunkannya, itu hanya akan membuat Jennie marah saja karena berani mengganggunya.

Ia mandi dan bersiap-siap, menggunakan pakaiannya dengan rapi, lalu jam 6.35 ia pergi dari rumah menuju kampusnya.

Jam 7 pas ia telah sampai, ia menuju kelasnya dengan santai, karena tidak mungkin dosennya itu masuk kekelas tepat waktu.

Setelah sampai dikelasnya, ia langsung duduk di bangkunya dan menidurkan kepalanya diatas meja tempat duduknya.

Tak lama dosenpun masuk, dan pelajaranpun dimulai, ia hanya bernafas pasrah dengan beban pikiran yang sedang ia pikirkan sekarang.

2 jam berlalu kelasnya pun akhirnya berakhir, ia berjalan keluar sambil membawa tasnya menuju kantin, perutnya kini minta diisi.

Saat sampai dikantin ia melihat Lisa yang tengah makan bersama Seulgi, iapun langsung menghampiri mereka.

"Yow! chaeng." Sapa Seulgi.

Chaeyoung hanya tersenyum membalas sapaan dari Seulgi, kini ia melihat kearah Lisa, ia lupa bahwa Lisa sedang marah dengannya.

"Lis?" Panggil Chaeyoung.

"Hm." Jawab Lisa cuek.

"kata lo kemarin mau minta temenin ke mall, tapi kok lo malah pulang duluan?" Tanya Chaeyoung.

"Ga jadi." Jawab Lisa acuh.

"Kenapa?" Tanya Chaeyoung lagi.

"Bisa diem ga sih lo!" Marah Lisa.

"Udah Chaeng, lo diam aja, keknya mood dia lagi ga baik banget tuh." Saran Seulgi kepada Chaeyoung.

"Yaudah deh, gue minta maaf Lis, kemarin gue mau jelasin ke lo, tapi lo nya ga mau ketemu sama gue, padahal gue udah ngirimin lo pesan, perlu lo tau gue sama Jisoo gak ada hubungan apa-apa seperti yang lo pikirin itu, kita cuma kakak adik aja, lebih tepatnya sepupuan, jadi sudah pasti dong gue tau kapan dia ulang tahun, gue udah jelasin ke elo, dan gue harap lo ga marah lagi sama gue." Jelas Chaeyoung, Lisa yang mendengarnyapun terdiam, kaget serta bingung, tapi ia juga sangat bersalah karena telah berburuk sangka pada Chaeyoung.

Begitu pula Seulgi, ia juga kaget mendengar penjelasan dari Chaeyoung.

"Hmm okelah kalo kek gitu, gue pergi duluan ya, soalnya gue ga ada kerjaan juga disini, kelas gue cuman 1 tadi." Ucap Chaeyoung lalu berlalu dari sana.

"K-kok bisa sih gue gak tau kalo Chaeyoung sepupu Jisoo." Sesal Lisa lalu menyenderkan kepalanya kebahu kiri Seulgi.

"Ya mana gue tau goblok, gue aja kaget dengar penjelasan dari Chaeyoung." Jawab Seulgi lalu menyingkirkan kepala Lisa dari bahunya.

"Jauh-jauh lo, kalo Irene sih gapapa, eh ini malah lo, enggak bangetttt." Kata Seulgi kepada Lisa, Lisa pun hanya menghembuskan nafasnya pelan.

Chaeyoung yang saat ini mengendarai mobilnya dengan santai, ia banyak melamun saat mengendarai mobilnya, apalagi saat dilampu merah, ia terus-terusan kena klakson mobil dibelakangnya karena ia tidak menjalankan mobilnya saat lampu telah berubah menjadi warna hijau.

Ia merasa aneh, karena mobil dibelakangnya terus-terusan mengikuti mobilnya, awalnya ia biasa-biasa saja karena ia pikir mobil itu satu jalan dengannya, tetapi Chaeyoung saat ini hanya berkeliling-keliling ria dan mobil itu tidak pernah hilang dari belakang mobil miliknya.

𝐃𝐞𝐬𝐭𝐢𝐧𝐲[𝕔𝕙𝕒𝕖𝕟𝕟𝕚𝕖] •END•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang