𝙻𝚘𝚟𝚎

1.8K 145 1
                                    

"Syukurlah akhirnya lo sadar juga, dan lo udah sepenuhnya ngelewati masa kritis lo." Ucap Jennie yang duduk disamping Chaeyoung setelah kepergian dokter yang memeriksa Chaeyoung tadi.

"Hehehe iya Jen." Chaeyoung sekarang masih linglung, ia juga tak percaya kalau ia sadar saat ini, karena mimpinya waktu itu terlihat dan terasa sangat nyata.

"Ngomong-ngomong nih ya, kapan gue bisa pulang, di sini gak enak." Lanjut Chaeyoung.

"Baru aja sadar udah nanyain kapan pulang." Kesal Jennie seraya menyentil lengan Chaeyoung pelan, sedangkan Chaeyoung hanya terkekeh menanggapinya.

15 menit kemudian datanglah keluarga dari Chaeyoung dan Jennie untuk menjenguk Chaeyoung.

"Kamu beneran udah gapapa?" Tanya Yoona khawatir.

"Iya eomma." Jawabnya lembut.

"Halo halo! Jinseo yang ganteng datang." Sapa Jinseo yang baru saja sampai kekamar inap Chaeyoung dan ia juga baru saja pulang sekolah, ia tidak sendiri melainkan membawa Ella adiknya Jennie.

"Hai Ella juga datang." Sapa Ella.

"Eoh? Eohh???" Bingung Chaeyoung.

"Kenapa Chaeng?" Tanya Yoona.

"Bentar-bentar, kamu bukannya yang waktu itu pernah ketemu sama kakak di taman bukan???" Tanyanya penasaran.

"Emm iya kak, hai kak nama aku Ella, kita ketemu lagi, dunia ini sempit ya kak, rupanya kakak yang udah nikahin kakak aku hehehe." Jawab Ella ia sudah tau sebelumnya dari eommanya, ia bertanya pada eommanya orang yang telah menikahi kakaknya itu gimana orangnya, setelah ia tau bahwa Chaeyounglah orangnya, ia langsung memberitahu kepada Jinseo yang menjadi temannya itu dan setelah Jinseo tau kalau Ella adalah adik Jennie, Jinseo dan Ella pun menjadi teman dekat.

"Pantasan waktu itu muka kamu gak asing, rupanya adik Jennie toh." Ucap Chaeyoung mengerti setelah Yoona memberitahunya bahwa Ella adalah adik Jennie.

"Iya kak." Jawab Ella sambil tersenyum ramah.

Setelah kepulangan keluarga dari Jennie dan Juga Chaeyoung, Jennie dan Chaeyoung berbincang-bincang untuk menghilangkan kebosanan mereka.

"So, kenapa gak dari awal lo bilang ke gue, kalo lo itu anak kecil yang waktu itu pernah ketemu gue?" Tanya Jennie serius.

"Nanti gue gak ada usaha dong supaya bikin lo ngingat gue, gue juga gak mau aja pas lo tau itu gue kehidupan kita jadi canggung, gue gak mau lo tau gue secepat itu supaya gue bisa berusaha bikin lo cinta sama gue tanpa rasa canggung karena masa lalu." Jelas Chaeyoung.

"Ooh gitu, jadi lo sebenarnya Cinta sama gue?" Tanya Jennie.

"Iya Jen, banget malahan." Jawab Chaeyoung.

"Gue kira waktu itu lo itu cowok, soalnya perawakan lo kek cowok sih!" Kesal Jennie.

"Kalau gue cowok, emang lo bakalan suka dan cinta sama gue?" Tanya Chaeyoung.
"Eh tapi gak mungkin sih lo cinta sama gue, kan lo nya cinta mati banget sama Kai." Lanjut Chaeyoung.

"Enggak! Gue gak ada rasa lagi ya sama tu cowok, biar gue ceritain, dulu awal-awal jadi pasangan gue emang cinta banget sama dia, pas gue tau kalo dia anak mafia, dan sifatnya yang terlalu memaksa akhirnya gue memutuskan untuk minta putus sama dia, gue minta putus waktu kita baru aja jadian sekitar 3 bulanan, eh dianya malah marah-marah gak jelas dan ngancam yang aneh-aneh, dan karena gue yang udah tau latar belakang keluarga dia, akhirnya gue nurut aja, gue takut soalnya, apalagi dia ngancam gue menyangkut keluarga gue, akhirnya gue bertahan sama dia, walaupun gue terlihat cinta mati sama dia itu gak bener, gue cuma pura-pura, supaya dia gak macem-macem, walaupun emang masih ada sedikit rasa sama dia, gue tegasin cuma sedikit! Tapi sekarang benar-benar gak ada rasa cinta, sedikitpun gak ada." Jelas Jennie, Chaeyoung yang mendengarpun merasa sedih setelah ia tau perlakuan Kai selama ini kepada Jennie, tapi ia juga bahagia setelah mendengar ucapan Jennie di akhir itu.

𝐃𝐞𝐬𝐭𝐢𝐧𝐲[𝕔𝕙𝕒𝕖𝕟𝕟𝕚𝕖] •END•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang