part 20

9.9K 997 2
                                    

Tubuh ramping Jeno meringkuk pelan saat merasa jika pagi sudah datang, dan Mark sudah pergi. Jeno membersihkan tubuhnya dengan sangat telaten. Menata penampilannya dengan sedikit menarik sangat berbeda dengan ia yang biasanya terkesan imut dan meggemaskan. Jeno yang ini terlihat jauh lebih dewasa dan terkesan sangat seksi untuk di pandang.

Pintu ruangan itu terbuka, menampilkan tubuh kecil Yangyang yang datang membawa sarapan untuk Jeno. Terlihat kaget saat melihat penampilan Jeno.

"Ada apa dengan mu?"
Tanya Yangyang bingung.

"Tidak ada"
Ucapnya sambil menyisir rambutnya dengan sangat rapi dan cantik. Yangyang yang mendengar hal itu langsung mengangguk pelan.

"Ingin kemana?"
Tanya Yangyang saat melihat Jeno mulai memakai mantelnya. Jeno menoleh kearahnya sebentar, lalu memperbaiki tantanan rambutnya lagi.

"Keluar"
Jawabnya.

"Untuk apa?"
Tanya Yangyang sekali lagi. Jujur saja ia merasa sangat asing dengan Jeno yang ini. Karena ini untuk pertama kalinya ia berinteraksi langsung dengan kepribadian lain milik Jeno itu.

"Ada hal yang harus ku lakukan"
Ucapnya sambil berjalan kearah Yangyang lalu memakan sarapannya dengan tenang. Yangyang melihat kearahnya. Memperhatikan penampilan Jeno dari atas hingga bawah.

"Tuan akan mencari mu"

"Aku akan menemuinya sendiri"

Yangyang yang mendengar hal itu langsung membulatkan kedua matanya.

"Kau tidak bisa bertemu dengannya, jika bukan dia yang meminta"

Jeno tidak menjawab, mengelap bibirnya dengan kain yang ada disana. Meminum susunya dengan sekali teguk lalu menatap Yangyang dengan tatapan datarnya.

"Aku kekasihnya, dia tidak akan pernah menolak bertemu dengan ku"

"Bagaimana caranya kau masuk ke dalam mansion utama?"

"Aku punya cara ku sendiri, pelayan Yangyang. Jangan khawatir"
Ucapnya sambil menunjukan senyuman manisnya. Yangyang tidak menjawab, namun ia membiarkan anak itu pergi begitu saja.

"Sepertinya dia ingin balas dendam"
Ucapnya sambil menatap kepergian Jeno.






























































Mansion utama merupakan tujuan Jeno sekarang. Ia ingin bertemu dengan para jalang Mark yang tinggal disana. Jeno merengut kesal sambil mendengus pelan. Kenapa Mark tidak membawanya ke Mansion utama. Apa yang ia sembunyikan di dalam mansion itu.

Para penjaga yang berjalan di depan, menatap bingung kearah Jeno yang berjalan dengan anggunnya kearah pintu utama mansion.

Salah satu penjaga yang ada disana menghalangi jalan Jeno karena merasa sangat asing dengan anak itu.

"Anda di larang masuk ke dalam mansion!"
Ucapnya. Jeno menatap angkuh kearahnya, sambil memutar bola matanya dengan malas.

"Aku ingin bertemu dengan Mark"
Ucapnya.

"Tetap saja tidak bisa! Tuan besar tidak menerima tamu siapapun hari ini"
Ucap sang penjaga. Jeno hampir saja memekik kesal sampai kehadiran Lucas mengalihkan perhatian mereka.

"Ada apa ini?"
Tanyanya sambil melirik kearah Jeno yang tengah merengut.

"Orang asing ini ingin betemu dengan boss besar, tuan.."

"Aku bukan orang asing!"
Teriak Jeno dengan kesal. Lucas menoleh kearah sang penjaga dan menyuruhnya untuk jangan menghalangi Jeno.

"Dia tamu spesial boss"
Ucapnya yang berhasil membuat sang penjaga menjadi ketakutan. Sedangkan Jeno masih memasang wajah kesalnya. Jeno berjalan masuk ke dalam mansion bersama dengan Lucas di sebelahnya.

"Hei, kau!"
Panggilnya sambil menoleh kearah Lucas. Pria tampan itu menatap kearahnya tanpa bersuara. Tatapannya begitu datar.

"Kau yang waktu itu menculik ku, kan?"
Hardiknya dengan tatapan tajam. Lucas mengangguk tanpa merasa bersalah.

"Keterlaluan! Kau membuat ku ketakutan!"

Lucas menatap kekasih bossnya itu dengan tatapan bingungnya.

"Apa kau ini Jeno?"

"Aku memang Jeno!"

Sedikit kaget saat mendengar jawaban Jeno. Lucas mengangguk pelan.

"Sangat berbeda"
Ucapnya dengan bergumam, namun Jeno masih bisa mendengarnya. Mereka berdua akhirnya sampai di ruangan Mark.

"Apa Mark ada di dalam?"
Tanyanya enggan untuk masuk.

"Dia sedang ada di aula"
Jawab Lucas.

"Lalu kenapa kau membawa ku kesini?"

"Apa kau sudah mengatakan ingin bertemu dengannya? Apa boss memanggil mu?"

Jeno memutar bola matanya dengan malas saat mendengar perkataan Lucas yang sangat mirip dengan Yangyang. Pantas saja mereka menjadi pasangan. Mereka sangat mirip.

"Aku bebas bertemu dengannya kapan pun aku mau"
Ucap Jeno dengan angkuhnya, menimbulkan kerutan di kening Lucas saat mendengar penuturan anak manis itu.

"Baiklah aku akan menunggu, tapi bisakah kau panggilkan semua jalang Mark untuk menemui ku"
Ucap Jeno. Lucas kembali menukikan keningnya.

"Untuk apa? Kalian ingin berperang?"

"Aku hanya ingin bertemu mereka. Apa pelayan Yangyang tidak memberitau mu jika kemarin mereka ingin menampar ku?"

Lucas mengangguk pelan. Tentu ia mengingat itu, karena istrinya curhat dengannya setelah mereka menyelesaikan malam panas mereka.

"Aku ingin memberi mereka pelajaran"
Ucap Jeno dengan yakin, di tambah senyuman jahat di akhir kalimatnya.

"Percaya diri sekali?"
Sindir Lucas. Jeno kembali menatap tajam kearahnya.

"Bisa kau pergi, tuan? Aku hanya meminta mu memanggil para simpanan itu"
Ucapnya. Lucas hanya bergedik acuh dan memilih menuruti keinginan calon bossnya itu. Untung saja Jeno bertemu Lucas, coba saja ia bertemu dengan Jaemin, yang ada ia yang langsung di bawa bertemu dengan Mark di aula karena pria itu tidak suka bertele-tele. Berbeda dengan Lucas yang lebih suka bermain-main apa lagi jika melihat perang rumah tangga seperti ini, itu sudah seperti tontonan gratis untuknya. Malang sekali Yangyang memiliki suami sepertinya.








































VannoWilliams

MAFIA (MarkNo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang