Setelah berada didalam rumah, Chaeyoung langsung menuju kamarnya, dan membersihkan dirinya dengan mandi.
"Shhh sakit banget lukanya kena air." Rintihnya kesakitan akibat luka yang ia miliki itu.
15 menit berlalu keluarlah Chaeyoung dari dalam kamar mandi dengan pakaian yang telah ia pakai.
Ia terduduk di sofa kamarnya, Jennie yang sedari tadi penasaran akhirnya mengabaikan rasa gengsinya dan langsung membuka pintu kamar milik Chaeyoung.
Ia melihat Chaeyoung yang berada di sofa sambil memainkan ponselnya dengan sebelah tangannya, Chaeyoung yang tak sedikitpun menatapnya membuat Jennie langsung masuk saja kedalam dan menghampirinya.
"Lo kenapa?" Pertanyaan itu lancar sekali keluar dari mulut Jennie.
Melihat Jennie sekilas lalu mengalihkan pandangannya lagi ke handphonenya "gapapa" jawabnya cuek ia tidak terlalu antusias dengan kedatangan Jennie kekamarnya.
"Tangan sama muka lo kenapa?" Tanya Jennie lagi ada nada sedikit khawatir disana.
"Gapapa." Jawaban yang seadanya itu keluar lagi dari mulut Chaeyoung dan masih dengan Chaeyoung yang cuek.
Jennie yang melihat sikap Chaeyoung hanya bisa menghela nafas, dan langsung menarik tangan kanan Chaeyoung dan menatap telapak tangan Chaeyoung dengan fokus.
Melihat aksi Jennie, Chaeyoung langsung menarik kembali tangannya, dan menahan rasa sakit akibat luka itu.
"K-kok bisa?" Tanya Jennie kaget.
"Lo kenapa?! Jawab bener-bener." Kesal Jennie.
"Huffttt... Urusannya dengan lo apasih? Gue mau kek mana juga biasanya lo gak perduli, kenapa lo sekarang sok perduli gitu?" Chaeyoung malah balik bertanya.
Mendengar ucapan Chaeyoung langsung membuat Jennie pergi dari sana, melihat kepergian Jennie membuat Chaeyoung tak enak hati.
Beberapa menit kemudian Jennie kembali dengan kotak p3k yang dibawanya.
"Siniin tangan lo." Ucap Jennie.
Melihat Chaeyoung yang tak bergerakpun membuat Jennie kesal, lalu menarik tangan Chaeyoung dengan kasar.
"Apa-apaan sih lo!" Kesal Chaeyoung.
"Udah diem!" Marah Jennie.
Jennie langsung mengobati luka Chaeyoung, dengan teliti sampai sebuah suara membuat pergerakan tangannya dan kefokusannya mengobati Chaeyoung terhenti.
"Mending lo pergi deh, daripada sesudah ngobatin gue, dikemudian hari lo malah bilang kalo lo ngobatin gue cuma karna inilah karna itulah, mending ga usah sama sekali, gue bisa ngobatin sendiri." Ucapan Chaeyoung mampu membuat Jennie terdiam tak berkutik.
"Yaudah, niat gue baik kok mau ngobatin lo, tapi lo nya nolak, jadi ya gue keluar dulu ya." Pamit Jennie.
Jennie menghentikan langkahnya saat ia mendengar perkataan Chaeyoung lagi "iya gue tau lo baik, tapi cuma untuk sekarang aja, nanti lo juga balik lagi ke sifat lo yang kek kemarin-kemarin" Jennie terdiam sebentar lalu melanjutkan langkah kakinya yang sempat tertunda.
Memasuki kamarnya dengan langkah gontai, Jennie memikirkan setiap kata yang dilontarkan Chaeyoung tadi.
"Emang gue sejahat itu ya?" Tanyanya dalam hati.
.
.
"Tangan lo kenapa?" Tanya Lisa.
"Gapapa kok, gue kemarin olahraga naik sepeda eh terus jatoh." Jawab Chaeyoung mengada-ngada.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐞𝐬𝐭𝐢𝐧𝐲[𝕔𝕙𝕒𝕖𝕟𝕟𝕚𝕖] •END•
Fanfic~𝚈𝚘𝚞'𝚛𝚎 𝚖𝚢 𝚍𝚎𝚜𝚝𝚒𝚗𝚢~ "𝙺𝚘𝚔 𝚕𝚘 𝚐𝚊 𝚗𝚘𝚕𝚊𝚔 𝚙𝚎𝚛𝚓𝚘𝚍𝚘𝚑𝚊𝚗 𝚒𝚗𝚒?" -𝙺𝚒𝚖 𝙹𝚎𝚗𝚗𝚒𝚎 "𝙺𝚊𝚕𝚘 𝚍𝚒𝚝𝚘𝚕𝚊𝚔 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚙𝚊𝚜𝚝𝚒 𝚐𝚊 𝚋𝚒𝚜𝚊, 𝚐𝚞𝚎 𝚝𝚎𝚛𝚒𝚖𝚊 𝚊𝚓𝚊, 𝚔𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚐𝚞𝚎 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚝𝚎𝚛𝚕�...