part 36

2.3K 134 0
                                    

"Kenapa kau tidak bertanya pada ayahmu tentang kejadian sebenarnya?"
Ucap Mark menatap lekat kearah Yerina. Yerina terlihat bingung sambil menukikkan keningnya. Mark yang melihat ekspresi itu langsung berdecih pelan.

"Tanyakan pada ayahmu wilayah siapa yang selama ini ia kuasai!"
Ucap Mark sekali lagi.

Seluruh tamu yang ada disana terlihat sangat fokus mendengarkan semua perkataan Mark.

"Tentu saja wilayah miliknya"
Ucap Yerina.

"Kau yakin?"

"Apa maksud mu?"

Mark tersenyum tipis lalu memerintahkan Chenle untuk menunjukkan sebuah bukti penting di laptopnya. Sebuah data tentang masa lalu yang kelompok mafia tiger alami.

Hal itu menjadi tontonan untuk semua yang ada disana.

"Kau tau jika kelompok mafia tiger memiliki wilayah 4 kota?"
Ucap Mark menunjukkan data itu.

"Kota Seoul, kota Daegu, kota Suwon dan kota milik mu. Kota Incheon"
Ucap Mark. Yerina yang mendengar hal itu langsung terdiam, mematung di tempat.

Keempat kota itu merupakan wilayah yang di pimpin oleh orang tua Yerina, Sohyuna, Sunnia, dan yejina.

"Ku harap kau tidak lupa sejarah kelompok mafia kita"

Mark kembali membuka data yang lain.

"Ayah mu dan ketiga ketua mafia yang lain merupakan orang kepercayaan kedua orang tua ku. Tapi dengan jahatnya mereka malah mengkhianati boss mereka sendiri. Merampas dan mencuri identitas kelompok mafia tiger, bahkan menghancurkan martabat kelompok mafia tiger. Hingga membuat ayah ku meninggal!"
Ucap Mark yang mulai terbawa suasana.

"Jika bukan karena diriku! Jika bukan karena anggota yang ku milki. Aku mungkin tidak bisa merebut kembali hak milik ku. Milik kelompok mafia tiger dari para penjilat seperti kalian!"
Teriaknya.

Para tamu yang mendengar dan melihat hal itu dibuat sangat kaget dengan kenyataan yang ada, begitu juga dengan Yerina yang tidak menyangka semua hal yang sedang Mark katakan ini adalah nyata.

Mark menatap tajam kearahnya.

"Katakan semua hal itu pada ayahmu. Pulang lah dan minta dia untuk bersembunyi. Mungkin aku akan membunuhnya nanti"
Ucap Mark memberikan peringatan pada Yerina. Yerina yang tidak tau harus melakukan apapun lagi. Memilih untuk pergi dari sana. Berlari dengan kencang sambil menenteng gaunnya. Sedangkan Jisung yang juga ada disana. Ikut pergi mengejar sang kakak sambil bergumam.

"Aku sudah tau ini akan terjadi"






















































Keadaan kembali tenang. Membuat Chenle memutuskan untuk memulangkan seluruh tamu yang hadir disana.

Mark hanya diam di tempat. Menatap kosong kearah pintu utama aula itu. Ingatan pahit itu membuat ia sangat marah namun juga sangat sakit rasanya.

Jeno yang sedari tadi memperhatikan kekasihnya. Memilih menghampirinya lalu menyentuh tangan hangat milik Mark.

Dan sentuhan itu berhasil membuat Mark tersadar dari lamunannya.

"Magu, aku akan selalu ada untuk mu"
Ucapnya berusaha untuk tersenyum

Mark yang mendengar hal itu terlihat tersenyum tipis lalu memeluk sang kekasih. Rasa takut ia rasakan pada tubuh Jeno membuatnya tanpa sadar..


























































"Magu.."






























































Air mata. Mark menangis.










































"Apa sangat sakit?"
Tanya Jeno saat merasa bahunya mulai basah dan terasa hangat.

Mark tidak menjawab, namun isakan lirih ia dengar dari bibir sang kekasih. Membuat Jeno semakin mengeratkan pelukannya.

Ruang aula itu terlihat sangat sunyi, hanya ada mereka berdua dan juga keheningan yang tertinggal disana. Menemani mereka dalam kenangan pahit yang tengah Mark rasakan.




































































VannoWilliams

MAFIA (MarkNo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang