𝚂𝚊𝚍𝚗𝚎𝚜𝚜

1.5K 161 15
                                    

"Jatuhkan pistolmu Tuan, dan jangan berani coba-coba melukai sahabat saya, atau saya akan menembak mati Tuan sekarang." Ucap Loren yang sudah mengunci pergerakan Siwon dan mengarahkan pistolnya ke kepala Siwon.

"A-apa maksudmu Loren?!"

"Mengapa kau menggagalkan rencanaku!" Kesal Siwon tetapi ia juga langsung menuruti perkataan Loren untuk menjatuhkan pistol yang ia pegang itu ketanah.

Setelah pelatuk tadi ditarik, satu tembakan keluar tapi untungnya tembakan itu meleset akibat ulah Loren yang menarik tangan Siwon kearah samping kanan, dan peluru tadi berhasil menembak pohon yang berada disana.

"N-nyawa gue? MASIH ADA?!" Heboh Chaeyoung sambil memegang keseluruh tubuhnya memastikan ia tak apa-apa.

"J-JEN GUE GAK JADI MATI." Ucap Chaeyoung lalu memegang tangan Jennie senang.

"Hahaha bodoh!" Kesal Jennie yang air matanya berhasil jatuh dari matanya itu.

"Lo kenapa nangis?" Tanya Chaeyoung.

"Nggak! Gue gak nangis." Ucap Jennie lalu menghapus air matanya dengan tangannya.

"Lo nangisin gue? Serius?? KYAAAA." Teriak Chaeyoung senang.

"Siapa yang nangisin lo?! Geer banget ih."

"Udah jujur aja kali." Goda Chaeyoung lalu ia mendapat cubitan dipinggangnya dari Jennie.

Bunyi suara sirine dari mobil polisipun terdengar, turunlah beberapa polisi dan mengarahkan pistolnya kearah Siwon.

"Turunkan pistol kalian!" Perintah polisi tersebut merekapun menurunkan pistol mereka terutama Loren.

Beberapa saat kemudian datanglah appa eommanya Chaeyoung dan Jennie.

Yoona menghampiri Chaeyoung lalu memeluknya "kamu gapapa kan sayang? Eomma takut banget kamu kenapa-kenapa." Ucap Yoona khawatir dan sepertinya sebentar lagi ia akan menangis.

"Gapapa eomma, eomma tenang aja." Jawab Chaeyoung lalu membalas pelukan Yoona dengan erat.

Yoona langsung menangis dipelukan Chaeyoung.

"Udah eomma jangan nangis ih, Chaeng kan ga kenapa-kenapa." Ucap Chaeyoung lalu melepaskan pelukannya, Yoonapun mengangguk.

"Jennie? Keadaan kamu kenapa bisa kek gini?!" Tanya Jiyong marah setelah mendapati tubuh Jennie dengan keadaan yang memprihatinkan.

"Semua perbuatan manusia itu?!" Tanya Jiyong lagi sambil menunjuk kearah Siwon, Jenniepun hanya bisa mengangguk.

"Sialan kau!" Kesal Jiyong lalu ia berjalan kearah Siwon dengan tatapan ingin membunuh.

Sayangnya langkahnya dihentikan oleh Chanyeol.

"Setelah bertahun-tahun akhirnya kita bertemu lagi ya Siwon-ssi? Bagaimana keadaanmu? Apa kau sudah memiliki banyak uang untuk membayar hutangmu kepadaku?" Tanya Chanyeol.

"Kukira kau telah hilang ditelan bumi, rupanya kau bersembunyi disekitar sini, nyalimu kecil sekali." Sinis Chanyeol.

"Kau?!" Marah Siwon.

"Saya? Saya kenapa?" Tanya Chanyeol santai.

"Kau adalah brengsek yang berani mengambil Yoona dariku!"

"Mengambil? Bukankah kau yang mencoba mengambilnya dariku? Padahal ia telah memilihku."

"Kau adalah teman yang buruk Siwon-ssi, disaat kau tau aku telah memiliki hubungan dengan Yoona, kau malah berusaha merebutnya dariku, dan terus bilang bahwa dia adalah milikmu, kau seharusnya sadar diri, jauh sebelum dia mengenalmu, dia sudah mengenalku lebih dulu."

𝐃𝐞𝐬𝐭𝐢𝐧𝐲[𝕔𝕙𝕒𝕖𝕟𝕟𝕚𝕖] •END•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang