𝙼𝚒𝚗𝚎 (bonus)

2K 134 5
                                    

Dengan lihai tangan Jennie memasak nasi goreng kimchi kesukaan istrinya yaitu Chaeyoung, rambut di cepol, memakai kaos oblong dan hot pants, sesekali ia mengelap keringatnya menggunakan punggung tangannya.

Ia harus masak dengan cepat, karena apa? Ya tentu saja ia kesiangan setelah bermain semalaman bersama Chaeyoung, bermain apa? If you know you know🙈

Sebuah tangan dengan sopannya melingkar dipinggang milik Jennie, membuat Jennie kaget namun sedetik kemudian ia tersenyum.

"Untung aja aku gak punya riwayat penyakit jantung, kalo punya pasti udah mati aku sekarang karena kaget, dan tentu saja sebelum mati panci ini melayang sempurna dikepalamu Roséanne Chaeyoung park!" Ucapnya dengan menekankan nama lengkap Chaeyoung.

"Sssttt masa udah marah aja sih, baru aja semalaman aku pu-"

"DIAM!!!" Belum selesai Chaeyoung berbicara, Jennie langsung saja memotong ucapannya.

"Udah sana duduk manis dimeja makan, bentar lagi selesai kok ini, aku mau mandi bentar lagi, kelas aku mau dimulai satu jam lagi." Setelah Jennie berbicara, Chaeyoung langsung saja melepaskan pelukannya, dan berjalan dengan malas ke tempat duduk yang berada di meja makan mereka.

"Kamu nggak mau bolos aja apa? Gak capek?"

"Udah tau capek masih aja nanya! Nggak mungkin aku nggak capek setelah apa yang kamu perbuat semalaman sama aku!" Kesal Jennie, sedangkan yang menjadi lawan bicara hanya cengengesan saja seperti tidak ada dosa.

Jennie menghidangkan 2 nasi goreng kimchi di meja makan, satu untuknya dan satunya lagi untuk Chaeyoung.

45 menit kemudian Jenniepun sudah rapi dengan pakaiannya yang akan ia gunakan untuk pergi ke kampus.

"Udah ayok berangkat." Ajaknya kepada Chaeyoung yang masih asik bermain game."

Sebelum makan tadi Chaeyoung sudah siap duluan, makanya ia santai saja tadi.

Tak melihat pergerakan sedikitpun dari yang diajak, akhirnya Jenniepun mengambil hp Chaeyoung secara paksa, lalu menarik chaeyoung, menariknya bukan di lengan, pergelangan tangan bahkan juga dipinggang, melainkan ditelinga Chaeyoung.

Merasakan kesakitan di sekitar telinganya, Chaeyoungpun meringis.

"Ampun Jen, sumpah ampun." Rengeknya disepanjang jalan, karena Jennie belum juga melepaskan tangannya dari telinga Chaeyoung sepanjang jalan menuju ke arah mobil Chaeyoung yang terpakirkan di halaman sebelah rumah mereka.

"Makanya kalo diajak itu cepat! Kamu ini prioritasnya aku atau game sih?!" Tanya Jennie marah.

"Iya kamulah Honeyyyy"

"Yaudah ayok, aku udah mau telat masuk kelas ni! Kalo aku telat kamu harus tanggung jawab!" Jenniepun bergegas berlari menuju bangku penumpang, dan langsung masuk juga duduk manis disana.

'yaampun gue lagi yang salah, padahal dia yang lama siap-siapnya." Batin Chaeyoung.

25 menit berlalu, akhirnya merekapun sampai ke kampus mereka.

Disepanjang jalan tidak ada percakapan yang keluar dari mulut mereka, Chaeyoung yang takut karena istrinya masih marah padanya, dan Jennie yang memilih diam karena Chaeyoung sangat membuat ia kesal pagi ini.

"TUH KAN TELAT! AKU TUH ADA KUIS PAGI INI!!! AWAS AJA YA KAMU, AKU HUKUM NANTI!!" Marah Jennie pada Chaeyoung lalu ia menutup pintu mobil dengan kuat.

'marah aja terus, akumah bisa apa, cuma bisa dengerin my nini marah."

Bukannya malah masuk kekelas, Chaeyoung lebih memilih belok ke kantin, karena perutnya itu masih saja merasakan lapar, padahal ia telah memakan 1 porsi nasi goreng kimchi miliknya dan setengah porsi nasi goreng kimchi milik Jennie karena tadi Jennie buru-buru dan lebih memilih menyudahi sarapannya.

𝐃𝐞𝐬𝐭𝐢𝐧𝐲[𝕔𝕙𝕒𝕖𝕟𝕟𝕚𝕖] •END•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang