part 35

2.1K 128 0
                                    

Jeno yang tiba-tiba saja mendapatkan perasaan yang tidak enak, langsung menarik baju Mark dengan cukup kuat. Hingga akhirnya pria itu menoleh kearah sang kekasih.

"Ada apa, sayang?"
Tanyanya saat melihat wajah gugup dan takut yang Jeno tunjukan. Tatapan Jeno dan Yerina bertemu. Terlihat wanita itu yang berusaha untuk mengintimidasi Jeno dan sepertinya itu berhasil.

"Minuman anda, tuan"
Ucap Yerina yang kembali mengulurkan minuman itu ke arah Mark. Mark yang awalnya masih terus memperhatikan Jeno akhirnya kembali menoleh kearah Yerina. Mengulurkan tangannya untuk menerima secangkir teh hangat itu. Hingga akhirnya tarikan kuat Jeno berikan pada pakaian atasnya hingga membuat pria itu menoleh kearahnya.

Ciuman lembut Jeno berikan pada bibir Mark. Membuat semua yang ada disana terlihat kaget.

Mark yang mendapat serangan seperti itu awalnya sangat kaget. Namun sedetik kemudian ia memilih membalas ciuman Jenonya itu. Sedikit melumat bahkan menghisapnya.

Lalu setelahnya ia memilih melepasnya saat merasa Jenonya mulai kehilangan pasokan oksigen.

Bibir Jeno di elus dengan lembut, menatap teduh kearah kedua mata sang kekasih yang juga menatap kearahnya.

"Ada apa, sayang?"
Tanyanya dengan lembut. Jeno tertegun lalu menatap kearah teh yang masih Yerina pegang sedari tadi.

"Mark.."
Ucapnya dengan lirih. Jeno sebenarnya tidak tau apa isi dari minuman itu. Tapi hati Jeno mengatakan jika minuman itu sudah di campur dengan racun.

Mark yang mendengar hal itu langsung menoleh kearah Yerina. Menghempaskan gelas yang sedari tadi masih Yerina pegang. Gelas itu pecah begitu saja menghantam lantai. Membuat Yerina terkejut begitupun seluruh tamu yang ada disana.

Dengan cepat Mark menatap tajam kearah cairan itu dan menghirup aroma yang cairan itu keluarkan.

"Foxglove"
Gumamnya.

Foxglove merupakan salah satu bunga beracun yang sering tumbuh di sekitar jurang yang ada di hutan. Tanaman itu tidak dimusnakan untuk kebutuhan perang pada masa lalu. Namun seharusnya sangat sulit untuk menemukannya sekarang. Bagaimana caranya Yerina bisa mendapatkannya?

"Kau berniat membunuh ku?"
Ucap Mark menatap tajam kearah Yerina yang terlihat gemetar karena ketakutan.

"T-Tuan saya..akkhh!"

Dengan cepat Mark sudah berdiri di depannya mencekik Yerina hingga tubuh wanita itu terangkat.

Chenle yang melihat hal itu langsung bergegas pergi ke tengah ruangan dan membuat perlindungan disana, agar tidak ada orang yang terluka. Begitu juga dengan Jaemin dan Lucas.

"Kau!"
Mark masih mencengkram leher wanita itu dengan kuat.

"Mark!"
Panggilan dari Jeno berhasil mengalihkan atensi Mark, ia menoleh kearah sang kekasih yang tengah memegang ujung bajunya.

Jeno terlihat tertegun saat melihat mata tajam milik Mark yang ada di depannya. Terlihat begitu marah.

"Jangan lakukan itu, dia bisa mati"
Ucapnya berusaha menenangkan sang kekasih. Mark yang memang pada dasarnya sangat lemah dengan Jeno, memilih menurut dan melepas cengkramannya pada leher Yerina. Hingga membuat wanita itu terjatuh dan terbatuk.

Tatapan tajam masih ia berikan pada wanita itu.

"Tuan.."
Yerina berusaha bangun dari duduknya meski terlihat kesusahan.
Menatap tajam kearah Mark, meski matanya kini memerah.

"Aku membenci mu!"
Ucapnya dengan penuh kekesalan.

Para tamu masih memperhatikan mereka dengan khawatir.

"Dulu aku sangat mencintai mu. Memberikan segalanya pada mu. Tapi apa!? Kau tidak membalas semua perbuatan baik yang sudah ku lakukan untuk mu!"
Ucapnya sambil menunjuk kearah Mark yang hanya menatap tajam kearahnya.

"Kau.."
Ucapnya tertuju pada Mark.

"Jika bukan karena aku, kau bukan siapa-siapa! Hanya seorang pemimpin dari kelompok kecil!"
Teriaknya dengan penuh amarah. Mark hanya diam saja mendengarkan perkataan wanita itu.

"Jika kita berpisah aku ingin sebagian wilayah ku kembali. Dan kita lihat saja apa yang bisa kau lakukan setelahnya!"
Ucapnya dengan decihan pelan di akhir kalimatnya. Mark yang mendengar hal itu terlihat tertawa pelan.

"Kau mencoba mengancam ku?"
Ucapnya masih dengan kekehan pelannya. Yerina menatap tajam kearah pria tampan itu.

"Apa kau pikir selama ini aku hanya memanfaat kan mu?"
Tanya Mark dengan tatapan yang terus tertuju kearah Yerina.

"Tentu saja! Kau menikahi ku hanya untuk harta ku!"
Ucap Yerina. Mark kembali tertawa hingga membuat para tamu yang ada disana terlihat kagum saat melihat sang ketua mafia tertawa seperti itu.

"Kau benar. Aku hanya memanfaatkan mu"
Ucap Mark yang kembali menetralkan ekspresinya.

"Tapi.."

















































VannoWilliams

MAFIA (MarkNo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang