Langkah besar anak kecil itu ambil untuk pergi ke kamar luas itu. Tempat Mark akan meniduri korbannya. Hal itu yang tidak bisa Jeno terima sama sekali.
Malam sudah semakin larut, dan sebentar lagi Mark akan tiba.
Yangyang sudah selesai dengan tugasnya. Dan hendak keluar dari ruangan itu. Tapi kehadiran Jeno di dalam sana, membuatnya menatap terkejut Jeno.
"Apa yang kau lakukan di sini!?"
Tanyanya dengan panik."Keluarlah!"
Ucap Jeno dengan raut wajah marahnya. Yangyang berusaha memperingatinya, tapi anak itu sangat keras kepala. Dan dengan sangat terpaksa lagi sama seperti Shotaro, ia memilih meninggalkan anak kecil itu. Entah apa yang akan Mark lakukan kepadanya nanti. Ia berharap itu tidak akan membahayakan nyawanya dan nyawa anak malang itu.Yangyang sudah keluar dari kamar itu. Hanya tertinggal Jeno dengan seorang wanita yang ada di atas tempat tidur di dandani sama sepertinya namun wanita itu terlihat pingsan dan tidak sadarkan diri untuk waktu yang lama.
Pintu terbuka membuat Jeno bersembuyi di samping lemari.
Mark masuk ke dalam kamar dengan pakaian rapinya. Mendekati sang wanita untuk menghirup aromanya. Namun deheman kecil dari Jeno membuat ketua mafia itu menghentikan kegiatannya.
Ia menoleh kearah Jeno yang berdiri tidak jauh darinya sambil melipat kedua tangannya di dada.
Tatapan kaget dari raut pria itu membuktikan jika hal itu memang sangat mengagetkan untuknya. Bagaimana bisa kekasihnya ada di sini? Kenapa para pelayan itu mengijinkannya masuk?
Jeno berjalan mendekati Mark dengan angkuh. Jika ini kepribadian Jeno yang lain ia pasti sudah meringkuk ketakutan karena melihat tatapan mematikan dari Mark.
"Kau ingin menciumnya?"
Ucap Jeno dengan wajah kesalnya. Mark terdiam sebentar, lalu menyadari sesuatu.Kekasihnya sedang cemburu.
Mark berjalan kearah Jeno dengan angkuhnya. Mengeluarkan aura dominannya yang mampu membuat Jeno bertekuk lutut di depannya.
Menatap tajam sang kekasih yang berani mengganggu kegiatan malamnya. Ia sangat sadar jika kepribadian Jeno ini jauh lebih keras kepala.
Tatapan marah ia tunjukan membuat Jeno terdiam sesaat.
Jeno menatap kesal kearah sang kekasih.
"Aku tidak ingin kau menidurinya!"
Teriak Jeno yang masih menunduk karena takut melihat wajah Mark. Mark tidak merespon apapun, dan terus mengeluarkan aura dominannya. Membuat sang kekasih semakin ketakutan."Hiks..tuan..!"
Tubuh Mark terdiam dalam seketika saat mendengar kekasihnya menangis.
Wajah manis itu kembali terangkat, menampilkan wajah ketakutan Jeno.
Seketika Mark diam dan langsung mengubah raut wajahnya kembali saat melihat air mata terus keluar dari kedua mata indah itu.
Berjalan mendekati sang kekasih dan membawanya ke dalam pelukannya.
"Hiks..!"
Jeno kembali menangis yang membuat Mark semakin erat memeluknya."Jangan menangis, sayang.."
Ucapnya mencoba menenangkan sang kekasih. Tubuh ramping Jeno di angkat untuk di bawa keluar. Namun kedua mata itu melihat wanita cantik yang masih ada di atas tempat tidur. Mengingatkannya dengan dirinya yang dulu di jadikan korban untuk sang ketua mafia."Tuan ingin tidur dengannya?"
Pertanyaan polos dari Jeno berhasil membuat Mark menghentikan langkahnya. Ia menatap wajah manis itu, melihat sang kekasih yang kembali menangis."Kita akan membahas hal ini nanti"
Ucap Mark yang kembali berjalan menuju luar kamar. Namun hati Jeno tidak nyaman, ia mulai memberontak dalam gendongan sang kekasih. Membuat Mark merasa sangat marah, tapi Jeno tidak menghiraukan hal itu."Sayang!"
Suara dominannya berhasil membuat Jeno terdiam. Menatap tajam wajah sang kekasih yang masih memerah. Antara sedih dan kesal. Mark menurunkan Jeno di depan pintu kamar. Disana sudah ada Yangyang dan Shotaro.Menarik dagu sang kekasih untuk melihatnya tapi Jeno malah memalingkan wajahnya. Membuat Mark menatap dalam kearahnya.
"Aku akan menjelaskannya nanti"
Ucapnya dengan sangat lembut. Namun Jeno sudah tidak peduli. Memilih meninggalkan sang kekasih sendirian disana. Dengan dirinya yang kembali menangis, selama perjalanan menuju kamarnya.VannoWilliams
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA (MarkNo)
Teen FictionJeno, seorang anak yang memiliki kepribadian ganda itu, seharusnya hanya menjadi korban pemuas nafsu seorang ketua mafia bernama Mark. Namun kenyataan lain mengubah semuanya. Saat sang ketua mafia itu tau jika anak manis itu adalah seseorang yang du...