"Besok, kau harus datang ke perpustakaan sebelah taman kota. Kau tidak boleh tidak datang."
Keira teringat perkataan Daffin kemarin setelah pembicaraan yang menyangkut kecelakaan Mandy.
"Apa maksud dari perkataannya? Itu berarti aku harus datang ke sana? Ya sudahlah datang saja." Entah kenapa Keira ingin sekali berpenampilan cantik untuk bertemu dengan Daffin. Keira mengenakan dress selutut berwarna biru muda. Akhirnya keputusan untuk menjaga jarak dengan Daffin ia buang jauh-jauh dari pikirannya. Ia tidak bisa menjauh begitu saja dengan perasaan yang masih tersisa di dalam hatinya.
Sesampainya di perpustakaan itu, Keira ragu untuk masuk. Karena tidak ada satu orang pun yang berlalu-lalang melewatinya, Keira akhirnya memutuskan untuk masuk. Mungkin Daffin sudah ada di dalam.
Setelah masuk ke dalam perpustakaan, ia tidak menemukan Daffin di mana pun. Ia sudah mencari di setiap penjuru ruangan, namun hanya ada dirinya di ruangan itu. Keira mengerutkan keningnya heran.
"Emangnya mau ngapain di sini? Daffin di mana lagi?" Keira akhirnya memutuskan untuk duduk di salah satu kursi, karena mungkin saja Daffin datang terlambat.
Namun setelah menunggu selama lima belas menit, tidak ada tanda-tanda keberadaan Daffin.
"Kenapa dia lama sekali? Tidak biasanya dia seperti ini."
Tak lama kemudian ponsel Keira bergetar singkat.
Daffin Bailey :
Sepertinya nanti aku akan datang terlambat, bisakah tolong carikan buku dengan kode nomor 834/079/1/Bougenville Library? Nanti aku akan ke sana kalau urusanku sudah selesaiArquella Keira :
BaiklahKeira bangkit dari duduknya, ia mulai menyusuri setiap koridor perpustakaan. Keira mendongak ke atas.
"Aku harus mencari buku di tumpukan sebanyak ini?" Walaupun Keira selalu mendesah, namun akhirnya ia tetap mencarinya. Hari ini entah mengapa ia menjadi sangat penurut.
"Kok di sini sepi sekali. Dari tadi aku tidak melihat ada orang yang datang. Hanya ada aku di sini." Keira mengamati setiap buku yang berjejer rapi di rak, ia terus mencari sampai akhirnya ia menemukan sebuah buku yang dikatakan Daffin. "834/079/1/Bougenville Library. Benar ini bukunya." Keira tersenyum puas.
Keira kembali ke tempat duduknya, ia menaruh buku itu di atas meja. "Kenapa Daffin belum juga datang ya?" Keira beberapa kali melirik ke arah pintu, namun orang yang ditunggunya belum kelihatan batang hidungnya sejak tadi.
Keira kembali melirik ke arah buku yang ia letakkan di atas meja, ia merasa tidak asing dengan buku yang berjudul 'About Feelings' itu. Ia seperti pernah melihatnya di suatu tempat, namun ia tidak mengingatnya. Keira terdiam cukup lama sambil mengamati buku itu. Akhirnya Keira mengingat, buku itu pernah dilihatnya ketika ia berkunjung ke rumah Daffin. Saat itu Daffin tidak mau memperlihatkannya padanya, seperti ada sesuatu yang disembunyikan. Keira terus saja menatap buku itu.
Keira bingung harus membuka buku itu atau tidak, karena bisa saja Daffin akan marah karena ia membuka itu tanpa sepengetahuannya seperti Daffin menyembunyikan buku itu pda saat itu. Namun karena diliputi rasa penasaran Keira memutuskan untuk membuka buku itu. Dilembaran pertama tertulis sebuah kata-kata yang singkat namun begitu menyadarkan Keira.
'Kau harus tahu, orang yang sebenarnya menempati hatimu. Dan kau sendiri yang harus bertindak sesuai apa yang dikatakan kata hatimu'
Buku yang berkisah tentang memahami perasaan seseorang. Keira tersenyum membaca kata itu. Sebenarnya Daffin ingin membaca buku ini? Oh sepertinya Daffin belum bisa memahami perasaannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Started in the Library [END]
Roman pour Adolescents"Perasaanku dimulai ketika bertemu denganmu di perpustakaan." Sejak kepindahannya dua tahun lalu, Keira selalu diliputi perasaan tidak tenang. Ia merasa ada yang selalu mengikutinya setiap saat. Pada saat itu juga ia bertemu dengan Daffin, cowok tam...