"Permainan selesai~" Ucap Loren dengan smirk yang tercipta dibibirnya.
Chaeyoung hanya bisa terdiam, karena nyawanya sedang terancam saat ini.
"Ren! Lo gila?!" Ucap Chaeyoung dengan suara tertahan akibat todongan pisau itu.
"Lo yang gila, ikuti permainan gue, salah satu anak buah Kai lagi mantau gue tuh dari jauh, untung gue liat." Jawab Loren berbisik-bisik kepada Chaeyoung.
Orang suruhan Kai tersenyum melihat tindakan Loren, dan berlalu pergi dari sana.
"Huffttt... Akhirnya pergi juga tu orang." Ucap Loren lalu duduk kembali ketempat duduknya yang berada dihadapan Chaeyoung.
"Terima kasih ya Tuhan, saya masih diberikan nyawa." Chaeyoung bersyukur karena Loren tadi hanya akting saja.
"Apaan sih, gajelas lo!"
"Btw, minta nomor lo dong Rose." Kata Loren sambil mengeluarkan handphonenya dari kantong celananya.
"Hah? Minta? Sorry nomor hp gue mahal." Ucap Chaeyoung.
"Ohh ok..." Balas Loren biasa saja.
"Kampret! Gue kira lo baka mohon-mohon minta nomor artis kek gue ini." Ucap Chaeyoung bangga.
"Prettt..." Ejek Loren sambil menunjukkan muka jijiknya.
"Hahaha, yaudah nih nomor gue." Kata Chaeyoung lalu memberikan hpnya kepada Loren.
"Ok, udah." Ucap Loren lalu mengembalikan hp milik Chaeyoung.
"Tapi aman kan? Takutnya nanti hp lo malah diperiksa sama mereka." Ucap Chaeyoung berjaga-jaga.
"Tenang..." Kata Loren lalu mengeluarkan satu hpnya lagi dari kantong celananya.
"Satu hp buat kerja, satunya lagi buat pribadi, dan hp gue yang satu ini gak pernah gue bawa kerja, selalu gue letak dirumah, tapi karena hari ini gue mau ketemu lo, makanya gue bawa." Jelas Loren lalu berdiri dari duduknya.
"Gue bayar dulu ya, terus gue pergi duluan, soalnya Kai udah nelpon gue ni." Kata Loren.
"Yah cepat banget, okedeh kalo gitu sana bayar, terus lo pergi duluan aja, sayang ni makanan kalo ga dihabisi." Ucap Chaeyoung cengingiran.
"Emang ga berubah ya lo, udah besar masih aja makan lo tu porsinya banyak banget." Ucap Loren sambil menggelengkan kepalanya, lalu ia berlalu dari meja Chaeyoung.
"Rose! Gue duluan ya, sampai ketemu lagi!" Ucap Loren Chaeyoungpun menjawabnya dengan menganggukkan kepalanya, lalu Lorenpun pergi dari cafe tersebut.
Chaeyoung dan Loren berteman, mereka bertemu pertama kali di SMP yang berada di australia, Loren adalah sosok yang dingin, tetapi hanya Chaeyounglah yang mampu membuat sosok yang dingin itu mencair, saat Loren kesusahan ekonomi, ia tak pernah diberikan uang jajan sama kedua orang tua saat ia sekolah, ia selalu menahan laparnya sampai ia pulang kerumah nanti ia baru akan makan dirumah.
Tetapi kehadiran sosok Chaeyoung itu mampu membuat ia bersyukur, Chaeyoung selalu membelikan makanan dan minuman untuknya padahal ia sudah bilang kepada Chaeyoung untuk tidak usah memperdulikannya, tetapi Chaeyoung tetap saja memperdulikannya, sejak saat itu, Loren selalu ada disamping Chaeyoung karena Chaeyoung adalah anak yang sangat baik hati.
Tetapi saat mereka memasuki SMA, mereka tidak berada di SMA yang sama, dan Chaeyoung tidak tau dimana dia, tapi sekarang mereka bertemu dengan situasi yang berbeda.
"Jadi gimana? Apa lo udah ngelakuin tugas yang gue suruh?" Tanya Kai tegas.
"Sudah Tuan." Jawab Loren.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐞𝐬𝐭𝐢𝐧𝐲[𝕔𝕙𝕒𝕖𝕟𝕟𝕚𝕖] •END•
Fanfiction~𝚈𝚘𝚞'𝚛𝚎 𝚖𝚢 𝚍𝚎𝚜𝚝𝚒𝚗𝚢~ "𝙺𝚘𝚔 𝚕𝚘 𝚐𝚊 𝚗𝚘𝚕𝚊𝚔 𝚙𝚎𝚛𝚓𝚘𝚍𝚘𝚑𝚊𝚗 𝚒𝚗𝚒?" -𝙺𝚒𝚖 𝙹𝚎𝚗𝚗𝚒𝚎 "𝙺𝚊𝚕𝚘 𝚍𝚒𝚝𝚘𝚕𝚊𝚔 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚙𝚊𝚜𝚝𝚒 𝚐𝚊 𝚋𝚒𝚜𝚊, 𝚐𝚞𝚎 𝚝𝚎𝚛𝚒𝚖𝚊 𝚊𝚓𝚊, 𝚔𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚐𝚞𝚎 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚝𝚎𝚛𝚕�...