part 11

11.9K 1.1K 0
                                    

Besok paginya Jeno terbangun sendirian seperti biasanya saat ia mulai tinggal di dekat mansion utama. Ia memilih untuk membersihkan tubuhnya dengan air hangat yang sudah pelayan siapkan untuknya. Hari ini Jeno merasa sangat senang karena ia akan bertemu dengan sang kakak. Mark sudah berjanji jika mereka akan bertemu dengan Renjun, dan Jeno merasa sangat bahagia dengan hal itu.

Tubuh sudah di bersihkan, tinggal menunggu Yangyang datang mengantar sarapan seperti biasanya.

Namun lama Jeno menunggu, sang pelayan tidak kunjung datang juga. Kening Jeno mengerut bingung, biasanya Yangyang tidak akan selama ini. Tapi mengapa pelayan setia itu belum datang sama sekali?

Mata Jeno tertuju pada pintu kamar itu. Menunggu kehadiran Yangyang yang tak kunjung datang. Ingin keluar, namun ia tidak berani. Ia tidak mengenal siapapun disini selain Yangyang dan juga Shotaro. Ia tidak pernah bicara pada siapapun selain dengan mereka berdua dan juga dengan pasangannya selama ia tinggal di sini.

Suara pintu kamar yang di buka menyadarkan Jeno dari lamunan sementaranya. Terlihat dua pelayan dengan pakaian tertutup mereka datang masuk ke dalam kamar Jeno.
Jeno tidak pernah melihat mereka sebelumnya. Dan mengapa mereka harus memakai jacket bertudung? Apa mereka pelayan baru?

Satu pelayan meletakkan makanannya di atas meja, sedangkan pelayan yang lain menutup pintu ruangan.

Jeno terus menatap mereka dengan bingung, hingga ketika tudung jacket itu di buka Jeno hanya bisa kaget dengan wajah terkejutnya.

"Kak Renjun!"
Ucapnya dengan wajah bahagia. Renjun mengintrupsinya agar tetap diam. Dan Jeno langsung mengangguk.

Pelayan satunya juga ikut membuka tudung jacketnya, dan tenyata ia adalah Haechan yang ikut menyamar bersama Renjun dan sebenarnya ini juga adalah rencananya. Agar mereka bisa membawa Jeno pulang ke rumah atau pergi dari daerah berbahaya ini sejauh mungkin.

"Bagaimana cara kakak masuk kesini?"
Tanya Jeno yang masih tidak percaya sang kakak ada di depannya saat ini.

"Tentu saja dengan menyamar. Kami melumpuhkan pelayan yang ada di sini"
Ucap Renjun yang di angguki Haechan. Jeno yang mendengar hal itu langsung mengingat Yangyang dan juga Shotaro. Mungkin pelayan itu adalah mereka. Tapi bagaimana mereka bisa melumpuhkan Shotaro? Seingat Jeno, Shotaro itu bisa bela diri.

"Kita harus segera pergi!"
Ucap Renjun yang langsung mengajak sang adik ikut pulang dengannya. Jeno ingin tapi ia tiba-tiba mengingat ancaman Mark padanya jika ia pergi dari mansion ini.

Jeno yang sadar akan hal itu, langsung terdiam membuat Renjun dan juga Haechan kebingungan.

"Ada apa?"
Tanya Haechan yang kembali menyadarkan Jeno.

"Tuan Mark.."
Ucap Jeno dengan lirih. Membuat Renjun dan Haechan mengeryitkan kening mereka.

"Tuan Mark?"
Wajah Renjun terlihat kebingungan.

"Dia mengancam ku"

Renjun yang mendengar hal itu langsung terkejut, begitu juga dengan Haechan.

"Kenapa dia harus mengancam mu!?"
Tanya Renjun yang mulai panik.

"Dia bilang aku miliknya, dan tidak akan membiarkan ku pergi dari sini"

Setelah Jeno mengatakan hal itu, sontak keduanya menatap kaget kearahnya.

"Apa?"
Tanya Haechan yang masih belum percaya dengan apa yang ia dengar. Jeno mengangguk pelan. Membenarkan pernyataannya barusan.

"Bagaimana bisa?"
Renjun sudah terjatuh ke lantai sambil memijit keningnya. Hal ini sangat mengagetkan untuknya.

"Dia tidak berniat membunuh ku, dia hanya mengancam ku"
Ucap Jeno menjelaskan jika ia sempat menjadi korban untuk 'makan malam' sang mafia. Renjun sudah tidak bisa mengatakan apapun lagi.

Sedangkan Haechan tengah berusaha berpikir, cara agar mereka bisa pergi dari tempat itu.

"Kita harus pergi!"
Ucapnya yang sudah menemukan caranya.

Jeno menggeleng pelan,
"Tapi.."

"Kita harus pergi, tempat ini terlalu berbahaya untuk mu"
Ucap Renjun yang sudah bangkit dari duduknya. Jeno terdiam sebentar, terlihat gelisah dengan pemikirannya. Dan setelah lama berpikir, anak manis itu memilih untuk mengangguk. Dan setelahnya mereka bersiap untuk keluar dari mansion itu.





























VannoWilliams

MAFIA (MarkNo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang