part 14

10.2K 1K 0
                                    

Malamnya Jeno terbangun dari tidur nyamannya, sakit di punggungnya mulai membaik dan ia tidur dengan sangat nyaman karena Mark bersamanya semalaman, memeluknya dengan erat dan memberikan usapan halus di rambutnya agar ia tidur dengan nyenyak. Jeno jadi merindukan Mark jika seperti ini.

Mark memilih pergi meninggalkan Jeno saat ia kembali terbangun dan berada di dalam kamar Jeno.

Yangyang dan Shotaro juga sudah sadar dari acara pingsannya. Dan saat ini mereka tengah merawat dua manusia yang tadi membuat mereka pingsan. Siapa lagi jika bukan Renjun dan juga Haechan. Jaemin bahkan hampir membunuh Lucas karena sudah membuat Haechan pingsan.

Tidak ada luka yang terlalu serius dari keduanya, namun keduanya belum sadar sampai sekarang.































































Jeno termenung di balkon kamarnya. Melihat langit malam yang begitu indah. Terpaan angin membuat tubuh Jeno tiba-tiba saja meremang.

Kedua mata Jeno beredar kesana-sini, mencari objek-objek yang indah untuk di pandang.

Hingga tanpa sengaja ia melihat suatu pemandangan yang seharusnya tidak pernah ia lihat.

Mark yang tengah berada di salah satu kamar yang letaknya lebih rendah dari kamarnya. Seorang wanita dengan tubuh rampingnya terlihat memeluk Mark dari belakang, menduselkan wajahnya di punggung tegap sang kekasih.

Jeno yang melihat hal itu merasa sakit dihatinya. Ia tiba-tiba saja merasa sedih. Rasanya begitu menyakitkan dan menbuat hatinya berdenyut sakit saat melihat tubuh Mark di peluk orang lain.

Hingga akhirnya Jeno tersadar jika Mark sudah memiliki istri dan juga kekasih. Tangan Jeno tiba-tiba saja tekepal. Dan memilih memalingkan wajahnya dan menjauh dari balkon kamarnya.

"Ada apa?"

Suara itu berhasil membuat Jeno membalik tubuhnya saat melihat Mark yang tengah berdiri di dekat jendela balkonnya. Entah bagaimana pria itu bisa berada disana, tapi itu cukup mengejutkan anak manis itu.

"Ada apa?"
Tanya Mark yang kini mulai berjalan kearah Jeno, memasuki kamar sang kekasih dan mendekatinya. Jeno menggeleng pelan. Mark menatap bingung dan penasaran kearah sang kekasih.

"Ada apa?"
Tanya Mark sekali lagi. Jeno hanya diam saja dan memilih mendudukkan dirinya di atas ranjang, membalik tubuhnya untuk memunggungi Mark. Mark yang tidak mengerti sama sekali dengan respon Jeno memilih menutup tirai jendela Jeno karena mungkin Jeno akan kedinginan nanti.





































VannoWilliams

MAFIA (MarkNo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang